Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum melihat langsung Surat Peringatan (SP) 1 palsu yang dilayangkan kepada warga Penjaringan, Jakarta Utara. Dirinya baru mendengar dari laporan Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah.
“Saya belum lihat buktinya, Sekda yang sampaikan ke saya,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/5).
Menurut Basuki, dirinya juga sudah meminta kepada Sekda untuk menunjukan SP1 palsu yang beredar di warga. Namun saat Saefullah mengunjungi warga, dirinya tidak sempat mengambil surat tersebut.
“Pak Sekda bilang nggak dapat ambil karena buru-buru jalan,” ujarnya.
Basuki mengaku belum mendapatkan laporan dari intel terkait siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran SP1 palsu tersebut. Akibat beredarnya SP1 itu, situasi di kawasan Penjaringan sempat memanas.
“Makanya kalau SP1 palsu berarti mau nyerang saya dong, itukan fitnah. Saya belum dapat laporan intel soal itu,” tandasnya. [Beritajakarta]
Ada sara di demo kemarin, mengapa polisi tidak bertindak apa2? Ada ancaman serius kepada Gub sejak itu tetapi mengapa polisi tidak ada suaranya, halo Kapolda dimana Anda? Sepertinya Kapolda sekarang lain, PakGub look after yourself!! Halo para ajudan take care. Komjen Tito we miss you!
Apa sementara ini sudah ada report lengkap dari kejadian negosiasi on the spot dengan Sekda? PakGub kalau mereka tidak mau diindahkan dan dibaguskan dan dirapihkan mengapa berdebat ya sudah biar saja. Mengapa ada orang agamis tetapi penuh kebencian penuh kemarahan, padahal mau baik untuk mereka. Kalau paradigmanya seperti ini PakGub jangan disentuh. Dan kalau betul Sekda yang adalah ketua NU di JKT tidak berhasil.
Ada perlambatan aparat hukum mengantisipasi…