Bentuk Kubu Dukungan DPRD, Basuki Tak Ambil Pusing

5
52

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana mengajak anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang menyutujui caranya untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014 untuk mulai bekerja tahun ini, ke Balai Kota esok hari.

Sebab, APBD 2015 belum juga disahkan oleh DPRD DKI Jakarta dan akan semakin lama karena anggaran siluman sebesar Rp 8,8 triliun yang diajukan DPRD dicoret oleh Basuki.

Basuki justru tak ambil pusing dengan langkahnya membentuk kubu DPRD yang mendukungnya dan yang tidak ini akan semakin memperkeruh suasana. Menurutnya, hal ini sebagai bentuk tes karena di Indonesia belum ada Gubernur yang melawan DPRD.

“Karena tidak semua DPRD dukung kami. Siapa yang dukung pikiran saya, ayo datang. Tetapi kalau tidak mau datang, ayo musuhan sama saya sekalian, deh,” kata Basuki usai menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Minggu (18/1).

Anggaran siluman sebesar Rp 8,8 triliun tersebut, disebutkan Basuki diperuntukkan untuk macam-macam hal, seperti sosialisasi Surat Keputusan (SK) Gubernur, termasuk juga untuk alat elektronik, dan pokir-pokir terkenal yang dititipkan di dinas-dinas.

Hal tersebut, katanya dulu terjadi saat e-budgeting belum diterapkan. Namun, saat ini itu akan sulit mengingat proses penyusunan anggaran sudah dilakukan secara e-budgeting.

“Makanya dulu mereka menolak e-budgeting saya. Sengaja. Mereka tidak tahu angka satuan. Saya tunggu sampai Desember, bisa isi. Kan ketahuan sewa mobil Rp 461 miliar. Makanya tahun ini saya desak,” katanya.

Basuki geram dengan sikap DPRD yang karena pengajuan anggaran siluman tersebut ditolaknya, rapat paripurna penyampaian pidato gubernur atas pandangan umum fraksi-fraksi yang seharusnya digelar Jumat (16/1) lalu, tiba-tiba dibatalkan. [Beritasatu.com]

Ahok Tantang DPRD DKI Jelaskan Anggaran Siluman Sebesar Rp 8,8 T

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) dan DPRD DKI kembali ‘perang’. Akar permasalahannya adalah munculnya anggaran siluman yang diajukan para wakil rakyat Jakarta itu dalam RAPBD 2015 sebesar Rp 8,8 triliun.

“Kita udah susun, selesai. Tiba-tiba nggak tau darimana, dari DPRD, tidak diakui. Kirim surat kepada kami bilang ada titipan dari DPRD nih, visi misi. Ternyata ditaruh di Bappeda,” ujar Ahok kepada wartawan di SME Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (18/1/2015).

“Tapi pasti dia nggak mau ngaku. Ya saya perintahkan nggak boleh diganti. Bappeda kan nggak bisa isi lagi kan udah e-budgeting. Makanya nggak heran BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) ketemu 2 kali,” lanjutnya.

Bukan main, Ahok dibuat kesal setengah mati dengan ajuan anggaran sebesar itu dalam bungkusan surat visi misi. Apalagi maksud diajukannya anggaran ‘siluman’ tersebut untuk sosialisasi SK Gubernur.

“Bukan visi misi. Judulnya visi misi, isinya itu suruh kita ubah masuki Rp 8,8 triliun. Versinya mereka. Sosialisasi SK Gubernur saja Rp 46 miliar, seratus juta, seratus juta. Rp 46 miliar setahun gila nggak? Apa yang mau disosialisasi SK gubernur,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

“Makanya saya marah, tapi mereka nggak mau mau. Bilangnya nggak tau apa-apa. Saya panggil Bappeda, BPKD, sama sekda nggak ada kompromi. Jadi kalau mau berantem, berantem aja. Saya udah kasih tahu Pak Pras (Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi), saya yakin masih ada anggota DPRD yang baik,” tegasnya lagi.

