Abraham-Basuki, Pahlawan di Masa Kini

17
179

Ahok.Org – Heroisme atau sikap kepahlawanan, sat ini semakin tampak dalam diri orang-orang yang berjuang teguh memberantas korupsi serta mengkampanyekan dan mewujudkan pemerintahan yang bersih. Seorang pahlawan adalah mereka yang memiliki integritas, namun bukan semata jujur, tetapi juga berani menegakkan kebenaran dan membela kepentingan publik.

Demikan pandangan sejumlah tokoh dan pakar, diantaranya Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, pengamat kebijakan publik dari UI Andrinof Chaniago, pakar politik LIPI Siti Zuhro, serta peneliti dari Formappi Lusius Karus, di Jakarta Jumat (8/11) dab Sabtu (9/11).

Menurut Anies Baswedan, tantangan dan perjuangan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah memberantas korupsi serta mewujudkan penyelenggara negaran dan pemerintah yang bersih, yang melayani kepentingan masyarakat.”Korupsi itu bukan barang baru, tapi menangkap korupsi itu barang baru. Heroisme masa kini justru muncul lewat pemberantasan korupsi,” ujarnya.

Menurt Anies, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan seluruh jajarannya telah membuktikan keberanianya menangkap koruptor sekelas menteri. Namum, dia mengingatkan diluar KPK, masih banyak institusi dan individu dengan sifat kepahlawanan untuk melawan korupsi.

Dia menambahkan, korupsi telah melahirkan penyelenggara negara yang tidak mengabdi pada kepentingan masyarakat. Untuk itulah, diperlukan pula sosok yang berani melawan arus guna menata kembali birokrasi di Tanah Air.

“Demikian pula Ahok (wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) adalah sosok otentik yang berani melawan terobosan membenani birokrasi di Pemprov DKI Jakarta. Dengan terobosan yang dilakukannya, membuktikan dia memihak kepentingan rakyat. Itulah jiwa kepahlawanan,” tandasnya.

Sementara itu, Mendikbud M Nuh menulai, setiap zaman memiliki pahlawannya sendiri-sendiri. Di zaman sekarang adalah zaman dimana hilangnya nilai-nilai moral, integritas dan etika. Oleh karen itu, sosok pahlawan yang dibutuhkan adalah mereka yang berpegang teguh kepada ketiga nilai tersebut.

Sedangkan, Andrinof Chaniago mengatakan, saat ini sangat sulit mencari sosok penyelenggara negara yang bersih dan mau kerja tanpa pamrih kepada rakyat. Penyakit korupsi dan ambisi kekuasaan menjauhkan para penyelenggara dari teladan sifat dan perilaku kepahlawanan.

Namun, dimata Andrinof, bangsa Indonesia tidak perlu pesimistis dengan perilaku penyelenggara negara saat ini. Dia mencontohkan, Abraham Samad dan Basuku bisa menjadi sosok pahlawan masa kini, karena berjuang melawan musuh bersama bangsa, yakni korupsi.

Menurut Andrinif, korupsi dan ambisi kekuasaan mendominasi pola pikir dan pola tindak penyelenggara negara saat ini. Ditingkat elite penyelenggara negara yang menguasai sebagain besar sumber daya, banyak yang hanya mengejar kepemntingan sendiri.”Rasa kebersamaan makin pudar. Mereka yan berjuang untuk memperbaiki keadaan ditempatkan sebagai kaum pinggiran,” katanya.

Model Kepemimpinan
Secara terpisah Lusius Karus juga sepakat Abraham Samad dan Basuki adalah dua dari sekian warga Indonesia yang mampu menunjukkan jiwa kepahlawanan, dalam konteks masa ini. Sebab, sikap dan perilaku keduanya yang konsisten memberantas korupsi dan mewujudkan penyelenggara negara yang bersih, pantas untuk ditiru. Apalagi, bangsa ini sudah terlalu lama berjalan tanpa seorang figur pemimpin yang pantas ditiru.

“Dalam konteks keduanya menjadi model dalam bersikap terhadap korupsi, kita bisa menganggap keduanya sebagai pahlawan,” ujarnya.

Dengan demikian, sekaligus memberi pesan kepada Abraham dan Basuki, agar konsisten dengan sikap mereka selama menjadi pemimpin.”Kita menuntut keduanya dengan tanggun jawab moral untuk tidak mudah tergoda. Kita membebani mereka dengan misi agung melawan korupsi. Pesan lain ditunjukan kepada semua penyelenggara negara agar meniru apa yang dilakukan Abraham dan Basuki, dengan tidak takut melawan arus untuk bersikap jujur dan benar,” ungkapnya.

Lusius menambahkan, Abraham dan Basuki adalah model kempemimpinan ideal saat ini, yang dengan mudah dilihat oleh publik. Dengan demikian, diharapkan akan menularkan semangat kepada seluruh rakyat, terutama dalam pemberantasan korupsi.

