BTP Usul Lulung Jadi Kabareskrim

6
74

Ahok – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung menyebut, seharusnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS). Basuki pun berkelakar soal pernyataan tersebut.

“Saya pikir, Haji lulung sayang bukan sekolah Polisi, ya. Kalau dia sekolah Polisi, saya akan usul ke Pak Jokowi untuk menggantikan Pak Buwas (Komjen Budi Waseso) sebagai Kabareskrim. Tapi sayang, enggak bisa,” ujar dia seraya tertawa di pelataran Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Pria yang akrab disapa Ahok itu enggan lagi menjawab pertanyaan wartawan soal pernyataan Abraham. Dia melangkah ke mobil dinasnya meninggalkan kerumunan wartawan.

Ahok diperiksa sebagai saksi perkara dugaan korupsi pengadaan UPS di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun APBD Perubahan 2014. Ahok datang ke Bareskrim Polri sekitar pukul 10.27 WIB. Penyidik selesai diperiksa sekitar pukul 15.30 WIB.

Pemeriksaan tersebut dilakukan di ruangan penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri lantai IV. Dia diperiksa oleh tiga orang penyidik.

Dalam perkara itu, penyidik telah menetapkan dua tersangka, yakni Alex Usman dan Zaenal Soleman. Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.

Sementara Zaenal melakukan korupsi saat menjabat sebagai PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. Mereka dikenakan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP.

Lulung sebelumnya mengatakan, sudah sewajarnya Ahok dipanggil untuk diperiksa oleh Bareskrim Polri. Menurut Lulung, tanggung jawab besar berada di tangan Ahok dan bukan DPRD DKI.

“Mestinya Ahok jadi tersangka karena pengguna anggaran ada di pihak eksekutif,” ujar Lulung. [Kompas.com]

Ahok: Sayang Aja Haji Lulung Itu Bukan Polisi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyindir balik Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung) yang memintanya menjadi tersangka korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS). Basuki menanggapi dengan santai pernyataan Lulung tersebut.

“Memangnya dia Bareskrim? Kalau begitu, semua presiden lalai dong karena banyak yang korupsi di Indonesia. Sayang aja Haji Lulung itu bukan polisi,” kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (29/7/2015).

“Kalau dia polisi bintang dua atau bintang tiga, dia sudah aku usul ke Pak Jokowi buat gantiin Pak Buwas (Kabareskrim Komjen Budi Waseso). Sayang, enggak bisa,” lanjut Basuki sambil terkekeh.

Sebelumnya, Lulung menganggap wajar pemeriksaan Basuki oleh Bareskrim Polri. Bahkan Lulung menegaskan, semestinya Basuki menjadi tersangka karena pengguna anggaran ada di pihak eksekutif.

Sebagai Gubernur, kata Lulung, Basuki harus mengontrol anggaran yang diajukan oleh SKPD-nya. Dia telah diperiksa sebagai saksi atas dugaan korupsi pengadaan UPS di Bareskrim Polri selama lima jam.

Dalam kasus ini, Bareskrim mengusut dugaan korupsi UPS pada APBD Perubahan 2014. Polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni Alex Usman dan Zaenal Soleman.

Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Sementara itu, Zaenal diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

Mereka dikenakan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junctoPasal 55 ayat (1) kesatu KUHP. [Kompas.com]

6 COMMENTS

  1. Lulung ini sudah berulang kali memfitnah, mengata-ngatai, dan menyerang pribadi Pak Basuki secara verbal. Kenapa dibiarkan saja dan tidak dijerat hukum? Pernyataan lulung ini bukan saja jelas jelas tendesius tapi juga terlihat adak bodoh dan maksa sekali.

  2. Untuk pak Ahok… tetaplah konsisten dan istiqomah… karena sdh terlihat yg selalu menyebar fitnah akan kena ganjarannya..

    Tetap buat sistem transparant dan akuntabel… untuk meminimalisir penyelewengan anggaran…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here