DKI-Kemenkominfo Luncurkan SMS Peringatan Dini (video)

1
66

Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo) meluncurkan short message service (SMS) peringatan dini bencana di Ibukota. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara kedua instansi.

Layanan ini ditujukan bagi warga yang berada di daerah rawan banjir. Khususnya bagi wilayah yang dialiri oleh 13 sungai, seperti Ciliwung, Krukut, Angke, Pesanggrahan, Sunter, dan Cipinang.

“Dengan adanya layanan ini, warga bisa lebih menyiapkan diri saat terjadi bencana,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/2).

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denni Wahyu mengatakan, pihaknya akan mengirimkan konten peringatan dini kepada Kemenkominfo. “Konten dari kami. Kemudian dikirim ke Kemenkominfo nanti baru dikirim ke masyarakat,” ujarnya.

Cara kerjanya yakni saat terpantau tinggi muka air (TMA) menunjukan ketinggian tertentu maka akan langsung diinformasikan kepada masyarakat. Agar masyarakat memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri.

Contohnya jika ketinggian air di Bendung Katulampa meningkat, maka 6-9 jam kemudian maka air akan sampai di beberapa wilayah yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.

Nantinya hanya masyarakat yang berada di kawasan yang akan terdampak yang mendapatkan SMS tersebut. Hal itu untuk menghindarkan kepanikan di masyarakat.

Menteri Kominfo, Rudiantara mengatakan, saat ini baru ada empat operator selular yang bekerjasama, yakni Indosat Ooredoo, XL Axiata, 3, dan Telkomsel. “Jadi nanti yang terima SMS hanya warga yang berada di dekat BTS tepi sungai,” ucapnya.

Menurut Rudi dengan adanya layanan ini diharapkan warga dapat bersiapsiaga menghadapi banjir, mengurangi kerugian, dan korban yang mungkin terjadi.

Pada kesempatan itu, sekaligus dilakukan ujicoba penyampaian peringatan dini melalui SMS tersebut. Sebagai percontohan dilakukan percobaan di Kelurahan Kampung Melayu dengan teleconference.

SMS yang dikirim yakni “Uji coba peringatan dini banjir untuk warga Jakarta. Hasil kerjasama Menkominfo-Gubernur DKI, didukung oleh Operator Telekomunikasi Call Centre BPBD 021-164”. [Beritajakarta]

Pemprov DKI dan Kominfo Kerja Sama Sediakan Nomor Layanan Darurat 112

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Kominfo menyediakan layanan nomor panggilan tunggal darurat dan penyebarluasan SMS peringatan dini bencana. Kini nomor layanan darurat akan disentralkan ke 112.

Menkominfo Rudiantara mengatakan, nantinya nomor layanan darurat lain, seperti 119 untuk ambulance dan 164 untuk siaga bencana, tak lagi digunakan. Semua nomor darurat dimigrasi ke 112 dengan tarif bebas pulsa.

“Ini bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat. Jadi nantinya masyarakat tidak perlu menghafal nomor ambulans berapa, nomor pemadam berapa, semuanya 112,” kata Rudiantara di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2016).

Nomor ini, lanjut Rudiantara, tak hanya digunakan untuk DKI Jakarta saja, namun di seluruh Indonesia. Hanya saja, saat ini kerja sama baru dilakukan dengan DKI Jakarta.

“Nanti disosialisasikan ke sekolah-sekolah. Jadi anak kecil juga tahu kalau ada bencana atau kebutuhan mendesak, bisa menghubungi 112,” ujarnya.

Namun demikian layanan nomor 112 belum dapat digunakan saat ini. Pihaknya tengah menunggu Perpres terkait penerapan nomor layanan darurat tersebut.

Selain itu, Kominfo dan Pemprov DKI Jakarta juga meluncurkan SMS peringatan dini bencana. SMS tersebut hanya dikirimkan ke pemilik nomor yang berlokasi di daerah potensi bencana.

“Ini bisa dirancang sesuai kebutuhan Pemda. Misalnya banjir di Jakarta, hanya dikirimkan ke warga yang di sekitar Kali Ciliwung,” ucapnya.

SMS tersebut sengaja tidak dikirim ke semua warga agar tidak menimbulkan kepanikan. Pemprov DKI dan Kominfo juga bekerja sama dengan Telkom dan provider lain yakni Telkomsel, Indosat, XL dan 3.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama meminta seluruh SKPD terkait agar lebih sigap mengantisipasi bencana. Ahok mengaku malu jika menteri lebih sigap dibanding dirinya dan anak buahnya.

“Saya yakin ini akan bermanfaat kalau Pemda DKI menyiapkan dengan baik. Terutama operator, harus tindak cepat,” katanya.

Ahok juga sempat berseloroh terkait nomor 112 yang digunakan sebagai kontak layanan darurat. Menurut kepercayaan China, nomor ini berarti angka sial. Namun ia optimistis angka itu akan membawa keberuntungan.

“Kalau di Tionghoa, 1+1 jadi 2, jadi mati. Tapi kita harap ini tidak mati. Ini harus hidup. Karena 1 nya dobel, mudah-mudahan jadi hoki,” katanya disambut tawa para hadirin. [Detik.com]

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here