90 Bus Bekas Transjakarta Dialihkan Jadi Amari

19
135

Ahok.Org – Sebanyak 90 bus bekas Transjakarta akan dialihkan menjadi angkutan malam hari (amari) mulai tahun 2014 mendatang. Saat ini, Unit Pengelola (UP) Transjakarta sedang melakukan rekondisi bus.

Manager Koordinasi Seksi Pengendalian UP Transjakarta, Prasetia Budi mengatakan, jika rekondisi 90 bus selesai dilakukan maka bus malam tersebut segera dioperasikan. Namun dirinya belum bisa memastikan sampai kapan rekondisi rampung. “Di tahun 2014 kita operasikan bus malam sebanyak 90 unit, tapi belum tahu bulan pastinya,” kata Prasetia, Selasa (17/12).

Bus malam itu nantinya akan beroperasi setelah jadwal operasi bus reguler selesai, yakni mulai pukul 23.00-05.00. Nantinya bus-bus tersebut akan disebar di terminal-terminal perbatasan. Misalnya seperti di Terminal Pulogadung (Koridor 2 Harmoni-Pulogadung), Kampung Rambutan (Koridor 7 Kampung Melayu-Kampung Rambutan), dan Kalideres (Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru).

“Tiga terminal itu menjadi prioritas karena sebagai pintu gerbang masuknya orang-orang dari luar Jakarta. Sehingga diperkirakan jumlah penumpang cukup banyak di titik-titik tersebut,” ujarnya.

Diakui Prasetia, masih terbatasnya unit amari membuat waktu tunggu lebih lama dibandingkan dengan Transjakarta reguler. Apabila jarak tunggu Transjakarta di siang hari hanya 5 menit, sedangkan waktu tunggu Transjakarta malam setiap 30 menit. “Karena terbatasnya unit, maka waktu tunggu lebih lama. Sehingga penumpang diharapkan maklum,” ucapnya.

Menurut Prasetia, pengadaan dan pengoperasian bus amari Transjakarta ini meleset dari target awal. Sebab adanya kendala teknis yang dialaminya. Sementara itu, untuk menambah daya angkut Transjakarta, rencananya di akhir Desember ini akan ada sebanyak 310 unit bus gandeng dan bus sedang sebanyak 346 unit yang akan dioperasikan.[Beritajakarta]

19 COMMENTS

  1. Setahu saya, harusnya bus reguler terus beroperasi s/d jam 24.00 wib. baru amari menggantikannya dari 00.00 s/d 05.00 wib. Pulang kerja saja sudah jam 22.30 wib. lapar dsb… makan dulu. jam 23.00-24.00 baru cari kendaraan untuk pulang. karyawan hotel saja shift kedua pulang jam 11 malam. harusnya bus tetap ada supaya mereka bisa tetap pulang aman. tidak menunggu sampai hari terang kembali dulu.

      • Bung Law, mesin bis jebol, bannya jadi harus sering ganti pun, itu bukan urusan saya. Yang saya tahu adalah warga jakarta kerja mengais uang itu 24 jam. bukan cuman 8 jam kantor buka tok. dan warga2 ini berhak pula menikmati fasilitas publik yang disediakan pemprov. tidak ada diskriminasi. sama2 bayar pajak kok.

          • Jelas urusan pemprov lah. wong warga kerja kasih kontribusi pajak ke pemerintah. gimana sih ? sistem dibuat untuk memenuhi kebutuhan rakyat. bukan rakyat yang harus dibikin hidup susah dan biaya semakin tinggi. yang bikin jam kerja shift juga pemprov kok. Shift kedua 15.00 s/d 23.00 wib. jadi kewajiban pemprov untuk sediakan bus pulang kerja bagi para pekerja2 ini. lain cerita kalau bukan pemprov yang buat kerja shift ini dan warga hanya untuk keperluan sosial keliaran di jam tsb. Ini pajak yang dihasilkan warga buat pemerintah supaya pemerintah bisa tetap punya uang dan bisa makan juga. tidak boleh diskriminasi dong.

          • Fungsi transjakarta adalah angkutan umum, bukan angkutan khusus utk shift malam.

            Jadi waktu dimana banyak mobilitas warga, disitu jam pengoperasian yg optimal.
            Jika busway sdh banyak, mungkin saja buswaynya juga shift2an, utk angkutan malam hari.(saran saya, utk angkutan malam hari sebaiknya jangan bus, kendaraan yang lebih kecil lagi, utk menghemat biaya).

            Pemborosan, jika penumpang busway cuma bbrp org.

            untuk Grace, apakah di tempat kerjanya tdk menyediakan antar jemput karyawan?, khusus untuk shift malam. Pulang kerja di malam hari, cukup rawan juga

        • Ya…ya saya ngerti mbak Grace maunya sempurna, kalau sy sih jawabnya spontan saja, kalau maunya seperti mbak Grace, berarti tambah bus lg, tamba biaya pengadaan, operasi, perawatan yg ujung2nya operator untungnya berkurang atau defisit, akhirnya harga tiket busway naik atau pemprov tambah subsidi lagi, iyakan?

          • Bung Zie, yang kerja di usaha pariwisata, hotel, pedagang itu bukan segelintir tapi sangat banyak sekali. dan mereka kontribusi pajak yang sangat besar kepada pemprov. jangan diskriminasikan mereka.

          • Maaf saya ngasih pendapat sedikit, yang kerja shift malam, jumlahnya emang banyak, tetapi jika dibandingkan dengan shift siang, shift malam jauh lebih sedikit. dan lagi di siang hari pengguna busway bkn hanya untuk bekerja saja

  2. Semua koridor, jgn hanya koridor tertentu saja. agar penumpang bisa transit, kalo hanya beberapa koridor saja lebih baik gak usah diadakan 24 jam. penumpang naik di koridor 3 ternyata rumahnya dikoridor 5 gimana ?

    • Mas Doko, mari kita belajar mengucap syukur dan menghargaibetikad baik dari Pemprov, sebagaimana dijelaskan oleh kepala UPT ini adalah langkah awal sambil menunggu ketersediaan armadanya. Mari kita sama sama doakan dan dukung agar rencana tersebut tidak dijegal oleh orang orang yg tidak menghendaki adanya pelayanan transjakarta malam hari. Semoga bisa terwujud. Terima kasih pak Gub dan Wagub

  3. pak ahok harus nya ke kantor balai kota tiap hari naik busway biar pak ahok tau pelayan nya trans jakarta. lagian pak ahok kan lebih ngirit dan merakyat kalo naik busway. jangan cuma naik mobil terus sekali kali ngerasain rasa nya nunggu busway sama berdiri desak desakan di dalam busway yang kalo hujan bocor dimana mana udah gitu haltenya juga bocor dimana mana

    • Rumah pak ahok kan dekat dengan balai kota. di Aiman Ahok, pak ahok sudah menjelaskan, knp dia tidak naik trans jakarta. waktu yg dibutuhkan pak ahok ke balai kota, lebih cepat menggunakan mobil drpd naik busway.

  4. yang penting ntar waktu sudah beroperasional itu bus wajib hukumnya harus ada cctv yg hidup dan bisa bekerja sempurna, trus wajib ada aparat/satpol yang ikut mengawal selama perjalanan di malam sampai paginya, kalian atur lah itu shift dan perawatan, masa hal teknis begitu mesti gubernur yang mikirin, aya aya wae

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here