BTP akan Penuhi Aspirasi DPRD yang Didapat dari Reses

0
42

Ahok.Org – DPRD DKI telah menyelesaikan masa resesnya dari 11 sampai 19 Mei lalu. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang menghadiri rapat paripurna penyampaian hasil penyerapan aspirasi hari ini setuju untuk memenuhi aspirasi yang didapatkan anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

“Kami memang berniat semua yang disampaikan anggota DPRD akan kami penuhi‎, sehingga rakyat merasa proses reses DPRD itu memang bermanfaat. Kadang-kadang rakyat suka merasa, ‘Ah, DPRD turun ke Dapil, balik ke DPRD nggak dikerjakan,” kata Ahok di Gedung DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2015).

‎Ahok mengakui, terkadang pihak eksekutif memang lamban merespon aspirasi yang disampaikan dewan. Namun dengan pembangunan bersistem baru, Ahok berharap nantinya pembangunan akan lebih cepat.

“Jadi sekarang harus dipercepat, memang harus diakui kadang-kadang SKPD agak lambat merespon,” sambungnya.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana. ‎Anggota DPRD dari Fraksi PKS Ahmad Yani tampil sebagai pembaca laporan hasil reses pertama ini. Laporan dipilah per bidang komisi, dari Komisi A sampai E.‎

Segala macam hal disorot lewat reses dewan. Ada pelayanan mengurus dan memperpanjang surat kependudukan, e-KTP, dan pembuatan sertifikat tanah. ‎Pelatihan penanganan kebakaran juga dirasa dewan sebagai hal yang perlu terus dilakukan. ‎

Pembuatan pasar tradisional hingga perawatan fasilitas sosial dan fasilitas umum juga masuk dalam laporan reses pertama ini. Normalisasi sungai juga didukung agar‎ terus dijalankan.‎

Peningkatan insentif bagi petugas Pos Pelayanan Terpadu, guru PAUD, guru mengaji, dan perhatian terhadap guru honorer juga menjadi aspirasi rakyat yang disampaikan dewan.‎‎

Ahok menegaskan nantinya, pembangunan proyek tidak lagi akan memakai Detail Engineering Design (DED) yang dibuat kontraktor pemenang lelang, tetapi akan langsung menggunakan rancang bangun.

“Masyarakat nggak mengerti masa sudah ada uang tapi bangunnya kenapa lama? Ternyata itu pakai DED, macam-macam, molor sampai dua hingga tiga tahun,” kata Ahok.

“Sekarang kita mau ubah polanya mirip swasta. Bila sudah ada desain dasar, maka dilelangkan, lalu rancang bangun, dan kerjakan. Seperti itu,” tandasnya.‎ [Detikcom]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here