Ahok: Saya Minta Maaf Sudah Pertontonkan Tontonan Politik Lucu

16
207

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf kepada warga karena mempertontonkan perdebatan politik yang tak kunjung reda dengan DPRD DKI Jakarta.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, perdebatan itu harus dia lakukan demi menyelamatkan anggaran sebesar Rp 12,1 triliun yang diselipkan dalam APBD DKI.

“Saya pikir kami minta maaf kepada warga Jakarta atas tontonan politik yang lucu seperti ini. Tetapi mau enggak mau, semua ini kami tempuh karena banyak SKPD (satuan kerja perangkat daerah) jadi korban,” kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (3/3/2015).

Ia menjelaskan, rendahnya serapan anggaran DKI di tahun 2014 disebabkan karena pihaknya banyak memangkas anggaran “siluman”. Karena Pemprov DKI belum menerapkan sistem e-budgeting pada APBD tahun anggaran 2014, banyak anggaran “siluman” yang terselip di dalamnya.

Namun, Pemprov DKI memutuskan tidak merealisasikan program “siluman” tersebut. Serapan anggaran tahun 2014 sebesar Rp 43 triliun dari total APBD Perubahan 2014 Rp 72,9 triliun. Pada tahun 2015, Basuki memaksa seluruh perangkat SKPD DKI menggunakan e-budgeting dalam menyusun anggaran.

“Supaya pimpinan DPRD kalau menemukan anggaran ‘siluman’ tidak menuduhnya ke kami. Makanya saya kunci anggaran di e-budgeting, kemudian mereka mengajukan hak angket. Parpol yang mendukung hak angket sebetulnya mendukung APBD versi DPRD dalam hal ini,” kata Basuki.

Setelah DPRD mengajukan hak angket, Basuki pun memutuskan untuk memproses permasalahan ini di ranah hukum, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Basuki mengadukan temuan anggaran “siluman” tahun 2012-2014.

Ia juga mengadukan upaya penyelipan anggaran “siluman” di RAPBD 2015 senilai Rp 12,1 triliun. Namun, permasalahan tidak juga menemukan titik temu.

Setelah Basuki melaporkan anggota dewan ke KPK, panitia hak angket kembali bersikap. Mereka berencana melaporkan Basuki ke Bareskrim Polri dan KPK atas dugaan penyuapan anggota dewan senilai Rp 12,7 triliun.

Menurut Basuki, seluruh permasalahan ini tidak akan terjadi jika ia mau memasukkan anggaran “siluman” sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD DKI.

“Orang DKI menunggu uang supaya cepat bekerja, DKI kalau ada uang Rp 12,1 triliun itu bisa bangun 60 ribu unit rusun loh. Jadi masa saya mesti men-silpa-kan duit Rp 12,1 triliun? Alangkah baiknya uang itu saya pakai buat bikin rusun. Makanya bagi saya, kalau memang saya harus dipecat atau dimasukkan ke dalam penjara saya rela, daripada saya memainkan Rp 12,1 triliun,” tegas Basuki.

“Mohon maaf kepada warga DKI, kami memperlihatkan tontonan politik seperti ini. Ini terpaksa kami lakukan untuk membela uang rakyat dengan risiko saya tersingkirā€ˇ,” pungkas Basuki. [Kompas.com]

16 COMMENTS

  1. Paribasan bahasa jawa terpakai :
    – batok bolu isi madu
    – kalah awu
    – ngenyek jebul cetek
    – wani wirang timbang wurung (…..wkwkwkw)
    piye iki, nde-ka-i mau dijadikan model untuk nusantara malah seneng modal-madul, modol-modol, lha “Goes ASEAN Community”………..mau dibawa kemana…….”global village” aja didengungkan Keichi Ohmae bertahun-tahun silam……

  2. kalo misal ahok kalah dalam pertempuran ini. kalo ahok beruntung cuman di pecat, tidak masuk penjara. saran saya TIDAK USA MINTA2 JABATAN SAMA JOKOWI. denger2 ahok ngincer kepala bulog? ngapain ngemis2 jabatan sama presiden pengecut begitu?!

  3. sy sangat mendukung klo pak ahok mendirikan partai baru yg berisikan para aktivis2 yg berkompeten, membela kepentingan rakyat. sy rasa dgn dukungan yg begitu besar yg diberikan oleh rakyat indonesia, tidak sulit rasanya dlm 2-3th akan menjadi partai terbesar di indonesia. banyak pengusaha yg akan mendukung dan menyumbangkan dananya, demi tercapainya indonesia Baru! inilah saatnya pak ahok bangkit, dan mengambil kesempatan, sebelum pemilihan presiden 2019 nanti. mohon dipertimbangkan.
    bersihkan negeri ini dari para koruptor!!! kami selalu mendukung!salam …

  4. rakyat sudah melihat nya pak AHok, terpaksa menelan, tetapi kalau yg ini tetap dipaksakan oleh mereka, jangan salahkan rakyat bergerak.
    kami sudah tidak bisa tertawa melihat tingkah polah mereka…

  5. Gue dulu itu fans Ahok…tapi krn karakter pak Ahok yg banyak mulut dan mudah bikin orang sakit hati…gue engga jadi fans Ahok lagi…untuk urusan APBD 2015 gue dukung buka2an cara Ahok tapi gue tetap engga bisa jadi fans Ahok lagi.Ahok ini orang jujur setengah malaikat yang lebih cocok jadi ketua KPK aja.

  6. Saya yg tinggal di Bali saja ikut “GEMAS” pengen ngegaruk DPRD DKI.Dari awal Pak JOKOWI jd Gubernur sudah “NGEYEL”…sampai2 warga kumpulin koin u/ bantu pemprov beli truk sampah saat itu, belum lagi yg lainnya.Berganti anggota, DPRD DKI gak ada berubah2nya.Malah lebih SADIS seperti GARONG, BEGAL uang rakyat DKI…klo saya warga Jakarta, saya pasti ikut turun kejalan dah dukung Pak AHOK.

  7. Smoga penyakit niat kerja keras buat bangsa dengan tujuan memakmurkan bangsa (not kerja keras meras bangsa dan memakmurkan segenap keluarga) bisa tertutal ke smua birokrat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here