“Biasanya PKL Setor ke Preman, Sekarang Kita yang Jadi “Godfather”

3
83

Ahok.Org – Selama ini, pedagang kaki lima (PKL) memberikan setoran kepada preman. Agar uang setoran itu masuk kas daerag, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menjadi “Godfather” bagi PKL.

Caranya, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI akan memberlakukan aturan kepemilikan kartu tanda anggota kepada PKL yang ada di Ibu Kota. Kartu tanda anggota nantinya akan berbentuk kartu ATM yang berfungsi untuk pembayaran retribusi melalui rekening yang akan menerapkan sistem auto-debet.

“Semua orang harus punya rekening bank di Jakarta. Orang miskin pun harus punya. Jadi semua pembayarannya lewat rekening bank. Selama ini mereka bayar ke preman, kan? Nanti biar kita aja yang jadi preman barunya, Godfather baru,” katanya, di Balaikota Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Untuk pembuatan rekening bagi para PKL, kata Ahok, pemerintah provinsi DKI berencana mengadakan kerja sama dengan Bank DKI. Namun, apabila Bank DKI tidak bisa, maka Pemprov akan menggandeng bank lainnya.

“Bank DKI siap, sih. Kalau Bank DKI tidak siap, kasih BRI saja. BRI kan milik negara juga. Punya rakyat Indonesia, kan BRI. Sama aja prinsipnya,” imbuh pria asal Belitung itu.

Dinas UMKM DKI saat ini masih mengkaji besaran iuran yang akan dikenakan terhadap para PKL. Adapun besaran iuran yang kemungkinan akan dikenakan adalah sekitar Rp 5.000-10.000 per hari.

Ahok yakin, penerimaan uang bisa mencapai Rp 1 triliun kalau semua PKL diresmikan di titik tertentu dan setorannya didebet langsung. [Kompas.com]

3 COMMENTS

  1. “Godfather Baru” bisa menghimbau perusahaan-perusahaan besar seperti Coca Cola …pasang solar panel di pabriknya untuk mengurangi beban listrik di Indonesia… they are capable….dan buat mereka juga bisa menguntungkan (dalam jangka waktu panjang)… so it still a win-win solution 🙂

  2. Solusi bagus Pak. Tapi Bpk harus jamin, jgn sampai terjadi setoran ganda, setor ke Pemda dan PKL masih tetap harus setor ke PREMAN, kl nga setor, akan diintimidasi, warungnya dihancurkan/dibakar atau penjualnya ditekan. Apalagi orang kecil, pasti PKL akan TUTUP-MULUT, jd jangan sampai PKL harus BAYAR-DOBBEL Pak. Bpk hrs pny “PREMAN-JUJUR” utk memantau realitas dilapangan. Mohon dipikirkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here