Ahok: Saya Sedang Menyelamatkan Anggaran

7
80

Ahok – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 baru terserap 19,21 persen atau sebesar Rp 12,22 triliun dari total belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun per 29 Juli 2015.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menampik bahwa penggunaan anggaran tahun 2015 ini tidak maksimal. Ia pun tidak mempermasalahkan rendahnya serapan anggaran 2015 tersebut.

“Selalu teman-teman mendesak saya seolah-olah (buruk) kalau penyerapan anggarannya kecil. Saya lagi menyelamatkan anggaran ini, pajak nasional juga sekarang semuanya lagi turun jadi penerimaan juga berkurang,” kata Basuki, di Balai Kota, Senin (3/8/2015).

APBD 2015, kata dia, masih disusun dengan harga satuan yang tidak benar. Selain itu, APBD 2015 juga tidak diususun dengan sistem e-musrenbang. Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI masih menyusun anggaran dengan nilai berlebih serta masih ada permainan dengan konsultan abal-abal.

Ia memberi contoh anggaran pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Kecamatan yang direncanakan menggunakan anggaran mencapai Rp 48 miliar.

Padahal, GOR standar internasional seperti yang ada di Amerika Serikat dibangun dengan anggaran Rp 46 miliar. Sementara banyak GOR di Jakarta dibangun dengan anggaran besar, namun tidak laik pakai.

Kasus upaya penggelembungan anggaran seperti ini membuat Basuki membatalkan rancangan anggaran tersebut.

“Buat saya bukan soal serap anggarannya, tapi (serapan) APBD Perubahan 2015 pasti maksimal. Nanti penyusunan APBD 2016 dengan e-musrenbang yang benar dengan harga satuan yang benar dengan sistem rancang bangun, kami akan kebut habis. Jadi enggak masalah serapan APBD 2015 kecil, memang saya potong programnya,” kata Basuki.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, total nilai APBD DKI Jakarta sebesar Rp 69,28 triliun. Angka itu dibagi menjadi dua yaitu belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun dan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 5,63 triliun. [Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. Pak, sudah saatnya Pak Gub dan Wagub untuk mencecar setiap program kerja SKPD, harus sesuai dateline yang dibuat….kalau tidak dijalankan..introgasi..kenapa disusun, alasan ditunda apa..kapan mau dilaksanakan setelah revisi, dst…dst…Kalaulah program kerja yang dibuat untuk kesejahteraan rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi DKI harus didorong terus agar terlaksana dengan baik pak….Mau sampai kapan tuh SKPD bisa buat plan dan BELANJA kan dana APBD dengan baik….Dimana-mana yang susah itu cari duitnya… bukan belanjanya…Yang benar aja itu orang, masa kalah sama anak kecil….Salam…Go…JB

  2. kalau tidak paham persoalan sebaiknya tidak berkomentar, apalagi memprovokasi pak gubernur.
    Pak Gubbernur itu sdh on the track, jangan anda panas panasi dengan opini opini anda yg provokatif.

    • walaupun tau ini hal goblog, tp menghibur jg melihat kebodohan atau kepura2an bodoh spt tulisan satu ini, itung2 spt nonton Three Stooges atau Dumb n Dumbest…..
      sering2 ya menghibur…

  3. Bersih2 jalan terus pak Ahok, sikat abis yg masih usaha korup. Uang ada, daripada dipake tetapi di korupsi, lebih baik terus bangun system supaya koruptor bajingan tengik terus terjerat, tersaring.
    Kami terus menyuarakan ke teman2, maupun media online, mengapa anggaran tidak terserap, supaya rakyat tau. Gubernur ingin menyelamatkan uang kami, uang rakyat.
    Menceritakan ke 1 org pun sangat berarti, karena 1 org yg tau akan memberi tau ke yang lain.
    Maju terus pak Ahok, doa dan dukungan kami terus hadir bersama anda.
    HArus dipikirkan, jika nanti DPRD berulah mempermasalahkan serapan anggaran yg rendah ini. Rakyat harus berani bersatu, turun kalo perlu menghadapi ulah mereka.
    Memuakkan!!!!!!

  4. DASAR PENJILAT…BUKANNYA DI KRITIK DAN DI INGETIN SPY JANGAN BERANTEM MELULU…MALAH ENTE SENENG APBD ENGGA TERPAKAI MAKSIMAL…DASAR PENJILAT IKUT2AN GUOBLOG..!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here