“Sebab, tanggung jawab memberantas korupsi menjadi tugas bersama masyarakat. bukan hanya tanggung jawab Ahok dan Samad,” jelasnya.

Sementara itu, Siti Zuhro mengemukakan, seseorang ditokohkan karena sikap dan perilakunya diakui publik. Pahlawan adalah tokoh yang rela berkorban untuk kepentingan dan kemajuan negara. Disebut pahlawan karena keberaniannya membuat terobosan penting, berani membuat suatu kebjakan, meskipun tidak populer dan mengancam dirinya. Selain itu, berani menghadapi tantanga, serta tegas dan terukur saat mengambil keputusan.

“Di tengah maraknya skandal korupsi yang melanda Indonesia, memudarnya nilai-nilai luhur masyarakat, dan disorientasi yang berkepanjangan yang memunculkan oportunisme akut, diperlukan pahlawan atau hero yang mampu menjadi role model bagi negeri ini. Munculnya beberapa tokoh pembaruan, baik di eksekutif, yudikatif maupun legislatif bisa dijadikan “Pahlawan” dalam konteks mampu memberikan contoh positif,” ujarnya. [Suara Pembaruan]

Mati Adalah Keuntungan

17 COMMENTS

  1. Hayo rakyat lainnya juga mengikuti contoh kedua pemimpin ini agar Indonesia segera mencapai kemakmuran rakyat, bukan hanya dibibir. Kita perlu orang2 yg berani, jujur, tanpa pamrih, segera bertindak bukan rencana2 saja, berani melawan arus kebiasaan yg sudah puluhan tahun salah demi perubahan bangsa. Tegakan peraturan & undang2 agar bangsa semakin baik. Berantas korupsi adalah nomor 1 disamping peredaran narkoba.

  2. Yang seperti pak Abraham dan pak ahok di negara kita ini ada banyak,tapi mereka2 itu belum dapat kesempatan utk mendapat posisi2 yang penting untuk memimpin bangsa kita ini

  3. melawan arus zaman sekarang harus siap dimusuhi sebagian besar wakil partai di DPR dan DPRD, siap miskin, di bully di media walau dicintai rakyat banyak…. 🙂

  4. Menurut harian International ” Time” , korupsi di Indonesia sudah sangat endemik, ibarat kanker itu sudah stadium 4, maka untuk memberantasnya itu sangat lama. Indonesia membutuhkan sosok pahlawan pemberantasan korupsi dan pembela keadilan kemakmuran rakyat, bukan lagi pahlawan-pahlawan yang lain karena di era yg berbeda di masa lalu. Kalo tidak salah umur pak Ahok dan pak Samad tahun kelahirannya sama,boleh di bilang dari generasi muda dan energi masih tinggi dan bersemangat muda.:D

  5. Video 10 Nop ’45 tentang bung Tomo dari Des Alwi perlu nih diupload…..

    korupsi
    saderma godaning ati
    melik ngendong lali
    apa
    ngugemi agama ageming aji
    kang wus akeh dilaleni
    karana
    kursi lan kanca mburi
    pungkasane bilahi

  6. Untuk melawan Korupsi? Mudah sekali !!
    asal Pemimpin tertinggi di negri ini BERANI mengambil keputusan yang “out of box”..misal: semua yang terbukti korupsi diatas 1M rupiah, hartanya disita dan ybs. di HUKUM MATI !
    Jika Pemimpin tertinggi di negri ini berani “melawan hukum” dengan membuat PerPU mengenai hukuman mati..saya yakin..sama seperti keputusan yang diambil Ahok & Jokowi untuk “men sterilkan” jalur TJ..hasilnya..semua takut tuh? gitu aja kok repot..
    Lalu jika pakar hukum “berceloteh”..Presiden itu kan dipilih langsung sama rakyat..ngga perlu takut..pasti didukung rakyat..
    Masalahnya…he..he..dia(**) juga takut karena…

    • betul, melawan korupsi az koq repot,, potong tangan atau hukum mati,,pasti koruptor ketakutan..berani buat perpu atau tdk…tdk usah celoteh, koar2 bilang berantas korupsi..kalau hukum masih spt ini,, wong koruptor yg banyak dipanggil kpk masih ketawa ketiwi az,, biasa buat mereka krn hartanya jg masih banyak yg dititip bila mereka keluar..

  7. Kalo hukum bisa ditegakkan (menangkap koruptor) maka lembaga pemasyarakatan Indonesia akn over kapasitas walaupun dibangun 1000x lipat tetap ndak muat….
    Sulit mencari pemimpin yg bersih dan teruji di Indonesia, mudah2an Pak bisa sampai ke RI 2 ama Pak Jokowi …..

  8. Abraham dan Basuki adalah model kempemimpinan ideal saat ini,diharapkan akan menularkan semangat kepada seluruh rakyat, terutama dalam pemberantasan korupsi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here