BTP: Bertindak Sesuai Dengan Nilai dan Norma Agama

21
134

Ahok.Org – Setelah memberikan pernyataan keras ‘memimpin negeri ini harus mengajak berkelahi terlebih dulu’, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga menyinggung soal penggunaan agama sebagai alasan pejabat untuk membela diri.

“Kita urus negara begitu majemuk, pakai agama enggak bisa dong, sesama agama saja berantem. Sejarah membuktikan, sesama agama saja ribut,” ungkapnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (21/12/2013).

Iman seseorang, kata Ahok, haruslah dibuktikan melalui perbuatan nyata, tak hanya melalui perkataan semata. “Kalau sudah begitu, baru kemudian aku tahu iman kamu seperti apa,” kata Ahok.

Orang nomor dua di Jakarta itu mengaku tak pernah menghindari pembahasan masalah agama. Namun, sambungnya, harus dibedakan antara persoalan agama dengan memimpin negara.

“Saya terus terang menganut prinsip yang membedakan antara agama dan negara. Tapi saya bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai dan norma agama saya, itu penting,” tegasnya.[Okezone]

21 COMMENTS

    • Kritik yg mutu itu gak cuman kritik tp ada solusi. Pd umumnya, emank ud jd kebiasaan, org gampangnya mencela. Klo org yg intelek, kritik nya pake sumbang saran. Lom lg ujung2nya si penulis kampanye-in Paten.
      Pak Wagub, ga usah buang wkt d baca tulisan gtu.

    • kritiknya agak dangkal, dan kurang memahami situasi pemerintahan Pemprov DKI. juga situasi lapangan yang ada sekarang

      dan saya rasa, kalau hanya masalah2 seperti itu, Bapak Jokowi-Ahok sudah tahu dan pasti sedang bekerja mengatasinya

    • Kalau lah Bg Ahok tahu, sbnarnya agama menurut Quran adalah Deen yg artinya Way of Life, yaitu mengikuti segala aturan yg diperintah kan dlm Quran termasuk tunduk thd aturan2an yg dibuat pemerintah utk menciptakan surga di dunia dan mewarisinya di akhirat.

      • btul bro…berbuatlah yg baik, lakukan ajaran yg bisa dipertanggungjawabkan kepada Nya.
        Indonesia negara yg dari awal ditakdirkan Allah menjd negara yg majemuk, karena itu ada batasan dari hak asasi seseorang, yaitu hak asasi org lain, dalam bentuk toleransi paling tepat.
        tanggung jawab agama seseorg adalah pd Tuhannya. tanggung jawab thd sesama adalah tunduk pd aturan pemerintah.

        Semoga terwujud Indonesia Baru.

      • mr. right, knapa anda pikir cuman muslim yg menganggap Quran sbg Way of Life ? kristen juga anggap alkitabnya sbg Way of Life. Budha juga anggap kitab Weda-nya sbg Way of Life. sdg kita tahu, baik quran, alkitab, weda dll… adalah kitab suci yg beda isi & pengertiannya.

        Karna kepentingan yg berbeda2 itulah, maka pemerintah berada di pihak netral utk ADIL bagi stp warganegara. bukan brpihak kpd mayoritas n minoritas warga. tapi KEADILAN & KEBENARAN.

        Memang urusan Agama & urusan Negara WAJIB dipisahkan sesuai porsi-nya masing2 kalau kita ingin Indonesia bersatu, kuat, solid & sejahtera 🙂

  1. Saya ingat dengan perkataan teman saya, seorang penganut muslim dari Padang, menurut dia, hukum dasar dari agama dia dengan kriten / katolik hampir sama yaitu : kasih sayang…saya tidak tahu apakah benar demikian…kalaulah memang benar demikian, seharusnya kerukunan antar umat dapat tercipta, saling menghargai..ada toleransi..dst dan jika semua pemimpin yang menjabat dan memahami makna dari hukum dasar tersebut (kalau memang benar), pastilah bekerja dan berusaha bersama-sama untuk membangun manusia Indonesia yang baru…Salam…Go…JB

    • Semua agama sama.. Kasih sayang, saling menghargai sesama umat Tuhan apapun agama yg dianut.. tapi yang terjadi di Indonesia ada segelintir orang yang mengatas namakan agama, mengagungkan agama yg dianut sebagai yang terbaik.. padahal semua yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan Tuhan. termasuk agama, klo ada yang berfikir 1 agama adalah yang terbaik, berarti agama lain ga baik yang juga berarti menghina Tuhan telah menciptakan sesuatu yang ga baik.

