Antisipasi Kriminalitas, DKI Percepat Pemasangan CCTV

4
74

Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berniat akan mempercepat pemasangan closed circuit television(CCTV) di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pemasangan ini bertujuan untuk mencegah aksi kriminal di pusat-pusat perbelanjaan dan hiburan.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan DKI Jakarta, Iik Kurnia mengatakan, hingga saat ini total CCTV yang sudah masuk ke dalam sistem smart city ada 153 unit.

“Iya, baru masuk 153 CCTV,” kata Iik di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (31/7).

Ke-153 CCTV itu didapat dari berbagai lembaga, yaitu 36 CCTV dari PT BIT, 9 CCTV dari Balitowerindo, 87 CCTV milik Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, dan 21 CCTV milik PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI berencana memasang 4.000 CCTV  di seluruh wilayah DKI Jakarta dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Tahun ini, diharapkan minimal ada 2.000 CCTV yang sudah terpasang hingga akhir tahun ini.

“DKI sudah menerima 4.000 CCTV. Tapi, rencananya, sampai akhir tahun ini minimal ada 2.000 CCTV yang terpasang,” katanya.

Menurutnya, pemasangan CCTV yang tersebar di Jakarta, diyakini dapat mengurangi tindakan kriminalitas. Hal itu terbukti saat terjadi penculikan seorang anak di Mal Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Wajah penculik terekam CCTV, hingga akhirnya si penculik mengembalikan anak tersebut memakai jasa sopir taksi.

“Iya, kita pasang CCTV yang bisa deteksi wajah. Kamu ada e-KTP kan. Nah, wajah yang terekam di CCTV masuk ke sistem dan kita tahu itu siapa. Seluruh Indonesia bisa tahu orang ini, tercatat apa tidak,” kata Basuki.

Pemasangan CCTV akan diprioritaskan di titik-titik rawan kriminalitas di seluruh wilayah DKI. CCTV akan dimonitor dalam satu pusat kontrol, baik Kepolisian maupun di Pemprov.

“Kita pasti akan perbanyak, terutama di tempat-tempat rawan kriminalitas. Itu akan kita prioritaskan. Dengan cara seperti itu, maka Jakarta diharapkan menjadi kota yang jauh lebih aman,” tuturnya. [Beritasatu.com]

4 COMMENTS

  1. mantap. salut juga untuk ketegasan pak Ahok atas penutupan cafe berisik di Jakarta (mengganggu orang tidur).ini ada yang lebih parah kasusnya, di Batam.

    Suara bising dari Cafe karaoke yang beralamat didepan apotik Vitka Farma Jl.Batuaji No.1a atau Samping RSUD Batuaji Batam, Kerap mengganggu ketentraman Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. Pasalnya suara nyanyian dan musik terdengar keras sampai keruang rawat inap RSUD Embung Fatimah.

    “Jarak antara rumah sakit dengan Cafe karaoke itu sangat dekat, hanya berkisar 20 meter sehingga suara musik dan lagu dari cafe karaoke itu terdengar sangat jelas kekamar pasien,”Ujarnya.

    “Mereka (penyanyi-red) selalu terdengar teriak-teriak, sementara pasien di dalam rumah sakit sedang dalam perawatan bahkan berbagai macam penyakit yang diderita pasien. Luar biasa, pemilik cafe seperti tak peduli dengan kondisi orang lain,”Katanya (source:independennews)

  2. cafe bising macam ini menganggu waktu tidurnya orang, bahkan ada cafe yang stel musik keras-keras persis di hotel, tanpa peredam, jadi yang dirugikan adalah tamu yang menginap dari berbagai kota, bahkan dari berbagai negara. pemilik rumah bisa komplain ke gubernur, kalau tamu asing (contoh nyata: dari Malaysia), mau komplain ke mana? tidak bisa tidur sampai pagi. padahal bayar…mereka curhat ke tempat review hotel seperti agoda.com, cafe macam ini merusak pariwisata Indonesia.

  3. salah satu anak buah pak Ahok sendiri PERNAH kena getahnya, menginap di Hotel PERSIS sebelahnya Cafe “Dugem”…tidak bisa tidur sampai pagi….(di luar Jakarta), kenapa saya tahu? orangnya sendiri yang cerita…

  4. Pak gubernur . high dev video itu makan bandwith yang gede . Dibikin aja option mau tampilin high dev atau downgraded. Misalnya Jakarta co.id ngak perlu tampilan high dev. Tapi polisi, pak Gub, command center ada high dev.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here