APBD-Perubahan DKI 2014 Disahkan Rp 72,905 Triliun

9
102

Ahok.Org – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengesahkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014 sebesar Rp 72,905 triliun. Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Matnoor Tindoan menyampaikan bahwa APBD-P itu didominasi oleh Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada tujuh BUMD DKI, sebesar Rp 9,308 triliun.

“Banggar telah mengakomodir segala masukan dan saran fraksi serta komisi terkait APBD Perubahan DKI 2014. Kami berharap pihak eksekutif bisa melaksanakan segala program yang telah ditetapkan,” kata Matnoor, di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Nilai APBD-P ini meningkat dari nilai Raperda APBD-P DKI 2014 dengan nilai Rp 72,9 triliun. Peningkatannya sebesar Rp 905,36 miliar atau 1,26 persen dari nilai APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72 triliun.

Rendahnya realisasi penyerapan anggaran di pertengahan semester 2014, kata dia, perlu menjadi perhatian khusus Pemprov DKI. Sehingga, ia berharap Pemprov DKI dapat menggenjot kinerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa DKI. Serta dapat membantu mengakomodir penyerapan anggaran.

“Permintaan tambahan anggaran KJP perlu dievaluasi kembali. Mengingat temuan BPK pada APBD 2013, di mana KJP merupakan salah satu item yang perlu mendapat perhatian utama dan perbaikan,” kata Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berterimakasih kepada DPRD DKI yang telah mengesahkan APBD-P 2014. Ia berharap, program-program unggulan DKI dapat terlaksana, seiring dengan pengesahan anggaran itu. “Saran dari DPRD akan menjadi masukan baik bagi eksekutif,” kata pria yang akrab disapa Jokowi itu. [Kompas.com]

9 COMMENTS

  1. http://news.detik.com/read/2014/08/13/184847/2661422/10/ahok-tantang-kepala-daerah-lain-tiru-caranya-menata-jakarta?n991104466
    statement anda ini terlalu sombong. seharusnya nanti saat semua pekerjaan selesai sampai masa jabatan anda 2017. masih bnyk yg belum beres, macet, banjir bus transjakarta kurang. pkl masih bnyk di kota tua, JPO bawah tanah kota tak terawat, agak kumuh. semua halte TJ kusam (gak pernah dibersihkan). trotoar masih bnyk yg berlubang. semua statement anda di media sampai saat ini masih rencana. tunggu semua itu selesai baru anda keluarkan statement ky gini. masih bnyk kepala daerah yg lain bagus hanya saja gak terekspos media ky dki jakarta.

      • loh itu bukan sombong nama nya doko , itu namanya mengajak ke kebaikan agar sama2 seragam cara berpikir dan membangun serta menata kota nya agar sinkron dan masalah selesai bersamaan, kalau selama ini kan selalu masing2 jalan masing2 menata kota nya makanya jadi amburadul , soal beres belom beres , emangnya membangun kota dan menata kota itu ada beres nya ? masalah kan selalu datang lagi dan lagi , yg penting ada progres ke arah yang benar

      • Saya baca beritanya di detiknews. Yg kamu tuduhkan tidak ada disana tuh?

        Yang ada, ajakan untuk berbuat baik, mengikuti yang baik, dan memberikan harapan kepada rakyat kalau pejabat mau bekerja untuk menaikkan kesejahteraan rakyat.

        Yg jadi masalah adalah wartawan Indonesia yg agak bodoh dalam memberi judul berita. Terlalu banyak judul berita yg tidak sesuai dengan isi, bahkan dengan konten yg diucapkan oleh yg diwawancara. Entah karena IQnya kurang, atau kemampuan tata bahasanya jeblok, atau disengaja.

    • maka na liat smua video rencana pak Gubenur. yg korup aja loe kasi kesempatan bw mimpin.
      liat smua video na donk.
      org tulus iklas n bekerja untuk rakyat itu dah ada. bukan mitos lagi.
      LIAT SMUA VIDEO PAK AHOK.
      ntar loe nalar ma otak cetek loe.

  2. Aduh Doko ini ngomongnya super ngawur…

    Begini aja pak Ahok

    Dari 72,905 trilyun APBD DKI lebih baik 20% digunakan untuk bidang pendidikan kejuruan(terutama untuk beli peralatan,perlengkapan, mesin produksi agar siswa bisa menghasilkan duit yang cukup untuk hidupnya); 20% digunakan untuk arsitektur transportasi air, darat, udara, ka ; 20% digunakan untuk pembangunan apartmen murah ; 20% digunakan untuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan (pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga matahari, pembangkit listrik tenaga uap/panas bumi, pembangkit listrik tenaga sampah, konverter mobil dari bbm ke tenaga listrik + pom bensin listrik) ; 10% untuk gaji pns & gubernur ; 5% untuk pembangunan infrastruktur pengamanan ibukota misal pembelian jutaan CCTV untuk antisipasi kejahatan; 5% untuk cadangan

  3. Kalo pengamat perkotaan apalagi domisili bukan di Jakarta, sulit untuk obyektip…
    Seperti melihat pemain bola bertarung dilapangan, pengamat pasti lebih jeli, tapi belum tentu bisa menendang bola…

  4. Dear Pak Ahok

    Penyelamatan anggaran di APBD-P perlu dicermati ulang pak…

    Sekolah anak saya SMPN 73 dalam kondisi “RUSAK BERAT”..sudah bertahun-tahun terbengkalai..ANGGARAN RENOVASINYA TIDAK TURUN selalu dicoret..

    Murid SMP 73 menumpang di SD..sebentar lagi jam sekolah SD sampai jam 13.00, berarti murid SMP 73 akan masuk sekolah pukul 13.30 dan mungkin pulang sekolah pukul 19.00..

    Gimana ini pak Ahok?…ayo chek ke lapangan pak…

    salam hormat saya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here