Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta menginginkan kualitas survei Komponen Hidup layak (KHL) diperbaiki supaya lebih masuk akal. Sebab, selama ini ada beberapa jenis KHL yang tidak masuk akal.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyalahkan tuntutan buruh yang menginginkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2015 sebesar 30 persen dari yang saat ini sebesar Rp 2,4 juta. Menurutnya, yang harus dibicarakan terlebih dahulu adalah soal survei KHL.
“Kualitas survei KHL harus diperbaiki supaya masuk akal. Kalau itu memang bisa Rp 3 juta, ya sekian. Kalau memang itu cuma Rp 2,4 juta atau Rp 2,5 ya sekian. Jadi, bukan tentukan uangnya dulu, lalu ini diatur-atur,” kata Basuki usai bertemu perwakilan buruh di Balai Kota, Kamis (23/10).
Basuki mencontohkan soal item KHL air minum dan air mandi yang per orangnya hanya mendapat sekitar 3 liter atau air mandi yang hanya 2 kubik. Hal tersebut harus diperbaiki supaya kewajarannya didapatkan. Tetapi jika soal buah-buahan yang mereka meminta ditambah seperti pisang atau pepaya sehingga KHL-nya murah, dirinya pun tidak bisa menerimanya karena tidak masuk akal.
“Juga seperti susu. Susu yang disurvei itu, ada jatah 900 gram. Di pasar hanya jual 800 gram, kalau survei rata-rata tidak cukup sehingga harus dikonversi seolah-olah membeli 900 gram. Itu harus diperjuangkan,” kata Basuki. [Beritasatu.com/SP]
