Basuki Dorong PNS Staf Jadi Kasie

5
61

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sengaja mewajibkan pegawai negeri sipil (PNS) yang masih berstatus staf untuk mengikuti tes lelang jabatan eselon.

Basuki beralasan, di tingkat kelurahan, ditemukan banyak staf yang berkinerja baik, jujur dan mampu melayani masyarakat. Beberapa dari mereka bahkan sudah ada yang berani melapor‎kan permainan atasannya.

‎”Makanya saya buka lelang jabatan lagi. Semua staf wajib ikut tes,”‎ kata Basuki, usai melantik 327 Pejabat Eselon II, III dan IV di Balaikota, Jumat (4/9).

Basuki pun telah mengumpulkan laporan dari para staf tersebut untuk dijadikan bahan evaluasi bagi pejabat Eselon II, III dan IV yang‎ telah dilantik.

“Staf sudah laporkan pola permainan para atasannya. Bagaimana cara nyolongnya, beli apa, itu sudah saya kumpulkan,” ungkapnya.

Menurut Basuki, berdasarkan wawancara langsung dengan para staf yang ikut tes lelang jabatan eselon, banyak juga lurah yang menerima uang hasil jual lapak pedagang kaki lima (PKL) dari oknum RT dan RW di wilayahnya. “Jadi, kita sudah tahu dan pelajari pola permainan oknum PNS,” ucapnya.

Ditambahkan Basuki, para staf yang bekerja jujur dan berani melaporkan kecurangan atasannya akan didorong untuk mendapat jabatan eselon sebagai kepala seksi (Kasie) di kantor-kantor kelurahan, kecamatan hingga dinas.

“Yang bekerja baik, jujur dan punya komitmen, kita mulai mendorong naik menjadi Kasie,” tandasnya. [Beritajakarta]

 Alasan Basuki Tunjuk Camat Jadi Pejabat Dishubtrans

Setelah Andri Yansyah, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menunjuk camat sebagai pejabat di Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans).

Dalam pelantikan 327 pejabat Eselon II, III dan IV hari ini, Basuki kembali menunjuk Camat Pulogadung, Teguh Hermawan sebagai Wakil Kepala Dishubtrans.

‎”Seperti yang saya bilang. Kan yang paling tahu wilayah itu lurah dan camat. ‎Kita sudah tes, Andri Yansyah jadi Kepala Dishubtrans DKI dari camat,” kata Basuki, usai pelantikan di Balaikota, Jumat (4/9).

‎Dikatakan Basuki, setelah menempatkan Andri Yansyah‎ dari Camat Jatinegara menjadi Kepala Dishubtrans DKI, penindakan kendaraan yang parkir liar dan pengaturan lalu lintas di ibukota terlihat lebih berjalan dari sebelumnya.

‎”Begitu kita tes, jalan. Kalau kita tunjuk orang yang terlalu ngerti Dishubtrans nanti jadi sombong dan kurang bersinergi dengan polisi dalam lalu lintas,” ujarnya.

Menurut Basuki, dengan menempatkan camat sebagai pejabat di Dishubtrans, penanganan persoalan lalu lintas tidak lagi berorientasi pada proyek. Namun diselesaikan dengan turun dan terjun langsung mengatasi persoalan di lapangan.

“Kalau dulu ngotot mau bikin halte sendiri, bus dan trayek mau bikin sendiri, begitu juga dengan CCTV. Sekarang sudah kita bagi, penambahan armada bus kita kasih PT Transjakarta‎, CCTV ke Diskominfomas dan lelang halte ke BPKAD DKI,” ungkapnya.

Ditambahkan Basuki, bukan tidak mungkin jabatan Sekretaris Dishubtrans nantinya juga dipercayakan kepada para camat.

“Yang penting niatnya. Apa susahnya jadi pejabat. Semua sudah ada, cuma jangan nyolong, terima suap, ikutan aturan saja,” tandasnya. [Beritajakarta]

5 COMMENTS

    • Ane setuju sama Bang Panglima Militer, memang si ZIFF ini “pasukan nasi bungkus” dari lawan politik Om Gub DKI, tujuannya cuma bikin ribut di website Pak Ahok ini. Ane jadi teman sama Bang Panglima Militer ini !

  1. Katanya cari pejabat susah yang bersih dan komitmen, ada karena Golongannya rendah.terus yang golnya tinggi Guru. Kenapa gak dicoba apa Guru gak bisa memimpin,management cobalah… karena mereka sudah tahu kerja dengan ikhlas wk wk wk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here