"Di SKPD itu juga ada oknum main nyolong"

10
85

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) sudah lama mencium gelagat ketidakjujuran bawahannya dalam menangani sejumlah proyek di DKI. Tak heran, tidak sedikit proyek-proyek pemerintah memakan anggaran yang sangat mahal.

“Di SKPD itu juga ada oknum main nyolong. Contoh rehab gedung, gimana cara oknum SKPD nyuri rehab gedung? Main dengan konsultan, mungkin ya. Gimana cara nyolongnya, jumlah hari kerja orang swasta seminggu dia bikinnya 3 bulan, swasta kerja 10 orang dia laporin 60 orang. Nyolongnya begitu,” kata Ahok.

Hal ini disampaikannya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015). Di samping itu, dia juga memperkirakan para oknum memainkan dari jumlah bahan dasar.

“Terus alat yang dipakai batu swasta, lima kubik (misalnya) dia 7 kubik. Nyolong. Saya tau kok. Makanya proyek-proyek pemerintah itu semua mahal,” lanjut dia.

Tidak jarang juga, kata Ahok, para oknum SKPD itu sembunyi tangan. Sehingga, seolah-olah DPRD yang me-mark up anggaran yang sudah ada melalui sejumlah pokok-pokok pikiran (pokir).

“Begitu ke belakang ada Bappeda tiba-tiba nongol, nah itu yang dikatakan BPKAD ada siluman. Oknum SKPD juga nakal. Misal bikin separator busway tinggal beli aja, dia pikir nggak ada untung nih. Dia nggak mau, seolah-olah yang nyoret DPRD. Yang dia mau ada keuntungan. Nah, itu yang terjadi. Begitu keluar ke sana (RAPBD), ke Mendagri beda,” kisah Ahok.

Dari kejadian seperti itu, Ahok pun bersikukuh agar APBD 2015 menggunakan sistem e-budgeting. Selain itu, semua tender dan sebagainya diatur dalam e-katalog.

“Maka tahun 2015 begitu saya pake e-budgeting kan (nggak) bisa sembarang ngisi lagi. Langsung beturan tuh 2 (institusi yakni Pemprov dan DPRD), langsung dua versi, itu yang diangketin. Itu strategi,” kata Ahok.

“Nah skarang DPRD selesai. Sekarang tinggal 1 lagi yang pemda. Saya beresin oknum SKPD yang main siapa, saya mau ke Mendagri. Begitu tahu siapa yang main kita stafin saja sudah,” ujar dia. [Detikcom]

10 COMMENTS

  1. Terima kasih kepada Pak Ahok, Pemprov DKI dan Pak Jokowi. Karena hiruk pikuk nya penerapan E Budgeting ini sudah ada 27 Kepala Daerah yg sepakat dan mendukung percepatan implementasi E Budgeting. Selamat datang Indonesia Baru, menuju pemerintahan Indonesia yg transparan, efesien dan efektif. Salut dan luar biasa.

  2. Jkarta ibu kota sangat butuh tuh pemimpin yg gini, saya jadi bangga kalo punya pemimpin gini…semua pasti membaik hanya saja butuh proses gak akan bisa instan..maju terus pa ahok kita dari belakang ikut mendoakan semua program2 nya bapak..

  3. bagus pak, yang tegas. seharusnya dprd harusnya begitu, mereka harus instropeksi diri dan mencari siapa orang mereka yang bermain. kalau ketemu langsung diperiksa, jangan malah berkoar-koar menyalahkan orang yang nuduh. kayak mereka itu yang bersih dan tidak ada kesalahan. yang nuduh yang salah.

  4. Tindak Tegas ,, kasudin sekolah menengah jakarta pusat ,yang di duga korupsi pengadaan lampu LED broadcasting SMA SMK .yang sudah kami laporkan ke Polres Jakarta Pusat ,dan saat ini sudah tahap penyedikan reskrim polres jakarta pusat .

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here