Fadli Zon Optimis Dengan Kinerja Jokowi-Basuki

1
48

Ahok.Org – Kibaran bendera Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) makin terkerek oleh kemenangan Jokowi-Ahok di pilgub DKI. Ini lantaran Basuki Tjahaja Purnama-nama lengkap Ahok-merupakan kader Gerindra saat diusung bareng PDI Perjuangan berduat dengan Jokowi. Kader anyar. Kader lompatan.

Namun, saat pesta kemenangan belum usai, politisi gaek Banteng Mulut Putih, Taufiq Kiemas, menyampaikan penyesalan. Gerindra disebut lebih banyak merengguk berkah dari kemenangan Jokowi-Ahok. Koalisi pun mulai terluka.

Begaimana reaksi partai rintisan Prabowo Subianto itu? Apa pula yang diharapkan Gerindra dari sosok Ahok yang sebentar lagi duduk di kursi DKI 2?

Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, M. Kusdharmadi dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Kamis (4/10).

Apa harapan Gerindra terhadap Ahok yang sudah berhasil diantar menjadi wakil gubernur DKI Jakarta?

Kami tidak melihat hanya Ahok. Tapi, Jokowi dan Ahok, mereka satu tim. Kami menginginkan mereka konsen memerbaiki masalah Jakarta. Tunaikan apa janji-janji yang sudah diucapkan pada saat kampanye. Penuhi harapan masyarakat Jakarta, untuk menuntaskan masalah-masalah misalnya yang terlihat itu masalah pemukiman, banjir dan kemacetan. Ini harus ada progress. Paling tidak dalam 100 hari pertama sudah kelihatan hasilnya.

Apakah optimis Jokowi-Ahok bisa melaksanakan itu?

Sangat optimis. Mereka akan berkiprah lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Bahkan, track record mereka juga menjadi satu catatan bahwa mereka ini sudah terbukti adalah pemimpin yang melayani bukan dilayani. Karakter mereka adalah corak pemimpim yang dibutuhkan masyarakat, pemimpin yang melayani bukan dilayani.

Apakah ada komitmen tertulis untuk Ahok kepada Gerindra sebelum diusung sebagai cawagub?

Tidak ada tuh. Tidak ada komitmen. Yang penting harus memerbaiki Jakarta jauh lebih baik. Komitmen mereka adalah kepada rakyat. Partai tidak minta apa-apa. Kalau ada usulan dalam memerbaiki, mereka tetap yang akan memutuskan.

Soal kesetiaan kepada partai, apakah Gerindra yakin Ahok akan tetap setia bersama Gerindra?

Kita lihat saja. Saya kira setiap orang punya pilihan dan pilihan itu menunjukkan karakter.  Kalau selama ini  Basuki pindah partai, paling tidak itu adalah mencari kesempatan lebih baik untuk bisa berkiprah. Tapi, paling penting itu apa yang dia lakukan di partai, apakah korupsi atau tidak, jujur atau tidak. Ini jauh lebih baik dari yang lain.

Banyak kepala daerah, awalnya mesra tapi di tengah perjalanan pecah kongsi. Nah, bagaimana mengantisipasi Jokowi-Ahok supaya tidak pecah kongsi di tengah jalan?

Tergantung pada sistem yang mereka bangun, dan komunikasi yang mereka bangun. Dan saya kira, itu tergantung kepentingan apa yang mereka prioritaskan. Kalau mereka memerioritaskan kepentingan rakyat, tidak akan pecah kongsi. Tapi, kalau mereka mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok, itu bisa pecah. Karena akan terjadi tarik menarik kepentingan. Mereka akan menyimpang, kalau lebih mementingkan kepentingan kelompok dan pribadi. Kalau mereka mementingkan kepentingan rakyat yang lebih besar, tidak akan pecah.

Kalau mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok, akan terjadi kapling kekuasaan yang berujung pada perburuan rente. Kalau terjadi tarik menarik akan menimbulkan friksi pragmatis dan itu akan membuat pecah. Mereka harus bagi-bagi tugas untuk benar-benar melayani. Komunikasi harus bagus, tidak hanya antara gubernur dan wakil gubernur tapi juga kepala-kepala dinas.

Kalau tidak salah, Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah menyatakan akan memimpin demo menurunkan Jokowi-Ahok kalau mereka korupsi dalam memimpin Jakarta. Apa benar?

Berdemo mengingatkan, itu salah satu ekspresi karena kami bertanggungjawab agar mereka memimpin sesuai harapan masyarakat. Mereka harus tertib, jujur, melayani, kalau korupsi kami juga menanggung dosa dong sebagai pengusung. Kami sudah ingatkan dari awal, supaya dalam memerintah mereka jangan korupsi. Kita kan tahu praktek (korupsi) itu sekarang sering terjadi. Makanya harus bersih, gunakan APBD seefisien mungkin, tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Soal duet PDIP-Gerindra, setelah berhasil memenangkan pemilukada DKI Jakarta, apakah juga akan berlanjut di kemudian hari, misalnya untuk pemilihan presiden 2014?

Pilpres masih jauh. Saya yakin, saat ini semua partai melakukan konsolidasi internal untuk menghadapi pemilihan legislatif. Setelah pileg, baru konstalasi dan konfigurasi jelas. Tapi, kami berkomunikasi baik dengan semua partai politik, termasuk PDI Perjuangan. Tidak ada keretakan, kami terus berkomunikasi.
Kalau pun ada perbedaan pendapat itu biasa, tidak ada masalah.

Apakah statemen politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas, yang mengisyaratkan menyesal berkoalisi dengan Gerindra di pemilukada DKI Jakarta kemarin sempat mengganggu Gerindra?

Tidak terganggu. Kami justru berterima kasih dengan statemen itu. Sehingga kami bisa introspeksi. Pernyataan itu tidak dimaksudkan demikian (menyesali koalisi). Tidak ada masalah, kita ini negara demokrasi yang setiap warga negara bebas menyatakan pendapat.[JPNN]

1 COMMENT

  1. koq partainya sendiri sptnya gak percaya sama anggotanya sendiri ya.
    ada apa ya?
    klo minoritas mah gua percaya lebih bersih daripada mayoritas, soalnya mentang2 yg belain ada banyak ga takut korupsi jadinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here