Ahok: Dulu Gerindra Tarik Saya karena Janji Perjuangkan Pilihan Rakyat

27
461

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenang masa-masa perpindahan karier politiknya dari Partai Golkar ke Partai Gerindra. Menurut Basuki, Partai Gerindra menariknya dari Golkar dan mencalonkannya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta karena berbagai janji prorakyat dan tidak bermain money politic.

“Saya bilang dari awal, kalau saya ini tidak pernah loyal kepada partai yang tidak sesuai konstitusi. Saat Pilkada 2012 lalu, Gerindra menarik saya dari Golkar dan mengarahkan perjuangkan pilihan rakyat. Kenapa sekarang malah memiliki pandangan pilkada melalui DPRD? Konsisten dong,” kata Ketua Bidang Politik DPP Partai Gerindra itu, di Balaikota, Selasa (9/9/2014).

Basuki menjelaskan, apabila pilkada dipilih melalui DPRD maka Jokowi-Basuki tidak akan memimpin Ibu Kota. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli-lah yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sebab, melihat komposisi DPRD DKI 2009-2014 lalu, hanya PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang mendukung pasangan Jokowi-Basuki.

Soal pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebutkan pemilihan kepala daerah langsung memicu konflik, Basuki kembali tak sependapat.

Fadli mengatakan, pemilihan kepala daerah langsung lebih banyak mudaratnya. Misalnya, pemilihan kepala daerah di Papua yang diwarnai dengan pembakaran kantor DPRD.

“Berarti kamu (Fadli Zon) menghina. Kenapa kemarin pilkada di Jakarta tenteram? Kalau memang sudah tidak sesuai, ya harus keluar (dari Gerindra),” kata pria yang disapa Ahok itu.

Sekadar informasi, usulan pemilihan kepala daerah melalui DPRD tengah dibahas oleh Panja Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dengan Kementerian Dalam Negeri.

Parpol Koalisi Merah Putih berubah sikap setelah berakhirnya proses pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi.

Berdasar catatan Kompas, pada pembahasan Mei 2014, tidak ada fraksi di DPR yang memilih mekanisme pemilihan gubernur oleh DPR. Namun, sikap parpol Koalisi Merah Putih berubah pada 3 September 2014.

Partai Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS, dan Partai Demokrat memilih mekanisme pemilihan gubernur, bupati, serta wali kota oleh DPRD.

Awalnya, hanya Partai Demokrat dan PKB yang memilih mekanisme dipilih oleh DPRD pada pembahasan Mei 2014. Sikap fraksi lalu berubah pada September 2014. Partai Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan Demokrat juga memilih mekanisme kepala daerah dipilih oleh DPRD. [Kompas.com]

Jokowi: Kalau benar, berarti saya dapat teman satu ya

27 COMMENTS

  1. Jangan emosi, kalo emosi semua jadi kacau. You are a leader, thinking before talking. Walikota di DKI siapa yang pilih ? Apa rakyat langsung ? Sistem semi-parlementer atau semi-presidential itu tidak masalah, banyak negara yang menggunakannya. Coba pelajari baik2 sistem di Jerman. Jangan ikut2an, ingat suara rakyat bukan suara Tuhan.

    • Mas Anto, Suara Rakyat memang bukan suara Tuhan tetapi bobroknya parlemen2 yang di Indonesia yang akan memilih pemimpin2 daerah…apakah bisa tetap?? Kita balik ke jejak belakang DPR (dewan perwakilan rakyat) keputusan yang diambil apakah kepentingan rakyat atau partai…. kalao kepentingan partai di ganti aja DPP (dewan perwakilan partai) jgn asal memakai/mengataskan nama wakil rakyat tapi untuk kepentingan Partai….

      • @anton,
        si anton omong kayak orang hebat,
        saya tanya di jerman ada nggak orang yg gak sekolah???
        loe mau bandingkan jerman sama indonesia???
        mimpi loe.
        kalo negara kita sdh kayak jerman,di pilih oleh dprd oke aja boooosssss.

  2. Partai Gerindra lain dulu lain sekarang ya? mungkin karena akibat berkoalisi dengan parpol koalisinya mempengaruhi sikap Gerindra.Pepatah tua mengatakan politik tidak ada teman dan lawan, yg ada adalah kepentingan.

  3. Menurut pandangan Seluruh Rakyat Indonesia pada waktu itu Pak Ahok cuma diperalat saja sama Prabochor waktu itu dg bualan janji2 manis.

    Ingat pak… banyak sekali orang yang suka terbuai dengan bualan janji2 manis busuk seseorang…

    Saran Seluruh Rakyat Indonesia lebih baik Pak Ahok segera pindah ke PDIP sehingga pak Ahok bisa tetap menjadi Gubernur DKI dan juga bisa komunikasi lebih dekat lagi dg pak Presiden Jokowi sehingga Pak Ahok bisa mengabdi kepada Nusa dan Bangsa dan dapat Melayani Rakyat dengan sepenuh hati dan tanpa beban berat dari partai bapak dan pastinya situasi akan menjadi jauh lebih baik bagi pak Ahok dan bagi bangsa Indonesia dan juga bagi seluruh rakyat Indonesia.

