Inkonsistensi Nilai Pajak Reklame di Bus Bikin BTP Kesal

23
213

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama kesal bukan main ketika menerima laporan soal penerapan tarif baru reklame bus. Dia lantas merasa dikerjai oleh birokrat di bawahnya.

“Gimana warga DKI enggak susah, Wagub-nya saja dikerjain,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014). Omelan Ahok ini terkait dengan tarif iklan yang hendak diberlakukan untuk 30 unit bus sumbangan sebesar Rp 347 juta per unit bus per tahun.

Hari ini Ahok menerima laporan dari Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta Iwan Setiawandi berisi daftar pajak reklame yang sudah diberlakukan sepanjang 1-24 April. Dalam dua lembar kertas itu, total ada 56 unit bus yang dimuat di daftar dengan biaya iklan yang bervariasi, mulai Rp 1,3 juta untuk iklan KBN Logistic hingga yang paling mahal Rp 71,6 juta untuk Konica Minolta.

“Ingat gak dulu katanya per 1 April bus-bus akan dikenakan tarif pajak baru itu, kalau menurut hitungan kan bus sumbangan (sumbangan) itu katanya kena Rp 347 juta. Ini kan sudah April, nah kamu lihat paling mahal berapa yang Konica itu padahal iklannya sudah full body,” kata dia sambil menunjukkan kertas berisi daftar iklan itu kepada wartawan.

Iwan, kata Ahok, lantas berdalih bahwa tarif Rp 347 juta itu baru perkiraan. “Mana ada perkiraan sebegitu jauh. Ini sudah tarif baru. Kurang ajar banget kan,” kata Ahok dengan nada meninggi.

Ditanya perihal kelanjutkan 30 unit bus sumbangan dari pihak swasta, Ahok mengaku masih tidak tahu karena sebelumnya bus itu ditolak lewat surat Sekda Wirijatmoko. “Si Moko (Sekda) menantang saya karena saya berpotenti merugikan Pemprov. Jadi saya tanya dan tunggu hingga April, datanya ini semua. Jadi darimana ada hitungan pajak sampai Rp 300 juta lebih,” bebernya.

Merasa dipermainkan, Ahok terus menyemprot bawahannya. “Saya bilang kamu ngerjain saya. Dia jawab saya enggak ngerjain bapak. Dia santun memang ngomongnya, yang santun-santun itu memang lebih baik daripada saya yang marah dan teriak gini,” tandasnya. [Detikcom]

Ahok: Iklan WIN-HT di Seluruh Bus di DKI Tidak Bayar Pajak!

23 COMMENTS

  1. Udah Pak Wagub. cuek bebek aja saja deh. kan posisi Wagub tidak punya otoritas apapun. makanya anak buah suka2nya dewek, sebab boss-nya sedang sibuk wira wiri bikin koalisi n persiapan pilpres xixixixii… kalo DKI hancur kan, sepenuhnya tanggung jawab Gubernur lagi, bukan pak Wagub. Ngapain bapak capek2 marah2 ke bawahan ? mereka bersikap begitu karna tahu sang boss besar ” mendukung ” sikap mereka itu.

    Nyantai aja lagi pak Wagub. tunggu sampai bapak jadi Gubernur penuh atau Gubernur asli kembali ke posisi semula. cuman 4 bulan lagi nunggunya kok. dari dulu juga DKI sudah autopilot. sekarang autopilot 4 bulan, nga bakalan ada bedanya deh pak. Jaga kesehatan pak.

    • Ngomong2… saya sudah pernah bikin hitungan2 biaya reklame & pajak reklame-nya sekitar Rp. 250 jutaan per unit bus per tahun. jadi total sekitar Rp. 25 milliar untuk 10 tahun ke depan yang pengusaha harusnya bayar pasang reklame full body. tapi karna hibah bus Rp. 14 M untuk 10 bus, jadi pengusaha cuman bayar 55%-nya saja. (lihat hitungan saya di tgl. 13 maret 2014 dalam artikel ” Basuki : Saya bukan idiot….. ” ).

      Sekarang hal yang sama lagi diajukan ke bapak kan ?!.. kan perda itu juga yang bikin adalah pemprov DKI dan kemen keuangan. Ganti saja perda itu pak Wagub 🙂 tunggu DPRD DKI yang baru, selesai dilantik.

      • Mama Grace,

        hitungan anda kalo tariff-nya Rp. 250juta,
        tapi praktek dilapangan (temuan Ahok) kok maksimal 71.6jt/tahun,.. kalo ada 10 bus hibah kemarin, berarti 1 bus akan kena pajak 716/ 10 tahun, kalau ada 10 Bis, berarti totalnya adalah 7,16 Milyard.
        Artinya emang akal2xan saja kan ? gak mau nerima bis gratis.

  2. diperiksa aja kepala dinas pajak dan periksa hartanya dari mana biar bawahan bisa takut.dan bagimana kelajutan bus karatan dari china kok sudah ngak ada beritanya lagi apakah kpk masih usut kasus tsb???

