Jokowi: Dinilai Jelek, Silakan…

34
288

Ahok.Org – Gubernur DKI Joko Widodo tak menggubris tudingan akademisi Universitas Indonesia, Iberamsjah, bahwa masa pemerintahannya belum menunjukkan kerja nyata. Menurutnya, yang menilai keberhasilan kerjanya bukanlah siapa-siapa, melainkan rakyat sendiri.

“Ya, enggak apa-apa. Dinilai jelek silakan. Yang menilai kan rakyat sendiri. Saya bekerja kan atas amanah masyarakat, toh,” ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, pada Senin (22/7/2013).

Jokowi mengatakan, dirinya tidak memikirkan tudingan-tudingan semacam itu, apalagi bahwa dirinya melakukan pencitraan. Jokowi mengaku fokus bagaimana mewujudkan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Diakui Jokowi, mewujudkan sejumlah program tersebut membutuhkan waktu yang panjang. “Soal KJP, KJS, Kampung Deret, kan semuanya proses. Apalagi yang namanya macet dan banjir, kan jangka tengah dan jangka panjang,” ujarnya.

Sementara itu, terkait sejumlah programnya kini merupakan warisan pemerintahan sebelumnya, Jokowi membenarkannya. Hanya, Jokowi mengatakan perbedaannya program tersebut berada di pemerintahan masa lalu dan pemerintahannya, yakni pada keberanian pengambilan keputusan.

Orang yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut lalu mencontohkan dua megaproyek yang akan dibangun secepatnya di Kota Jakarta, yakni mass rapid transit (MRT) dan kereta berbasis rel, monorel.

“Kalau enggak buat MRT, saya buat apa? Pesawat antarkampung, hahaha. Monorel juga begitu, 24 tahun yang lalu baru kita jalankan. Kuncinya memang di situ kok. Ada-ada saja,” seloroh Jokowi.

Sebelumnya, akademisi Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah, menilai, sejak Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum ada realisasi kerja nyata yang ditunjukkannya. Beberapa hal yang dikritisinya adalah KJS, KJP, bertambahnya titik banjir, titik kemacetan, pencitraan, pembayaran petugas pintu air, dan sebagainya.[Kompas.com]

34 COMMENTS

  1. trs maunya gimana sih yg mencela jokowi ahok, apakah maunya dana operasional ga usah di pakai, ga usah nerima gaji, di suruh tekor gitu kali yah, koq aneh coba gubernur lain di ributkan juga berani ga? ga usah nerima gaji, ga usah pakai dana operasional jd gubernur harus tekor….

  2. satu lagi pasukan nasi bungkus, yg ini pasti lauknya mewah…maklum ini termasuk pasukan nasi bungkus elit pendidikanya tinggi n mahal biarpun ujung2 nya cuma jadi pasukan nasibungkus…hehe …piss

  3. itu bukan pasnasbung (pasukan nasi bungkus). Itu Prof.Dr ahli politik gurubesar dari UI. memang beliau gemar mengkritik, mulai dari Demokrat, PKS, PDIP, sampe jokowi semua kebagian. Tapi aku gatal juga.. coba suruh dia naik jadi Gubernur DKI, apa bisa lebih hebat dari Jokowi? Atau malah menuai kritik lebih hebat…?? hehehehe

    • TIDAK SETUJU, Jangan suruh naik jadi gubenur… TONG KOSONG nyaring bunyinya… orang GOBLOK sok pinter… bukankan banyak di gedung DPR… dia mau jadi politus tapi tidak dipakai ke mana-mana, terus sakit hati… go to hell pak Prof. DR. ahli politik dan ahli kritik…

  4. Sangat disayangkan,sebagai akademisi kurang memahami masalah secara keseluruhan. Bahwa segala sesuatu untuk perubahan itu memerlukan proses yang panjang dan berbelit. Apalagi semua masalah yang ada di Ibukota merupakan “WARISAN” dari para pemimpin terdahulu yang sudah terbentuk dan menjadi budaya yang sangat sulit diubah…Mungkin yang berkoar ingin diberikan kesempatan untuk membuktikan bahwa dia mampu membereskan masalah Ibukota selama 1 tahun…kita persilahkan dia maju ke putaran pemilihan Gubernur nantinya dan lihat apakah masyarakat percaya pada apa yang diomongkan atau tidak…Sekiranya tidak, kalau tidak ada saran positif dari dia, sebaiknya dia “DIAM”, Itu lebih bijak, Saya kira pak Jokowi dan Pak Bas, bersedia mendengarkan proposal dia untuk menyelesaikan masalah kemacetan dan banjir, dsb…silahkan saja datang ke Balaikota kalau memang Yakin bisa. Ajukan prosposal…jangan cuma berkoar biar dikenal orang…Tolol tuh namanya…Salam…Go..JB

  5. kayanya gaya Jokowi yang blusukan itu bukan pencitraan dh… udah dr sononya.. dr dulu kali ya? dulu waktu beliau di solo pun,, blusukan nya pake sepedha onthel.. ga ada ajudan or keamanan ketat tuh,, malah pak Jokowi ikut nongkrong di Angkringan ama rakyat SOlo… OMG emang bener sih jd orang baik itu rintangannya ada,,, aja… Semangat Jokowi Ahok untuk Jakarta #walau saya bukan orang Jakarta 😀

  6. Akademisi kurang kerjaan!
    Malah sebaliknya dia sendiri yang mau mendompleng nama gubernur kita yang udah dikenal luas, dgn ucapannya yang asal ceplos. Nama dia jadinya ikut dikenal.