Namun, Ahok tidak mengetahui siapa saja oknum yang mendalangi dana sebesar itu. Untuk itu, Senin (19/1) besok dirinya bersama para anggota legislatif Kebon Sirih akan mengadakan pertemuan untuk membahas kembali. Akibat tidak tercapainya kesepakatan, Paripurna RAPBD 2015 yang semula dijadwalkan Jumat (16/1) lalu batal terlaksana.

“Dia nggak mau ngaku dong. Akibatnya apa? Begitu nggak mau ngaku, batalin paripurna,” kata Ahok dengan kesal.

“Senin saya bikin 2 kubu aja. Kalau kalian nggak mau bahas, saya gunakan APBD 2014. Jadi DPRD yang mau dukung saya gunakan APBD 2014, datang ke Balaikota. Yang nggak mau dukung, nggak usah dateng. Ribut saja deh udah,” imbuhnya.

Ahok menduga dana ‘siluman’ berjumlah triliunan yang disebut-sebut masuk dalam visi misi itu akan disalurkan ke beberapa dinas Ibu Kota. Apakah ada indikasi kongkalikong dengan dinas-dinas terkait di bawahnya?

“Dulu begitu. Makanya dulu mereka menolak e-budgeting saya kan. Sengaja kan. Mereka nggak tahu angka satuan. Saya tunggu sampai Desember, bisa ngisi. Ketahuan sewa mobil Rp 461 miliar kan,” terang suami Veronica Tan itu.

“Makanya tahun ini saya desak, siapapun yang nggak mau ngisi, gua pecat-pecatin lu. Terus bilang nggak ada duit buat kumpul-kumpul makan Rp 164 juta. Lu pake duit gua, gua bilang. Gila kan, anggaran itupun nggak ada,” lanjutnya dengan nada tinggi.

Ahok mengaku tidak takut dengan perang dingin dan tantangan yang diajukannya terhadap DPRD DKI akan memperkeruh hubungan eksekutif-legislatif. Menurutnya, keberadaan ‘dana siluman’ itu tidak bisa lagi ditolerir.

“Emang gua pikirin kalau dia nggak mau bahas? Kita ngetes aja, di Indonesia belum pernah terjadi kan Gubernur lawan DPRD. Kan nggak semua DPRD, Pak Pras dukung kita. Siapa yang dukung pikiran saya, ayo datang. Tapi kalau nggak mau datang, ayo musuhan sama saya sekalian deh,” pungkasnya. [Detikcom]

5 COMMENTS

  1. wow… Semoga P. Ahok tdk sendirian ttp punya teman2/dukungan nyata. Jangan tergelincir ataupun terselip lidah. Tetap/makin cerdas, bijaksana dan CERDIK.

  2. Ini adalah babak baru,sudah sedemikian transparant masih aja ada yg coba main.saya tidak bisa bayangi bagaimana pada pemprov periode sebelum Djokowi-Ahok.lawan terus Hok,saya pikir pasti banyak pe nduduk jakarta yg akan dukung.tetap ciptakan jakarta baru.

  3. weleh…weleh… ketahuan tuch. DPRD sekarang lagi boke… garing… ngak punya proyek utk dikorup… pak A Hok kalau ketemu pak Jokowi… titip saya usul ke presiden… yang korup di tembak mati aja… kekayaan 7 turunan disita untuk rakyat miskin (bangunin rumah, kesehatan dan pendidikan anak-anak miskin) untuk Indonesia Baru…

  4. wewadi
    mbabar diri
    ing nde ka i
    mbaka siji
    mbrindili
    suwe mijet wohing ranti
    mbebeki
    mbabaki
    mboboki
    pinesten saiki
    kaya ngitung driji
    ha ha hi hi hi
    geguritan iki
    pancen nyemoni

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here