  3. Seandainya tarif pajaknya 300jt/thn/bus. Harusnya ada peraturan daerah tambahan untuk bus2 yang “dimodali dimuka” oleh swasta, hitung2 total biaya pembelian bus itu dianggap sebagai pajak dibayar dimuka, sehingga tarif untuk 5 thn pertama harusnya bisa diberikan discount yang pantas. Terlambat bayar pajak kena denda 2%. Kalau bayar dimuka kan minimal bisa dapat 1 hingga 2% juga.

  4. Max full body rp.71.6jt dgn rp.347jt beda brp kali lipat? Kebangetan amat itu pejabat. Jd pejabat suka neko2 gitu nga pusing lg kl dimuat media. Pejabat hrs bersikap profesional dan jujur jgn asal ngumbar angka sesuka2nya. Ini ciri2 pejabat yg condong korup, baiknya diusut harta kekayaannya.

  5. Pak JB

    Diganti saja Plt Sekda dan Kepala pajak dan kepala kepala laiinya yg belum diganti.

    Mereka sulit mengikuti irama dan integritas kerja bapak Ber 2

    Sulit Pak kalau dah kecemplung blepetan kalau mereka disuruh larinya kencang nanti yang lain kasih tahu noda nodanya .

    Hanya orang yg bersih yg bisa bersuara Lantang dan bertindak tegas.

    kalau ada yg ngeyel ngeyel Periksa saja penggunaan dan penerimaan anggran sebelumnya hampir pasti ada salahnya.

  6. Kata yang nolak terima bus di dalam hati : “Ahok kalau gua terima sumbangan bus dari swasta bakalan banyak perusahaan swasta lain ikut nyumbang bus, pemprov DKI ngga beli bus donk .. nga ada project nga ada komisi hok..
    gua nga dapat setoran “

  7. Inspektorat kerjaannya apa aja sekarang ? pada bobok semua ya ? Tolong Pak Wagub rekomendasikan ke Pak Gubenur kalo Inspektorat gak bisa urus ganti aja deh, masak tiap hari atsan aja yang laporin kesalahan anggota bukannya dari Inspektorat selaku pengawas

        • bung mahya buono jangan bilang nggak simpatik ama jokowi dong, kan dia mau jadi presiden kalau jadi, dki amat bahagia skali, lha permasalahan dki kan yg besar-besar ada di pemerintah pusat, kalau sudah kepegang tinggal ahok minta janji2 jokowi menyelesaikan masalah dki yg wewenangnya ada di pusat untuk direalisasikan, barulah kita cap jokowi jelek kalau nanti jadi presiden tidak mau membereskan masalah dki dan juga propinsi2 lainnya.

  8. inilah bagian yg aq krng suka Pak Jokowi sibuk koalisi..di baliksemua itu Pak Ahok di serang dan di permainkan bawahannya,,,apa tindakan gubernur..ahhh…kasihan pak Ahok sendirias di permainkan bawahannya..lepas aja tu jabatan gubernur…biar pak Ahok bisa akurat keputusannya..pecaaaatttt….aq krng simpati pd Jokowi…

  9. Moko ini adalah kepala dari PNS DKI yang maruk akan kekuasaan dan uang, coba aja cek harta kekayaannya pasti tidak sebanding dengan penerimaan per bulannya, karena sudah pernah jadi kadis segala macam, jadinya kudisan.

  10. Sebaiknya tunggu sampai wewenang full Gubernur, baru hajar dan udak semua harta korupsinya PNS bawahan sisa orde dogol..kalo Inspektorat cuma buat pajangan doang….

  11. Dear pak Jokowi

    Tolong bapak pilih salah satu dari 3 calon wakil presiden yg paling disukai oleh rakyat Indonesia
    #1) Abraham Samad
    #2) Tri Risma Harini
    #3) Rieke Diah Pitaloka

    Rakyat Indonesia hanya menginginkan pemimpin muda yg cinta Indonesia bukan pemimpin tua yg cara berpikirnya masih tempo dulu

  12. Aneh nih ngomong rugi doang. Coba hitung berapa untung yg didapat setelah dapat bus gratis?
    berapa dari penjualan ticket, brp banyak warga yang merasakan manfaat yg tak terukur untungnya. Apa semua untung itu didapat pengusaha yg nyumbang itu? kalau diinvestasikan brp untung yg mereka dapat jika mereka tidak belikan bus? Pada ga bisa mikir ya…..
    Buat pejabat yang suka bohong dan suka makan uang rakyat sebaiknya cepat mundur atau rakyat akan bergerak.

  13. khan dari beberapa bulan yg lalu gue udah ingetin pak ahok…kalo bawaannya emosian dan marah2 melulu mimpin DKI…suatu saat bawahannya bakal berontak dan ngerjain pak ahok…engga percaya sih ente. Bawahannya itu sdh nothing to lose…pak ahok paling sampe 2018 kalo selamat….kalo bawahannya bakal tetap jadi PNS sampe pensiun…wkwkwkwk…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here