      • Penjelasanmu bisa diterima kalau kamu menjelaskan kenapa agama bisa beda. Kalau semua agama sama, kenapa gak digabung aja? Kenapa gak peluk agama yang lain aja? Kan sama?

        Perlu kita ketahui, bahwa agama sesama apa pun tetap ada perbedaan. Kristen di Jakarta sama di Papua, di Manado, di Sumatera, belum tentu sama, belum tentu ajarannya sama, belum tentu asumsi hidupnya sama.

        Nah, tentunya saya juga mau hidup rukun beragama tanpa kompromi. Dan itu tentunya cita-cita banyak orang yang telah melihat uniknya agama mereka. Oleh karena itu, kita perlu ingat bahwa agama sama dalam arti jika kita peluk agama ini tidak berarti bahwa semuanya hasil dari pilih agama ini tetapi tidak berarti juga tidak ada konsekuensinya dalam hidup. Contohnya, orang Islam mau tanam padi, pasti ya numbuh. Orang Kristen pun juga. Gak ada urusannya mau peluk agama apa. Yang penting tanamnya begini-gini, dirawat begini-gini.
        Jadi perlu kita sadari bahwa ada hal-hal seperti itu, di mana kita bisa bekerja sama, tanpa menghilangkan perbedaan, tanpa perlu peluk satu agama tertentu.

        Semua orang itu klaim agamanya mutlak. Kamu sendiri kan memutlakan bahwa tidak ada 1 agama yang terbaik. Jadi silahkan klaim mutlak, klaim agamamu terbaik, namun jangan memaksakan orang harus ikut, karena itu adalah hubungan/respon vertikal yang pribadi. Boleh kamu mengabarkan agamamu atau menarik orang-orang untuk ikut, tapi masalah dia mau ikut atau enggak, itu hak dia. Kalau pun dipaksa, nantinya agama itu yang dirusak namanya. Kalau orang beragama karena terpaksa, ya yang rusak nama agama itu sendiri.

  2. He…he…he… dari awal kan saya sudah bilang… kritik itu sebenarnya sehat dan bergizi karena berangkat dari fakta aktual (ada faktanya, bukan asal ngejeblak); saya bilang harus hati-hati mencernanya karena memang tidak menawarkan solusi yang diurai secara kasat mata — tidak ada konklusi fase demi fase. Tapi kalau nalar kita sehat dan stabil maka seharusnya kita semua dapat membaca bahwa di balik kritik seperti itu sudah tergambar substansinya dan bisa dirumuskan sebagai jawaban persoalannya. Selanjutnya tinggal diambil langkah untuk kajian ulang, analisis, perencanaan program dan anggarannya, kemudian eksekusi jika sudah mengukur semua kemungkinan dan resikonya — dan (yang paling penting) eksekusi kebijakan tentang kota Jakarta itu ada di tangan PEMEGANG OTORITAS BALAI KOTA, bukan di tangan “tukang kritik”.

    • Saya sdh baca kritiknya, mas Ireng.

      Mnrt pdpt sy isinya agak2 nyampah tipikal BSH dan PSK

      kesimpulan saya malah penulisnya punya agenda pesanan:
      1. Mengadu Domba, agar pasangan ini ga kompak lagi
      2. Menjurus2 Fitnah.
      3. Dibuat atas dasar kebencian yang besar thd mr. BTP.
      4. Artikel Pesanan utk mangalihkan perhatian thd kasus SAPI & Gantungan Monas.
      5. Asal2an, sebab datanya banyak yg (sengaja) gak akurat.

      Kesimpulan: pembuat artikel memang sdh ngincer BTP sejak lama. lihat aja artikel2 penulis sebelum2nya.

