Ahok.Org – Sebanyak 113 bangunan liar di atas lahan sekitar 1,5 hektar di sisi utara Taman Burung, Pluit, Jakarta Utara, dirobohkan 400 personel Satpol PP DKI. Penertiban yang berlangsung sejak pukul 09.00 dengan menggunakan 3 alat berat tersebut, berjalan lancar dan tanpa perlawanan dari pemilik bangunan.
Sebelum melakukan penertiban, pemilik bangunan juga telah diberikan Surat Perintah Bongkar (SPB) oleh Seksi Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B), Kecamatan Penjaringan. Bahkan, sebagian warga terlihat sudah ada yang mengosongkan rumahnya sendiri.
“Hari ini 400 petugas Satpol PP terlibat dalam penertiban. Sisanya merupakan gabungan dari TNI dan Polri,” ujar Kukuh Hadisantoso, Kasatpol PP DKI Jakarta, Kamis (24/10).
Camat Penjaringan, Rusdiyanto, mengatakan, sebetulnya terdapat 250 bangunan liar di Taman Burung Pluit, dengan rincian 120 bangunan di sisi utara dan 130 lainnya di sisi selatan. Namun, penertiban dilakukan di sisi Utara dahulu, karena sebelumnya sudah diberi peringatan oleh Seksi P2B Kecamatan Penjaringan.
“Awalnya kita mau berikan surat peringatan kepada 120 pemilik bangunan. Namun, tujuh pemilik yang lain sudah membongkar rumahnya sebelum diberi SPB,” jelasnya.
Sementara itu, Kordinator Normalisasi Waduk Pluit, Heriyanto mengatakan, untuk warga yang rumahnya telah dibongkar pihaknya sudah menyiapkan tempat relokasi ke Rusunawa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Dari 113 kepala keluarga (KK) yang rumahnya dibongkar, hingga Rabu (23/10), 70 warga di antaranya sudah direlokasi.
“Hari ini 35 KK lagi kita relokasi. Mereka akan kita antar dengan bus, sedangkan sisanya pindah sendiri,” ucapnya.
Sedangkan terhadap sisa 130 KK yang ada di sisi selatan Taman Burung, Pluit, Heriyanto menambahkan, penertiban masih menunggu kesiapan unit rusun sebagai tempat relokasi. “Kita tidak memberikan ganti rugi, hanya membantu relokasi ke Rusunawa Pinus Elok. Nanti setelah lahan ini bersih, akan kita fungsikan kembali sebagai taman kota di Waduk Pluit,” tandasnya.[Beritajakarta]
Di sekitar stasiun kota banyak pemukiman liar kapan direlokasi pak jokowi, kumuh lingkungannya pak