Basuki: Serba Salah Menata RTH

8
75

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun dan memulihkan ruang terbuka hijau (RTH) Ibu Kota untuk dimanfaatkan masyarakat umum. Namun, rencana itu tak berjalan optimal karena sulitnya melengkapi RTH dengan fasilitas umum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ia telah seringkali membahas rencana melengkapi RTH dengan fasilitas umum, seperti toilet dan tempat ibadah. Namun, rencana itu tak mudah dilakukan karena beberapa alasan. “Misalnya toilet, kan enggak semua tanah RTH memenuhi syarat untuk resapan toilet,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengambil contoh di Taman Suropati. Taman yang lokasinya berada di kawasan elite ini seringkali menjadi tujuan warga yang ingin berolahraga atau kegiatan lainnya. Khusus di hari-hari libur, warga yang datang ke taman ini sangat banyak, sehingga penggunaan toilet menjadi lebih ramai. Seringkali terjadi antrean di dua toilet yang tersedia di taman tersebut.

Basuki mengatakan, sempat muncul ide untuk mengoperasikan mobil toilet milik Pemprov DKI di Taman Suropati dan beberapa taman lain di Jakarta. Akan tetapi, ide itu kembali terganjal karena khawatir mobil toilet mengganggu estetika taman. “Iya, masa di kawasan elite ada mobil toilet. Kita serbasalah juga, sama kayak pedagang kaki lima di taman-taman,” ujarnya.[Kompas]

8 COMMENTS

  1. Mesti taro kotak usulan disana pak, atau dadakan brkunjung disana selagi ramai, jd tau jelas kebutuhannya, langsung dr masyarakat pengguna taman. Asal jgn jd tempat tinggal gelandangan.
    Bangun wc banyak, kdg tersumbat, krn kebiasaan buang tisu di jamban. Jd kotor dan bau. Design jamban harus benar, untuk antisipasi hal ini.
    Harus korbankan sedikit area lah pak, untuk dibuatkn bbrp wc yg layak.

  2. Tempat publik sebagus & semewah apapun tidak guna sama sekali bila masalah toilet & tempat sampah di toilet, jadi masalah utama. sering berkeringat, minum lalu buang urine kan sehat buat tubuh. jadi, toilet itu harus bersih dan tempat sampah tertutup. lebih baik punya tempat publiknya sederhana tapi jadi nyaman karena toilet & tempat sampah bersih & apik hehe…

  3. Kesimpulan dari komen2 diatas:
    WC banyak, bayar, dan bersih/classy.
    Koq ngingetin ane ame komplex “WC Umum”, ye? 🙂
    cuman kali ini masangnya di kontriklab, jadi kebersihan lebih terjamin dan ga antri klamaan (selain pemakaian kaca patri dan efek kamuflase WC menambah kesan elegan/classy dan haitek: “now u c it, now u dont”).

    yg ane sering liat sih pada pake WC portabel kebanyakan, alasan utamanya: “tidak ingin mengotori alam dgn jamban romawi lagi (pake kotak sepiteng + kanal tokai)” – jadi dilarang buwang kotoran manusia/binatang disitu intinya (makanya ente liyat pade mungutin tokai anjingnya sendiri kan klo diajak jalan2 skalian? 🙂 nah kalo nyang boker ituh orang, ntar nyang kena mungutin sape yeh? masa anjingnye? just wondering…).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here