Alasan BTP Tidak Lantik Lurah dan Camat

5
86
Kepala Badan Kepegawaian DKI Jakarta, Agus Suradika menyampaikan laporan kepada Basuki - 27 November 2015 - (Foto Beritajakarta.com)

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak melantik lurah dan camat, yang datang saat pelantikan pejabat Jumat siang. Ahok tak ingin para pimpinan daerah dilantik saat ini.

“Sebetulnya ada kesalahpahaman saja, saya kira. BKD (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika) dan Pak Sekda (Sekretaris Daerah Saefullah), kita selalu punya pikiran nanti mesti ramai. Saya kira gitu, pak. Lantik itu punya pikiran kalau camat lurah meski ikut. Nah, makanya saya ingin lurah camat geser dulu,” jelas Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015).

Saat ini, Ahok tengah mengadakan tes yang diikuti 600 pegawai negeri sipil (PNS). Mereka nantinya akan menggantikan lurah dan camat yang dinilai kurang baik kinerjanya.

Bila lurah-camat dilantik hari ini, kata Ahok, penilaian kinerja bisa berbeda lagi. Saling isi posisi yang kosong akan membuat efek domino pergeseran lurah dan camat yang belum waktunya.

“Padahal, saya penginnya tidak boleh ada efek domino dulu. Dan Pak Sekda dan Pak BKD pikir, wakil camat naik, meski ambil dong lurah naik jadi camat. Sekretaris camat bisa naik dong jadi wakil camat. Kalau udah naik itu semua langsung jadi efek domino, kan? Lurah yang naik mesti ganti lurah, semua jadi kacau balau,” papar dia.

Daripada muncul efek domino seperti itu, Ahok memilih menunda pelantikan hingga tahun depan. Sehingga penilaian lebih adil dengan melihat kinerja mereka melalui aplikasi Qlue.

“Nah, kalau maksud saya tuh langsung saja. Mungkin semalam sudah kemalaman sampai pukul 23.30 WIB,  Sampai pukul 03.00 WIB, sudah terlalu capek,” tutup Ahok.

Ahok melantik pejabat baru hari ini. Namun sebelum pelantikan dimulai, Ahok tiba-tiba marah dan membubarkan barisan lurah dan camat.

Mantan Bupati Belitung Timur itu lalu memanggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika dan Sekretaris Daerah Saefullah yang berada di belakangnya. Dia meminta data siapa saja yang akan dilantik.

Satu per satu pejabat disebutkan namanya berikut jabatannya. Bila disebutkan, baru bisa masuk kembali ke barisan. Ahok juga meminta pendapat para pemimpin SKPD lainnya, seperti wali kota, bupati, dan kepala dinas. Mereka diminta menunjukkan siapa saja yang mengisi posisi yang kosong atau digantikan.

Setelah semuanya beres dan sesuai, pelantikan baru dimulai. Mereka yang tidak disebut namanya langsung meninggalkan Balai Kota. [Liputan6.com]

5 COMMENTS

  1. Tolong diajari dulu pak Gubernur, apa arti laporan keuangan yg bersih dan keterbukaan kepada warga. Minimal perkwartal laporan keuangan RT/RW, jadi bisa tercermin arti keterbukaan dan pengawasan masyarakat, yg selama ini tertutup dan dianggap tabu…

  2. Waduh gimana tuh pengaturannya kok sampe jadi begitu, laen kali ditunda aja pak lambat 1 hari gpp dan gak musti ada istilah jumat keramat, kalo emang gak mampu juga bisa distafkan gak tergantung hari.

    • utk logika baikan telat 1 hari tapi lebih teratur, saya setuju, tapi utk era “rontaan-terakhir” seperti saat ini, “cara-dadakan” ala ahok, ada manfaatnya juga, bahkan adakalanya keharusan !!
      .
      karena, contoh 1 : waktu seleksi, no problem no saran, eeeeh saat hasil seleksi keluar, muncul masalah, kok gak ada unsur kejaksaan, n perlambat proses yg harusnya berlanjut. sampai waktu habis.
      .
      contoh 2 : bank dki n dinas perumahan diminta bikin atm yg memuat info ala ktp dst, utk kontrol keabsahaan, eeeeh waktu launching yg muncul malah kasih peluang n pengesahan utk para garong maling n penadah.
      .
      memang sih, motifnya ada yg karena kagak ngeh dng paradigma jkt baru/indonesia baru, ada pula yg sengaja cari celah utk maling n ngegarong dng modus penyamaran berujung faitacomplii !!! . . . . jadi cara dadakan, defacto memang masih diperlukan saat ini, demi kemajuan welfare masarakat luas. . . . . toch, bisa saja yg kurang ngeh dimanfaatkan oleh yg mau ngegarong !!!
      .
      salam,

  3. Om Sak jangan lupa videonya keributan ini.Baik bahwa dalam kesempatan ini Bung Pras itu loh menyaksikan sendiri kacau balaunya pelantikan di DKI. Sepertinya tidak ada yang beres kecuali bagian dari Dr.Koesmanto. Dan tolong ya itu twitter pemprov dki dibereskan itu kan pool untuk semua jejak bicara PakGub yang digunggah lewat youtube, tetapi ambu randul, cobalah lihat. Siapa ya adminnya?
    Tolong dong OmSak. THX

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here