Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum membagi tugas antara dia dengan calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Kendati demikian, Basuki menyebut banyak pekerjaan rumah atau permasalahan DKI yang harus segera diselesaikan Djarot bersamanya.
“PR (pekerjaan rumah)-nya menumpuk, Pak Djarot sudah tahu (tugasnya),” kata Basuki, di Balaikota, Kamis (4/12/2014).
Salah satu permasalahan yang harus segera dicarikan jalan keluarnya oleh mantan wali kota Blitar itu adalah menjamurnya minimarket di Ibu Kota. Meski tak melarang persebaran minimarket, Basuki mengaku pemerintah harus aktif mendorong kreativitas pedagang kaki lima (PKL) dan usaha kecil menengah di Jakarta.
Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI juga harus menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta. “Persebaran minimarket, itu termasuk salah satu tugasnya Pak Djarot,” kata Basuki.
Selain persebaran minimarket, dua masalah utama Jakarta seperti kemacetan dan banjir juga harus dapat diminimalisir dalam sisa waktu tiga tahun kepemimpinannya ini.
Ia pun meyakini, Djarot mampu memimpin Jakarta. Sebab, kata dia, Djarot telah berpengalaman memimpin Blitar selama sepuluh tahun atau dua periode. “Dia lebih berpengalaman dari saya menjadi kepala daerah,” kata pria yang biasa disapa Ahok itu. [Kompas.com]
Mau melaporkan mengenai adanya peraturan yang melarang adanya sholat dhuha setiap jumat dan sholat dzuhur setiap hari pada SDN Makasar 06 Jaktim untuk murid-murid muslim. Hal ini dikarenakan adanya protes dari segelintir orang tua murid kelas I, padahal sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dan berlangsung dengan baik. Kami tidak merasakan alasan yang rasional soal pelarangan ini. Dan juga dilarang juga kegiatan ekstra kurikuler seni bela diri Merpati Putih.
Mohon kiranya pihak Dinas Pendidikan menyelidiki hal ini dan bisa menggugurkan peraturan ini, yang bagi kami ini bisa mempraktekkan teori wudhu dan sholat di musollah yang cukup menampung semua murid muslim dan bela diri itu untuk menjaga diri dari orang jahat dan bukan untuk gagah-gagahan.