  3. Uang adalah bahasa kalbu
    Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya
    Tentu saja tidak semuanya
    Tapi yang pasti banyak yang suka

    Jangan heran korupsi menjadi jadi
    Habis itulah yang diajarkan
    Ideologi jadi dagangan
    Bisa diekspor ke luar negeri…(iwan fals)

  4. kita sebagai warga jakarta harus bisa me-milah2 mana yg agama dan mana yg pemerintahan,jangan dikedepankannya agama untuk alasan menjadi pemimpin,inilah yg menjadi pokok persoalan yg ada dinegeri kita ini, INDONESIA itu pancasila dan nkri yg artinya adanya macam2 etnis,agama,kepercayaan menjadikan kita INDONESIA,maka itu kawan2 sekalian kita harus bisa memahaminya dan menjunjung tinggi itu

  5. kritik di kompasiana itu dangkal, dan memang ada tendensius tdk menyukai pak Ahok. Pernyataan2 ko Ahok diambil sepotong2, lalu dibesar2kan, tdk melihat substansi secara keseluruhan.

    menangani Jakarta itu tdk mudah, berbagai kepentingan, berbagai suku hidup disini. Miniatur nya Indonesia. Kombinasi gaya pak Jokowi dan ketegasan ko Ahok, sangatlah pas. Sudah lama org waras diam, pasif, ditekan, dikalahkan oleh perilaku org2 sakit jiwa yg demikian aktif dan destruktif… Jika tdk ada pemimpin yg waras, yg bisa berteriak lantang, dan berlaku tegas, tidak akan ada org2 waras yg sadar mereka BISA, bahwa waktunya mereka bangkit, waktunya mereka bersatu dan turut aktif menebarkan semangat yg positif.

    Disatu sisi, dengan wibawa yg lembut dan tentu ada ketegasan juga, bisa membimbing mereka yg salah untuk bertobat. Memberi kesempatan untuk berubah.

    Kombinasi kedua nya, akan mengembalikan rakyat menjadi waras, mau bertobat , tetapi jg menyingkirkan mereka yg tetap bersikeras untuk korupsi-merugikan rakyat!!

    Ini belum lah seberapa, jk kombinasi kedua nya, digabung dgn kekuatan rakyat waras yg bersatu, Indonesia akan menjd bangsa yg diberkati, tanpa ada tempat yg layak bagi koruptor!

    Maju terus JB!!!

  6. Buat Raysan: betul. Dasar dr iman Kristen/Khatolik adalah kasih. Tidak ada hukum yg menentang kasih. Saya rasa di agama Islam, Hindu, Budha juga diajarkan tentang kasih sayang itu.

    Buat yg masih galau dg pernyataan pak Ahok : Kalau agama dipakai untuk mengatur negara, lalu mau pakai agama yang mana? Bisa berantem nanti, si A bilang harus begini, si B bilang harus begitu. Jadi, ya sudah, untuk agama urusan pribadi dengan Tuhan sajalah. Yang penting kita berbuat baik sesuai keyakinan kita masing-masing. Dan perbuatan yang kita lakukan adalah cermin dari iman kita.
    Kita harus menerima kenyataan bahwa di Indonesia agama kita berbeda-beda. NAMUN…. sekalipun berbeda kita punya nilai-nilai yg sama, yaitu kasih sayang, keadilan, kemanusiaan, kesetaraan di hadapan Tuhan, …apa lagi? YANG semua itu oleh para pendiri negri ini dirangkum dengan cerdas di dalam Pancasila. Jadi, berarti agama dan Tuhan tidak diabaikan atau dikesampingkan.

    Buat pak Ahok : betulkan maksudnya bgt? Mohon koreksi bila salah.

  7. agama emang ga ada yang sama, pencipta langit dan bumi dan segala isinya yang sama.

    Dia yang dulu hampir menghancurkan manusia dengan air bah karena pemberontakan manusia.

    agama tuh bagai partai…mana yang benar (paling tidak mendekati benar) ya yang anggota anggotanya BERLAKU BENAR dan tidak merugikan orang lain.

    gitu aja kok repot.:D

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here