BTP Izinkan Taman Terpadu dan Kantor Kelurahan Jadi Lokasi Pernikahan

6
116

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengizinkan taman kota dan kantor kelurahan dijadikan sebagai lokasi pernikahan.

Hal ini disampaikan Basuki seusai mendapat pertanyaan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta Utara Mabrur Abduh, di musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Pemkot Jakarta Utara, di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (1/4/2015).

Abduh merasa acara-acara resepsi pernikahan dan khitanan dengan menggelar tenda di pinggir jalan kerap menyebabkan kemacetan.

“Sehingga mengganggu masyarakat banyak. Adakah aturan, berupa Pergub ataupun Perda, supaya enggak ada acara di tengah jalan dan mengganggu jalan? Masih ada orang yang jalanannya begitu sempit, memaksakan parkir mobil sampai nginap. Kondisi ini perlu ada solusi mengatasinya, harus ada aturan untuk menertibkan hal seperti itu,” kata Abduh kepada Basuki.

“Sebenarnya taman-taman terpadu itu bisa dipakai untuk pernikahan. Di tengah tamannya bisa dipasangi tenda” kata Basuki.

Basuki mencontohkan salah satu taman terpadu layak anak yang saat ini pembangunannya telah memasuki tahapan perampungan di Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Taman tersebut memiliki lahan seluas 3.500 meter persegi serta dilengkapi berbagai sarana seperti sarana olahraga, taman bermain dan gedung serba guna.

Pemprov DKI berencana membangun sebanyak enam taman terpadu tahun ini di tiap wilayah ibu kota. Satu taman terpadu yang sudah diresmikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat adalah taman di Pulogadung, Jakarta Timur.

Taman terpadu itu juga akan dibangun di Cideng Jakarta Pusat, Cililitan Jakarta Timur, Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu), Gandaria Selatan Jakarta Selatan, dan Kembangan Utara Jakarta Barat. Selain itu, Basuki juga mengizinkan aula di kantor kelurahan atau kecamatan dipergunakan untuk resepsi pernikahan.

“Daripada kantor lurahnya nganggur. Tapi jangan lupa, setelah itu dibersihkan, jangan sampai nyisa sampah,” kata Basuki. [Kompas.com]

6 COMMENTS

  1. Ide yang bagus, kalau diadakan di aula kantor kelurahan, tawarkan juga fasilitasnya (dekorasi/makan-minumnya dll). Jadi ibu2 pkk yang digerakkan agar saling menguntungkan.

  2. sepertinya paradigma “peraturan dibuat untuk dilanggar”, artinya peraturan dibuat cenderung se-enak-nya, n dilaksanakan juga se-enak-nya, seperti yang selama ini terjadi, akan pupus di dki. memang selayaknyalah peraturan itu dibuat untuk mengabdi rakyat banyak!!! alih-alih bengabdi segelintir oknum yang (kok bisa-bisanya jadi) penguasa !!!
    .
    hidup rakyat indonesia ! ! ! setidaknya di dki.
    .
    siapa menyusul ? ?
    .
    kirim salam pada Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta Utara Mabrur Abduh, bravo bro ! !
    .
    salam,

  3. Pak Ahok,
    Maaf OOT (out of topik)
    Tolong di berikan saran ke Presiden,agar memberikan pengarahan ke menteri,agar subsisi ke Pengusaha dan pengekspor/import barang di berikan subsidi, karena saat ini di kalangan bawah, sudah mulai banyak karyawan di rumahkan karena besarnya biaya masuk dan keluar yang harus di bayar oleh exportir, yang berakibat industri tidak berjalan, transportasi (distribusi barang tidak berjalan) yang mana ekonomi tingkat bawah harus jalan agar tidak terjadi gejolak. Hal ini perlahan-lahan sudah mulai terlihat. Tlng segera di sampaikan pak, Pak Ahok bisa suruh orang ke Bea Cukai, berapa nilai transaksi di situ, pasti mengalami penurunan yang luar biasa.

    Semoga Pak Ahok selalu sehat, GBU.
    Salam

  4. Taman sebaiknya jangan,…karena pasti rusak tanaman nya pak.. 🙁 atau harus ada penanggungjawab nya (asal jgn jd proyek beli2 tanaman melulu tiap minggu) .
    Kalau AULA boleh lah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here