DKI Kerjasama Dengan Polda Sikat Preman Pasar

4
55

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membersihkan semua pasar di Jakarta dari premanisme. Hal tersebut menjadi poin utama di dalam penandatanganan nota kesepahaman BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, yakni PD Pasar Jaya dengan Polda Metro Jaya, Senin (23/12/2013) pagi.

“Kita ada tanda tangan MOU (nota kesepahaman) dengan Polda Metro Jaya tentang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Balaikota seusai penandatanganan.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut, lanjut Djangga, dilatarbelakangi oleh kondisi keamanan di lingkungan pasar yang rawan akan tindak kriminal. Kondisi tersebut, kata Djangga, mengakibatkan ketidaknyamanan bagi semua pemangku kepentingan pasar. Akibatnya, pasar tradisional pun tak diminati oleh masyarakat.

“Kami harap kerja sama ini mampu meningkatkan kemitraan kita dengan Polda Metro Jaya demi menjaga situasi yang aman dan nyaman di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya,” harapnya.

Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Edy Tambunan mengatakan akan menerjunkan personel di kepolisian sektor untuk menerapkan sistem pengamanan pintu ke pintu, yakni menginspeksi langsung pasar oleh personel patroli. Kendati demikian, pihaknya akan menunggu pemetaan keamanan di semua pasar milik PD Pasar Jaya terlebih dahulu.

Dari peta itu, pihak kepolisian baru akan melaksanakan penindakan mengenai pendekatan hukum apa yang sesuai dengan pemetaan tersebut. “Yang jelas tujuannya satu, oknum preman di pasar-pasar akan kita hilangkan demi keamanan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

PD Pasar Jaya memiliki 153 pasar di seluruh Jakarta. Hampir sebagian besar pasar-pasar tersebut diketahui belum bersih dari tindak kriminalitas. Beberapa pasar tradisional yang rawan kriminalitas antara lain Pasar Jatinegara, Pasar Senen, dan Pasar Tanah Abang.[Kompas.com]

4 COMMENTS

    • setuju bro, tapi bangunnya di pulau-2 terluar nkri, sekalian ngejagain kedaulatan wilayah nkri (selagi negara belum “ada waktu” ngurusin); (dari pada entar ada yang ngaku-2 pemilik, seperti peristiwa yang lalu, diserobot negara “serumpun”; malu deh !).

      ini kan juga sejenis pendidikan kewarga-negaraan/civic (yg kini sudah tidak diajarkan) dan mengisolir dari wni yang baik, terutama yg dibawah umur, agar tidak tercemar dan tiru-tiru (tawuran dimasa sekolah menengah bahkan universitas, malu-maluin deh.)

      salam,

  1. waduh kapan nhe terealisasi, tp apakah satpol pp nya berani sm preman pasar tsb, trus klo ada oknum2 polisi yg bermain didalamnya gmn??? udh jd rahasia umum yg harus diberantas scepatnya.
    ya semoga jakarta baru membuat jakarta semakin aman. amien i love ahok

  2. klo oknumnya polisi/tni mesti ada provost/polisi militer.
    klo oknum nya pejabat berkuasa senjata terakhir mesti media masa yg expos biar masyarakat yg marah hehehe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here