Basuki: Pejabat Tidak Terima Apapun Dari Siapapun

3
70

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan kembali agar pejabat tidak menerima suap. Menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilan, akan bisa menghindari keinginan diri untuk terima suap.

“Bapak ibu kerja yang baik saja, tidak terima sesuatu dalam bentuk apapun dari siapapun, karena nggak ada yang gratis,” kata Basuki saat melantik 103 pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/7).

Basuki mengatakan, jika ada pejabat yang menerima suap, maka dia akan menerobos semua aturan. Pejabat juga harus bisa melihat maksud dari oknum yang memberikan suap kepada dirinya.

“Pejabat harus bisa ngira-ngira niatnya itu apa. Karena pejabat yang terima suap akan membengkokan aturan,” ujarnya.

Jika ada pengusaha yang mau menyumbang, Basuki menyarankan untuk dilakukan secara resmi saja. Sehingga tercatat sesuai administrasi. Hal itu justru akan menghindarkan dari berbagai permainan.

Menurut Basuki, untuk menjadi pejabat tidaklah mudah. Caranya hanya menyesuaikan kehidupannya dengan pendapatan yang diterima setiap bulan. Terlebih saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memberikan tunjangan kinerja (TKD) yang besar untuk pegawai negeri sipil (PNS).

“Buat saya sederhana saja, cukupkan lah hidup kita dengan penghasilan kita. Eselon II sekarang penghasilan sampai Rp 75 juta, itu cukup saya kira. Bisa nabung buat umroh, eselon II nggak usah aneh-aneh,” tandasnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. Pejabat pemprov dki ini memang aneh apa bego, apa iya namanya kadis bukannya semua diperiksa dan didiskusikan dengan badan lain kalau jumlah pembelian begitu besar. Terus kalau seperti ini jawabnya si pekerja sosial, ibu tidak tahu manahu, ibu merasa tertipu. Terus kerjamu apa? Apa semua Gub yang mesti check turun tangan, lha skpd untuk apa? Kerja dibayar mahal ternyata juga engga kerja.
    Ibu ini kan yang paling dipuji-pujioleh Gub bekerja dengan hati, ini dia!

  2. Jadi PakGub harus mengganti redaksi bicaranya bukan hanya mereka yang bekerja dengan hati tetapi juga tidak menerima uang juga seluruh dinas yang dibawahinya. Selain itu dia harus kompeten untuk bidangnya. Bahwa PakGub bisa menjadikan orang seperti Ratna dan Ika ini sebagai kadis memang pilihan yang aneh dan sudah sembrono. Apa yang terjadi ini kan sungguh keterlaluan dan seperti yang dikatakan Wagub keteledoran yang disengaja. Kita tunggu, dan harap si Ika dikenakan sangsi. Ada kadis saya tidak tahu menahu, sudah jual pecel sana Bude!!!

  3. Kita harus menggarisbawahi apa yang dikatakan WAgub hari ini di KCM: jangan datang ke Jakarta lepas lebaran karena Jakarta penuh, terimakasih Wagub, pertama kali bicara yang sangat konstruktiv dan kena, at last. Setiap lebaran Gubnya selalu berseru-seru semua boleh masuk ke JKT bawa sdra2nya yang mau bekerja jadi ART. Apa2an Gub itu kata2 Anda jadi senjata makan tuan. Saya juga sudah setiap IdFitri menulis disini stop masuk ke Jakarta. Juga PakPres bahkan berkata jangan masuk ke JKT, JKT itu keras tidak ada pekerjaan mau kerja apa, itu kata PakPres eeeeeh malah Gubnya yang selalu semua masuk ke JKT. Itu tahu Gub semua orang di pasar ikan dan itu, itu di Jalan Tol Wiyoto Wiyono itu kan semua orang Jawa yang entah darimana! Dari rampok kerja serabutan orang gila pura2 gila semua masuk Jakarta, bukan tidak tahu kan. Itu jadinya kalau semua orang masuk, masak Gub ini ga nyadar ya, tolong OmSak katakan kepada Gub jangan karepe dewe!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here