Basuki Minta Inspektorat Periksa Kerusakan JLNT

4
48

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan meminta Kepala Inspektorat DKI Franky Mangatas untuk menyelidiki kerusakan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M. Namun, dia mengaku belum tahu mengenai penutupan jalan tersebut dan belum mendapat laporan dari Dinas Pekerjaan Umum DKI.

“Belum tahu, tapi nanti kami minta inspektorat untuk memeriksa dulu dan nanti kami bicara itu,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan membantah kalau JLNT Antasari-Blok M yang belum lama ini diresmikan sudah ditutup karena terjadi kerusakan. Penutupan fly over itu karena pemasangan expantion joint atau tiang-tiang antara jembatan.

“Jadi, kami membutuhkan waktu seminggu untuk memasang tiang itu dan JLNT-nya jadi ditutup. Jadi, bukan karena kerusakan. Pas kemarin, peresmian itu baru soft launching dan sekarang baru dipasang expantion joint-nya,” kata Manggas.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Agus P Jendro mengatakan, perbaikan jembatan meliputi pengerjaan pemasangan komponen tambahan di bagian tanjakan yang terletak di sisi barat Pasar Cipete menuju Blok M. Lamanya penutupan juga terkait komponen yang dipasang memerlukan waktu untuk penyempurnaan.

“Lumayan lama karena harus menunggu beton grouting-nya kering agar bisa sempurna dahulu,” jelas Agus.

Perbaikan tiang itu akan berlangsung selama satu minggu, dimulai Kamis (28/2/2013) ini hingga Kamis (7/2/2013) pekan depan. Penutupan hanya akan diberlakukan untuk ruas dari arah Cipete-Blok M, sementara arah sebaliknya tetap beroperasi seperti biasa.

Agar pengendara tidak terganggu, untuk sementara, jalan tersebut ditutup. Kehadiran JLNT Antasari yang diresmikan penggunaannya pada 15 Januari 2013 yang lalu diharapkan dapat menjadi salah satu cara mengurai kemacetan di Kota Jakarta. Namun, terkadang, ruas jalan layang yang pembangunannya menelan dana Rp 1,28 triliun ini juga mengalami kemacetan, terutama setelah hujan deras mengguyur Jakarta pada jam-jam sibuk, baik saat jam berangkat maupun pulang kerja.[Kompas.com]

4 COMMENTS

  1. Jalan layang masuk tol tanggerang, dari seberang Mal Taman Anggrek, tiap sore dijaga 2 bahkan 3 polantas.
    Hanya untuk mencegah truk2 besar yg memang tdk boleh naik ke atas.
    Selalu ada adegan kucing2an, truk yg sampai dekat ujung, diusir polantas, baru keluar.
    Tapi ada juga yg diloloskan, entah kenapa?
    Padahal dgn menempatkan portal saja, Truk2 besar sdh tdk bisa coba2, dan 3 org polantas itu bisa ditugaskan di lokasi lain yg jauh lebih dibutuhkan masyarakat. CIdeng saat jam macet contohnya, atau roxy. Untuk apa mereka jagain pintu masuk tol??

    Truk2 besar sdh bebrp kali alami rem blong, atau gagal naik, lalu mencelakakan masyarakat, bahkan korban jiwa. Mau sampai kapan begini?

    Portal saja pak Gubernur/pak Wagub.
    Beres!

  2. biasa cari seseran lebih, ini tanggung jawab Sudin Perhubungan DKI Jakarta….pasang aja portal, beres…

    lihat aja di Sunter, setelah ada busway, malah macet luarbiasa, ini karena truck trailer segede gaban, rebutan setengah jalan yg disita busway….

    mereka parkir juga di pinggir jalan….bayangin truck trailer…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here