BTP: Ngga Usah Panik, Pemasangan RFID Hingga Juni 2014

2
59

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi kepanikan warga Jakarta pasca berhembusnya isu pemberian denda untuk pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) sebelum akhir tahun 2013.

Dia menjamin takkan ada denda yang diberlakukan Pertamina apabila hingga akhir tahun pemilik kendaraan belum sempat memasang alat pendeteksi BBM bersubsidi tersebut.

“Kan Pertamina sudah bilang, masyarakat nggak usah panik, sudah nggak ada calo, karena permasalahannya sampai Juni tahun depan juga masih ada. Dia kan kepanikan seolah-olah itu barang kan akan habis. Sekarangkan Pertamina masih kasih,” ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut saat ditemui di Balaikota, Senin (2/12/2013).

Menurutnya, hingga akhir tahun ini Pertamina menjamin cukupnya stok RFID untuk dipasang di setiap kendaraan. “Nanti dibikinkan terus kok,” jelasnya.

Ahok juga menambahkan, hingga Juni 2014, Pertamina masih akan memberlakukan pemasangan RFID. Sementara untuk rumor denda yang berhembus di publik menurutnya karena kurangnya sosialisasi kepada pemilik kendaraan.

“Sampai Juni tahun depan yang saya tahu. Mungkin sosialisasinya saja yang kurang. Saya yakin sampai Juni tahun depan, saya sudah tanya sama Dirjen,” tuturnya.

Animo masyarakat untuk memasang alat monitor dan pengendalian BBM subsidi (RFID/Radio Frequency Identification) akhir-akhir ini cukup tinggi. Bahkan antrean kendaraan yang hendak dipasang sampai membludak dan sempat rusuh.

Hal tersebut karena adanya isu yang beredar bahwa pemilik kendaraan yang belum memasang RFID sebelum akhir Desember 2013 akan dikenai denda Rp 200 ribu. [Detik.com]

2 COMMENTS

  1. Apakah pemasangan RFID berlaku untuk seluruh Indonesia??
    karena 30 November 2013 kemarin saya mau pasang di Bekasi dan petugas pompa bensin mengatakan belum tersedia untuk pemasangan RFID di bekasi.

  2. Mantap ahok,yg jadi masalah iklannya sangat gencar sementara alat,teknisi dan spbu nya sangat terbatas/belum siap,juga wacana yg ada dimasyarakat RFID tdk jadi karena biaya alat dan pemasangannya mahal yg dikeluarkan pertamina/APBN,sementara akan diganti dgn sistim kartu perbankan/non cash yg tdk memerlukan biaya dan tujuan/fungsinya(pengawasan)tercapai.demi ketertiban dan efisiensi bagi masyarakat dan PT.Inti sebaiknya pemasangannya dpt dilakukan secara kolektif seperti dimall,showroom,kantor2.mengubah pepatah lama,kenapa dipersulit klo bisa dipermudah.bravo ahok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here