Akar Masalah Banjir di Jakarta

3
54

Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut bahwa korupsi menjadi akar persoalan banjir di Ibu Kota, karena semua fasilitas dan sarana justru tidak digunakan secara maksimal.

“Orang pintar banyak, uang banyak. Saat saya masuk ke DKI uangnya Rp 41 triliun, tahun ini hampir Rp 80 triliun. Saya sangat yakin akar persoalan adalah korupsi, tidak ada yang lain,” kata Basuki di Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Ia menyampaikan hal itu pada Seminar Sehari Solusi Mengatasi Banjir Jakarta digelar oleh Masyarakat Hidrologi Indonesia bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta di Hotel Century Park Senayan.

Menurut Ahok, gaji pegawai negeri sipil (PNS) terendah di DKI Jakarta saat ini Rp 7 juta, tahun depan terendah minimal Rp 12 juta, tapi pelayanan publik belum maksimal.

“Masalahnya bukan uang, tapi seberapa nekat saya memecat pegawai yang tidak mau patuh, kalau tidak menurut jadi staf saja,” kata dia.

Ia melihat terlalu banyak permainan dalam mengatasi banjir. Dinas terkait lebih berorientasi mendapatkan komisi proyek.

“Penanganan banjir di DKI Jakarta menjadi tugas rutin, tapi mengapa harus diserahkan kepada swasta, saya perintahkan semua peralatan pendukung dibeli,” kata dia.

Ia mengatakan dengan uang yang ada sebenarnya DKI Jakarta bisa melakukan apa saja untuk mengatasi banjir di DKI.

Dalam mengatasi banjir kedepan DKI lebih fokus memperkuat tanggul yang sudah ada, serta pengadaan peralatan untuk mengeruk sampah dan lumpur yang mengendap, kata dia. [Kompas.com]

3 COMMENTS

  1. jonan dng staff nya, sukses membenahi pt. kai s/d kondisi sekarang, pangsa keberhasilannya sebagian besar, karena berani amputasi anggota tubuh yg abses. karena dng demikian, anggota tubuh lainnya jadi dapat bergerak walau awalnya masih lemah/ order atasan bisa jalan, atmosfir di pt. kai jadi lebih bersih dari bau bangkai, orang punya lingkungan kerja lebih sehat utk bekerja sehat!!
    .
    dki dan pemerintah pusat mau belajar dari fenomena ini?? legislatif harus kerja-sama buat aturan/kondisikan awalannya.
    .
    nah, kalau di legislatif nya yang borokan, korek saja n kirim ke insinerator dng suhu 200 derajat up, agar langsung musnah. tapi sebagian harus kirim ke museum sebagai sampel, untuk pembelajaran bagi generasi mendatang di seantero bumi. semoga.
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here