  4. Kan mekanisme-nya saat ini bahwa kandidat para Gubernur, Wagub, Presiden dan Wapres wajib diusung oleh sebuah parpol. Kalau Pak Ahok tidak lagi bagian dari Gerindra, lalu parpol mana yang akan bapak pakai sebagai kendaraan untuk mencalonkan diri ? masalahnya ini konstitusi dalam mekanisme-nya. bila hal sederhana seperti ini saja tidak mau diikuti, lalu untuk apa dibuat mekanisme ? aturan dibuat untuk diikuti dan dipatuhi, bukan untuk dilanggar. setahu saya sih begitu pak. 🙂

  5. Pak Ahok lawan terus selama Bapak Prabowo tidak komentar,itukan maunya FZ dkk, Pak Ahok harus terus berjuang menyelamatkan Gerinda dari tikus-tikus yg menghancurkan Gerinda dari dalam. Kasihan kader kader Gerinda yg di daerah, maju terus pak. Gerinda partai untuk rakyat Indonesia, dari namanya saja Gerakan Indonesia Raya, bukan FZ dkk.

      • Nama partai Gerindra berhasil meroket dan menduduki 3 besar di pileg karena keberhasilan Pak Ahok sebagai Wagub DKI.
        Tetapi Partai Gerindra saat ini memiliki sikap yang berbeda dengan sebelum pemilu, dan terkesan tidak membela kepentingan pilihan rakyat. Masyarakat bisa menilai.
        Sy setuju dgn keputusan Pak Ahok yang tetap konsisten membela kepentingan rakyat daripada kpentingan partai dan mengambil langkah mundur dr partai Gerindra,lebih baik Pak Ahok menjadi seorang profesional daripada politikus.
        Selamat bekerja Pak Ahok,
        Kami warga Jakarta tetap setia mendukung penuh Bapak dalam membenahi Jakarta.

  6. PAK GUBERNUR BASUKI

    1.
    ADA BERITA BAPAK AKAN DIPANGGIL PARTAI GERINDRA

    NANTI MINTA PERTEMUANNYA AKHIR OKTOBER SAJA
    KARENA BAPAK KAN LAGI SIBUK DENGAN BANYAK TUGAS

    DAN PERTEMUANNYA DI BALAI KOTA SAJA

    2.
    SARAN KE 2
    SEMUA DIREKSI BUMD YG DITENGGARAI MEMILIKI HUB HENGKY PENGKY DENGAN OKNUM ANGGOTA DPRD ,DIGANTI

  7. Pak Ahok, keluar ajalah dari sana, utk apa stress sendiri gara2 bbrp oknum yg sampai saat ini msh nga legowo dan nga bisa move on, ibarat serigala berbulu domba, sudah mulai rontok bulu2 domba, dan mulai terkuak apa yg sebenarnya ada di dalam. Puji syukur, mereka kalah di pilpres kemaren.

  8. Sesuai sila ke – 4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sekarang tinggal DPR nya saja yang digembleng, supaya mewakili rakyat. Suara rakyat adalah suara DPR. Kalau DPR nya bermain – main, tendang. Prabowo sudah mengatakan Kepala Daerah tidak harus anggota parpol. Silakan Ahok keluar jika ingin keluar.

  9. Sesuai sila ke – 4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sekarang tinggal DPR nya saja yang digembleng, supaya mewakili rakyat. Suara rakyat adalah suara DPR. Kalau DPR nya bermain – main, tendang. Prabowo sudah mengatakan Kepala Daerah tidak harus anggota parpol. Silakan Ahok keluar jika ingin keluar. Rakyat hanyalah korban dari penggiringan opini oleh media. Anggota DPR harus memperjuangkan rakyat dan mustinya lebih cerdas dan berdedikasi, karena DPR adalah wakilnya rakyat.

  10. GERINDRA.narik anda dr GOLKAR itu dikarenakan,KETUM GERINDRA sudah memikirkan untuk mencalon dri diPILPRES sebelumnya.dan GERINDRA menarik anda dr GOLKAR itu dikarenakan KETUM GERINDRA nama nya sudah tercemar dgn kasus 1998 Mei.untuk menutupi cemaran itu makanya anda ditarik,dan dijadikan jembatan untuk melewati cemaran itu.anda orng yg kaya dan berpendidikan tinggi,buat apa anda bergabung dan ikut CAMPUR masalah orng lain,sampai seperti saat ini untuk mengurusin orang2 yg tidak ingin diatur/diurus oleh anda…berpendidikan tetapi bekerja untuk hal yg sia2, 1kata bahasa hakka> NG MOI SHIT NONG MI FON NA NYI Hok….Hok…

  11. Saya setuju pak ahok keluar dari gerindra kalau memang sudah tdk sesuai dgn hati nurani.
    Walaupun kehadiran bapak di posisi saat ini adalah krn perjuangan Prabowo, namun saya yakin Bapak setuju ikut prabowo krn prabowo mengajak anda untuk memperjuangkan keadilan sosial bagi rakyat indonesia, tapi kalau sekarang krn tdk “legowo” Prabowo kalah dalam Pemilu dan menjadi haus kekuasaan dan melupakan rajyat, lebih baik Pak Ahok keluar dari Gerindra.
    Mungkin juga Pak Prabowo memilih Bapak krn alasan yg dikemukakan Bapak “Jck” diatas, wallahualam.
    Kami rakyat Jakarta dan Indonesi mendukung Bapak. Maju terussss.

  12. Nothing to lose koq kalo Pak Ahok keluar dr Gerindra. Justru Gerindra lah yg rugi kehilangan putra terbaik Indonesia, spt PIDP bakal rugi kehilangan bu Risma

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here