Ima dkk Galang Dana Kampanye Jokowi-Ahok dengan Jualan Kemeja Kotak-kotak

3
138

Ahok.Org – Kata siapa anak muda Jakarta apolitis? Ima Mahdiah (20) dan kawan-kawannya ini sudah membuktikan bahwa sebagai anak muda, mereka sangat peduli dengan politik, dan caranya tak melulu turun ke jalan.

Mereka sukarela menggalang dana kampanye untuk pasangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diusung PDIP-Gerindra. Bagaimana kisahnya?

Ima, mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Universitas Paramadina angkatan 2010 awalnya mendapatkan tugas kuliah. Tugas kuliah itu mengharuskannya untuk memilih 1 anggota DPR yang banyak memperjuangkan rakyat. Ima dan teman-teman kelompoknya mendapatkan 1 nama, Ahok, yang saat itu menjadi anggota DPR dari Golkar.

Dari riset sana-sini, mengikuti Ahok rapat di DPR hingga reses ke daerah di Belitung, Ima dan teman-temannya pun jatuh simpati pada Ahok.

“Sebelumnya nggak kenal dia siapa. Pertama kali kenal sama dia, di DPR gila juga, di ruang rapat galak banget. Di DPR galak banget perjuangan untuk rakyatnya, gue jadi punya harapan baru,” cerita Ima ketika dihubungi detikcom, Selasa (10/4/2012).

Nah saat melihat Ahok maju dengan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta, Ima dan teman-temannya berkeinginan untuk membantu. Sebagai anak muda, dirinya tak mau tinggal diam melihat kandidat yang dinilainya berkualitas ini. Ima dan teman-teman mulai memutar otak. Mereka akhirnya berjualan kemeja kotak persis seperti yang dipakai Jokowi-Ahok, yaitu merah-putih-biru.

“Apa yang harus kita lakukan, sebagai anak muda kan harus ada gerakan. Temanku ada konveksi, bagaimana kalau kita buat kemeja. Tadinya untuk teman-teman di kampus, aku ngejualin ke Pak Ahok. Tiba-tiba banyak peminatnya,” jelas Ima.

Apa yang membuat Ima dan kawan-kawan ngotot berjualan kemeja kotak-kotak untuk Jokowi-Ahok?

“Kita akui lebih dekat ke Ahok, benar-benar tulus bantunya karena Ahok saya lihat juga tulus kerjanya, nggak ada kepentingan. Jadi harus dibantu orang-orang seperti ini,” jawab dia.

Menurut Ima, modalnya membuat kemeja itu berasal dari patungan dia dan teman-temannya. Nah, keuntungan dari membuat kemeja ini, diserahkan kepada Tim Sukses Jokowi-Ahok.

“Keuntungannya pure ke dia, hanya 5 persen (dari keuntungan) untuk administrasi dan operasional. Kalau kampanye ini dibiayai sama masyarakat ini kan sejarah, selama ini biayanya dari calon-calonnya sendiri,” jelasnya.

Untuk modal awalnya, Ima baru memberi uang muka pada konveksi temannya, sekitar Rp 30 juta. Modal yang terbatas ini membuat Ina harus pandai-pandai memutar uangnya. Dia pun lantas mencari investor yang bersedia membantu usahanya ini.

“Sudah ada 2 orang (investor), carinya sekitar-sekitar kita saja, teman-teman sendiri yang kita kenal,” imbuhnya.

Investor ini pun, lanjut dia, tak berharap keuntungan, asal bisa balik modal. Keuntungannya, ya tetap diserahkan ke Tim Sukses untuk dana kampanye.

“Nanti kita bakal publish di situs Jokowi-Ahok juga soal pembiayaan ini. Kita juga punya blog sendiri,” tuturnya.

Sebagai anak muda di era teknologi informasi, Ima dkk tak luput menggunakan media sosial dan jejaring sosial. Blog untuk memasarkan kemeja kotak-kotak itu beralamat di www.infokemejajb.wordpress.com serta akun twitter di @infokemejaJB. Dari mengelola media sosial hingga pemesanan dan pemasaran, ada 8 orang, termasuk Ima, yang terlibat dalam kegiatan ini.

Kendati baru bergerak Sabtu, 31 Maret lalu, hingga hari ini, yang memesan kemeja kotak-kotak yang dijualnya sudah mencapai sekitar 2 ribu orang. Sehari bisa mencapai ratusan pesanan.

“Pesanan dari seluruh Indonesia. Mungkin mereka yang tak punya hak pilih di Jakarta, dengan membeli kemeja ini bisa mendonasikan dana kampanye,” jelas Ima.

Harganya, dari Rp 100 ribu hingga Rp 135 ribu, bergantung ukuran (S-XXXXL) dan belum termasuk ongkos kirim. Bila berdomisili di Jakarta, kemeja ini bisa ditaruh di posko Jokowi-Ahok di Bendungan Hilir atau di Jalan Juanda. Untuk sementara, motif kemeja kotak-kotak ini hanya persis seperti yang dipakai Jokowi-Ahok, yaitu merah-putih-biru.

“Kalau dari Pak Ahok, untuk teman-temannya pesannya semua ke kita. Tanggapan Ahok baik, dia pesan asal tidak mengganggu waktu kuliah,” jelas Ima.

Ima mengakui, pada awal-awalnya, dia dan kawan-kawannya sempat keteteran menggarap pesanan karena harus membagi waktu dengan kuliah dan mengerjakan tugas-tugas kuliah. Seperti tak bisa menjawab telepon atau SMS pesanan karena sedang kuliah.

Ahok menurutnya juga berpesan, jangan mudah percaya pada janji-janji para calon.
“Untuk anak muda dan orang-orang Jakarta, Ahok pernah berpesan, jangan percaya sama janji-janji, termasuk janjinya dia. Kita lihat rekam jejaknya saja di pemerintahan,” tandas Ima.

Sementara Ketua DPD Gerindra M Taufik, ketika dihubungi terpisah, sangat mendukung kiprah anak-anak muda. Menurutnya, siapa saja warga bisa menjadi relawan.

“Dia kreatif ya silakan saja. Itu dari mahasiswa, modalnya dari mereka, tapi mahasiswa itu selalu lapor ke kita. Dia sumbangkan dana kampanye, itu kita harus apresiasi orang-orang yang membantu seperti itu,” jelas Taufik ketika dihubungi detikcom hari ini.[Detik]

3 COMMENTS

  1. Salut buat pasangan yang berkompeten nanti untuk memimpin jakarta…
    Ingat kata beliau, jangan mudah percaya dengan janji tp percayalah dengan kerja nyatanya……..two thumb

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here