Basuki Minta Harga Kios di Pasar Santa Dievaluasi

0
53

Ahok – PD Pasar Jaya diminta untuk mengevaluasi harga kios di beberapa pasar yang menjadi tanggungjawabnya, salah satunya yakni Pasar Santa, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan telah meminta kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin untuk mengevaluasinya. Karena sewa menyewa di kios milik PD Pasar Jaya sudah tidak diperbolehkan lagi.

“Kami lagi suruh direktur yang baru evaluasi. Itu kebanyakan dia nyewain lagi, nyewain lagi, itu yang nggak boleh. Makanya saya lagi buat tindakan yang keras,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (22/9).

Menurut Basuki tak jarang pedagang yang memiliki banyak kios di pasar. Mereka lah yang melakukan sewa menyewa kepada pedagang lainnya. Padahal pihaknya telah membuat aturan satu kepala keluarga hanya boleh memiliki satu kios saja.

“Kayak itu ada beberapa kan yang kami usir. Jadi kalau kamu dagang, nama kamu berbeda dengan yang dagang, kami akan usir,” tuturnya.

Agar hal ini tidak terulang lagi, pihaknya telah berencana membangun pusat perkulakan di Pasar Kramat Jati. Nantinya semua pedagang harus menggunakan kartu jika ingin membeli barang di pusat pekulakan ini. Sehingga bisa diketahui identitas pedagang, mulai dari lokasi berdagang hingga arus kas.

“Sekarang kan kami sudah mulai persiapkan yang perkulakan dengan kartu-kartu dari Bank DKI, supaya saya gampang kontrol ini punya siapa,” tandasnya. [BeritaJakarta]

Harga Sewa Kios Naik Penyebab Pasar Santa Sepi

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan telah meninjau kondisi Pasar Santa, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru yang belakangan mulai sepi. Hal ini dikarenakan adanya praktik nakal pemilik yang menyewakan ke pihak lain dengan harga tinggi.

“Dari 300 kios, saat ini yang masih dipegang pengembang tinggal 80 kios. Sisanya sudah dimiliki pedagang. Inilah yang terjadi praktik sewa menyewa,” ujar Shita Damayanti, Asisten Perekonomian Jakarta Selatan, Kamis (22/9).

Menurut Shita, dari hasil pengumpulan data berdasarkan keterangan pedagang, saat ini harga sewa kios di pasar yang sempat menjadi ikon tempat kumpul anak muda itu ada yang sampai Rp 15 juta per tahun.

“Dahulu ada yang hanya Rp 3 juta, saat ini bahkan ada yang sampai Rp 15 juta. Ya memang bervariasi tergantung dari ukuran dan zona. Tetapi ada kenaikan cukup tinggi,” tuturnya.

Shita mengatakan, pihak Pemkot Jakarta Selatan meminta kepada PD Pasar Jaya selaku pengelola, pengembang dan pemilik kios untuk duduk bersama membahas permasalahan ini.

“Kalau bisa PD Pasar Jaya menentukan batas harga sewa. Agar tidak mematikan usaha pedagang,” katanya.

Sementara Adiel Aziz salah satu pemilik kedai makanan di Pasar Santa mengaku, di awal tahun biaya sewa sangat murah untuk level kelas menengah, sehingga dapat menyaingi mal yang besar. Namun, saat kios mulai ramai, harga sewa justu naik drastis.

“Waktu itu Pasar Santa lagi hits-hits nya tongkrongan anak muda. Pihak pengembang menaikan harga sewa ke kita, mulai deh omset kita sangat turun drastis per harinya,” tandasnya. [BeritaJakarta]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here