BTP Mengaku Sempat Kirim SMS Wanti-wanti kepada Pejabat DKI

4
62

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada para pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. “Hati-hati ada kemungkinan DPRD main dengan Kementerian,” demikian isi SMS itu.

“Itu suuzan (pikiran negatif) saya saja, he-he-he. Iya, saya curiga, takut kalau misalnya ada oknum, jadi ya saling jaga-jaga saja, kan lebih baik,” kata Basuki, atau yang kerap disapa Ahok, di Balai Kota, Rabu (31/3/2015).

Ia menduga masih ada oknum DPRD yang berupaya menyelipkan pokok pikiran (pokir) yang sudah dipangkas olehnya. Setelah pokir ditolak DKI, kemungkinan ada anggota DPRD yang mengupayakan memasukkan pokir dengan bantuan pegawai di Kementerian Dalam Negeri. Hal itu mengingat, penetapan anggaran DKI tahun 2015 saat ini ditetapkan dengan peraturan gubernur, bukan lagi peraturan daerah.

“Saya cuma SMS saja agar lebih berhati-hati. Saya harus banyak-banyak suuzan, apalagi hari gini, soal APBD,” kata Basuki.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Triwisaksana mengaku belum pernah mendengar informasi adanya anggota Dewan yang “bermain” dengan Kementerian Dalam Negeri. Sebagai pimpinan Dewan, lanjut pria yang akrab disapa Sani itu, ia selalu mengawasi proses pembahasan APBD, mulai dari  musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) hingga pengesahan oleh Kemendagri. Kemendagri pun memiliki kewenangan penuh untuk tegas menolak permintaan oknum untuk menyusupkan anggaran siluman.

“Sekarang kan wewenang soal APBD diserahkan sepenuhnya kepada Gubernur, jadi wewenang Gubernur untuk berjaga-jaga. Kemendagri juga harus menyeleksi dan memfilter, serta menyaring program kegiatan,” kata Sani. [Kompas.com]

Hati-hati Ada Oknum…

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pesan singkat yang dikirimnya kepada pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai langkah antisipatif dalam mengawasi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI. Menurut Basuki, pengiriman SMS kepada pejabat SKPD ini merupakan tindak lanjut dari informasi yang diberikan oleh salah seorang anggota DPRD padanya.

“Ada yang kasih tahu ke saya, enggak enaklah kalau dibuka siapa. Ini kekhawatiran teman-teman di DPRD, ada (anggota) DPRD kasih tahu saya, ‘hati-hati juga loh bisa saja ada oknum DPRD sudah masuk ke sana (Kemendagri) untuk masukin pokir (pokok pikiran)’. Itu bisik-bisik. Saya sih yakin Mendagri pasti aman, cuma karena ada omongan seperti itu, ya saya antisipasi saja,” kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (1/4/2015).

Basuki juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri perihal ini. Pihak Kemendagri menegaskan kepada Basuki bahwa mereka tidak akan berupaya “mempermainkan” anggaran. Malahan, Kemendagri akan membantu pejabat SKPD untuk memangkas anggaran-anggaran yang dianggap terlalu boros. Tujuannya agar Pemprov DKI bisa menyuntik penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada Bank DKI dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Pemprov DKI, kata Basuki, belum pernah menyetor modal sesuai aturan peraturan yang ada. “Prinsipnya dengan e-budgeting, siapapun yang mencoba memasukkan (anggaran) bisa ketahuan. Kan (penyisiran anggaran SKPD dan Kemendagri) kan mundur Kamis, ya Kamis tinggal kami buka saja lihat bareng. Artinya, kalau nanti dibuka semua anggarannya, juga pasti ketahuan siapa yang ubah-ubah,” kata Basuki.

Basuki mengaku mengirim SMS kepada para pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang mengingatkan agar pejabat tersebut untuk berhati-hati menyusun APBD DKI 2015 meski tidak melibatkan DPRD lagi. SMS tersebut berisi, “Hati-hati ada kemungkinan DPRD main dengan Kementerian.”

Ia menduga masih ada oknum DPRD yang berupaya menyelipkan pokir yang sudah dipangkas olehnya. Setelah pokir ditolak DKI, kemungkinan ada oknum DPRD yang mengupayakan memasukkan pokir dengan bantuan oknum Kementerian Dalam Negeri. Mengingat saat ini penetapan anggaran DKI tahun 2015 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur bukan lagi Peraturan Daerah.

“Saya cuma SMS saja agar lebih berhati-hati. Saya harus banyak-banyak suudzan, apalagi hari gini soal APBD,” kata Basuki. [Kompas.com

4 COMMENTS

  1. Daripada pake nada ancam2an, pake nadanya wanti2 kalem begini khan bawahan juga adem…sy bacanya juga adem…..I like that Boss…good good Boss

    • Kalau menurut si Pras kamu labil ziff!
      Ini yang membuat si Pras mengatakan dia bukan infotainment dia anggota dprd,ya silahkan-silahkan saja Bung. Tenang saja nanti sakit kepala lagi dan ngilang lagi, infotainment! Infantil!

  2. Manusia baik itu harus mau dicurigai, karena si manusia baik tahu bahwa memang banyak orang yang suka nyolong dan berbuat tidak baik. Jadi bila ada manusia yang dicurigai dan manusia itu tidak terima atau marah, maka dia adalah bukan manusia baik.

    Sedangkan manusia baik, bila dicurigai seseorang berbuat tidak baik, maka dia dengan senang hati membuktikan bahwa dia itu baik> Dan manusia yang mencari cari kesalahan orang yang mencurigai, adalah orang orang jahat

  3. Bagussslah ada Gubernur mewanti wanti bawahan.
    Dulu-dulu mana ada yang perduli.
    Maju terus reformasi birokrasi.
    Rapatkan barisan untuk “JAKARTA BARU”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here