Basuki: Aku Sudah Belajar Sekarang

11
75

Ahok- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku sudah bisa mengendalikan emosinya. Terbukti, saat pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Senin (23/11) kemarin, terkait RS Sumber Waras Basuki tenang menjawab pertanyaan yang diberikan.

“Dia (BPK) tahu Ahok kan orangnya emosional, kalau digituin pasti ngamuk-ngamuk, pasti di dalem marah-marah, langsung dinilai tidak koorperatif, nanti keluar kata-kata toilet. Dia nggak tahu aku sudah belajar sekarang,” ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/11).

Basuki mengatakan saat ini dirinya tidak bisa dijebak. Karena telah belajar dari pengalaman sebelumnya. Saat hendak marah-marah, dirinya masuk ke toilet, sehingga tidak dilampiaskan ke orang lagi. “Orang mikir saya bisa dijebak, ya sudah gue kunci saja toiletnya, gue masuk saja toilet, gue buang,” katanya.

Memenuhi panggilan dari BPK, menurut Basuki merupakan kewajiban. Sebab jika mangkir, Basuki bisa dipidanakan. “Kalau saya menolak diperiksa, BPK akan menafsirkan saya tidak koorperatif, dia bisa pidanakan saya loh. Kasus Sumber Waras susah cari kelemahannya,” tandasnya. [Beritajakarta]

Basuki Minta BPK Buka Rekaman Pemeriksaan Dirinya

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk membuka rekaman pemeriksaan mengenai pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Senin (23/11) kemarin. Sehingga masyarakat bisa menilai hasil pemeriksaan tersebut.

“Kalau dia mau membuktikan BPK itu tidak ada sesuatu, waktu tanya jawab dibuka saja, biar seluruh rakyat Indonesia melihat pertanyaan-pertanyaan itu tendensius apa tidak,” ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/11).

Namun, lanjut Basuki, BPK tidak mau memberikan hasil rekamannya. Padahal saat pemeriksaan, ada dua kamera yang merekam semua kegiatan. “Dia (BPK) nggak mau ngasih,” ucapnya.

Basuki yakin, meski pemeriksaan berlangsung selama sembilan jam, banyak orang yang akan menontonnya. Terlebih dirinya sudah memperbolehkan rekaman tersebut disebarluaskan.

“Itu kan cuma takut memfitnah orang, saya sudah katakan BPK tendensius. Saya yakin banyak orang Indoensia yang akan nonton 8-9 jam, ingin tahu di dalam saya diapain. Berani nggak BPK ngeluarin? nggak berani,” katanya.

Bahkan pihak BPK justru meminta kepada Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan DKI Jakarta untuk menghapus video yang diunggah di Beritajakarta.com.

“Malah kemarin saya dapat laporan dari Diskominfomas, Beritajakarta.com kan mengupload sampai berhenti saya tidak boleh masuk. Itu diteleponin loh kemaren, supaya dicabut katanya. Saya bilang, ini BPK apa bukan? Kalau BPK resmi suruh kirim surat dong. Berarti oknum BPK ketakutan sekarang,” tandasnya. [Beritajakarta]

11 COMMENTS

  1. Pak ahok saran saya ke depan kalo ada pemeriksaan di BPK atau KPK pake aja alat perekam wireless, kalo perlu cctv mini biar gak ada yang tahu, trus kalo macem-macem tuh pemeriksa ya uda upload aja.

  2. Persoalan mudah seperti itu kok dijadikan ruwet gitu sih… Soal tanah yg dibeli, NJOPnya ikut jalan Kyai Tapa atau Jln Tomang, lihat saja pembayaran PBBnya selama ini… Apa yg mau didebatkan? Aneh….

  3. Udah deh…kita semua jangan ngomporin pak ahok supaya ribu lagi dg BPK….pak ahok sebiaknya taham diri dan jangan lsg emosi dg pihak BPK..cek n ricek selalu dengarkan dulu argumentasi dan penjelasan pihak lain seperti BPK itu…dari setahun yg lalu sdh sy ingetin…kalo suatu saat mungkin bawahan bos akan ngerjain bos…jadi bos jangan kejebak permainan orang2 yg suka mancing2 emosi bos…kalo begini khan bos jadi malu sendiri sama BPK…

    • Ziff, BPK memang harus dihajar. kalau kerjanya benar, nggak kayak gini jadinya dan BTP punya kuasa melawannya. bersukurlah kita karena dia mewakili kita. kalau ente yang maju bisa kena kepret pasal karet, pencemaran nama baik nanti. jadi memang harus dilawan !!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here