    Ada-ada saja! Kartu mati!

  7. Yahh bodo aja itu iberamsyah,,coba liat program yg ada di APBD DKI Jakarta itu mayoritas adalah program Jangka Panjang, dan hal ini dibuktikan oleh ucapan WaGub yang mana Beliau berdua ingin menancapkan pondasi yang kokoh lewat program jangka panjang, dan hal ini berbeda dengan Gubernur kebanyakan yang selalu mengambil program Jangka Pendek supaya kelihatan hasil nya tapi nol bagi pembangunan mental masyarakat itu sendiri..
    Terlalu pongah dengan gelar kayaknya nih pengamat UI,,sama kayak mahasiswanya yg suka sok demo waktu penggusuran pedagang dgn PT. KAI

  8. Dulu saya pikir UI kumpulan orang cerdik pandai tapi sesudah si pengamat goblok ini ngomong ternyata UI juga di huni orang tolol kayak iberansah… Benar … Numpang tenar caranya… Memuakkan… Najong dehhhh… Gitu ngaku ui……pengamat lagi… Sekang tenarn…kebodohannya

  9. ha3x…lik Jokowi,guyon parikeno-nya kereeeen, yg lain jadi waton sulaya….aja…en adol lambe
    waduh, seem politic analyst get stag due Jokowi action, coz un-traceability in their discipline
    (aja2x mengko dados sepuh, sapih, sepah….lho)

  10. hey iberamsjah ente sebagai akademisi universitas indonesia titel dosen kamu dari mana sembarangan nyanyi dasar dosen goblok.lama kelamaan mahasiswa & mahasiswi masa depan buram kalau ikut sisetan iberamsjah itu.hey iberamsjah kamu cermin diri kamu dulu bersihkah,sucikah jangan suka komen gubernur dan wakil gubernur kami. kalau kamu mau kritik ke anggota dhewan dki alaydrus dari f demokrat itu nyahok te.kalian berdua sama sama tak ie dasar dosen goblok,dosen yang tidak bermartabat setiap hari kamu sholat lima waktu percuma.

  11. pengamat yg satu ini emang mulutnya kayak ember coba klo berani ngomong di depan rakya mungkin mulutnya dah di sobek,,,,puasa bukannya diem malah suka mencela,,,,,,,,matanya harus di bersihin pakai pemutih br bs lihat kerja nyata pak gub dan pak wagub,,,,,,,,pantasnya gelar doctor hewan klo manusia bejat kayak dia,,,,,UI,,,SINGKATAN ULAH INGUSAN
    semangat pak joko dan pak ahok
    salam Jakarta baru,,,,,wlo aku bukan warga jakarta

  12. klo gak Iberamsjah aja yang suruh jadi gubernur banyak bacot aja tu orang emang gampang apa ngurusin kota jakarta yang udah parah kaya gitu

  13. Coba si ileransyah ini diangkat jadi gubernur DKI, kalau dlm wkt 9 bulan, belum bebas dari macet n banjir, maka sanksinya dihukum pancung, kursi listrik atau tembak (silakan dipilih)

  14. kenapa pendapatan pns di dinas pelayanan pajak lebbih besar dari pendapatan pns di dirjen pajak. yang jadi masalah banyak pns dki yang pindah ke dpp dengan bawaan orang tertentu.. dan proses nya tertutup

  15. Kebijaksanaan seorang Professor adalah utk Solusi ( problem Solving) yg Possitive men cipta kan pelajar yg ter Didik? Se wajar nya Jakarta itu di benah in’ bukan dgn kecaman, Kritik (pessimism). Beri waktu, ke Percayaan, solusi yg mm bangun, Itu, ke Guna an utk Masa Kedepan Long Term’ Pohon saja br Buah perlu waktu? Pak Professor? Boleh deh nanya sm ilmu Alam & ilmu Hayat. Kadang org bs lupa2 inget yah’ Pak Proff….???

  16. Iberamsjah gelarnya Prof. Dr. tapi penglihatannya lamur dan pola pikirnya sempit. Memang tidak lihat dan tidak tahu yah bahwa pak Jokowi sudah melakukan tindakan nyata seperti KJS, KJP, rumah susun, pembersihan dan pengerukan sungai2, waduk, penataan PKL, pemberian bantuan sosial bagi masyarakat yang sangat membutuhkan, meningkatkan penghasilan buruh, transportasi umum, kampung deret, penambahan ruang terbuka hijau, dan masih banyak pekerjaan lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu. Semuanya itu butuh proses dan waktu, bukan pekerjaan jin, tinggal ngomong bim salabim, beres semua.Sebaiknya perguruan tinggi periksa lagi otak Iberamsjah yang punya gelar berderet tsb, tapi picik dan sempit.

  17. hi..hi..mana bisa “mengobati” kanker DKI dalam waktu singkat..Yang perlu dikritisi adalah apakah terus menerus dilakukan perbaikan dengan TETAP tidak Korupsi & Kolusi? Ini yang buat beda Jokowi & Basuki
    Awal dari keberhasilan mereka adalah jujur dan takut akan TUHAN..percaya deh..kita “back to the future”..nanti tahun 2030 di buku-buku sejarah anak SD sampai SMU..nama Jokowi dan Basuki akan masuk didalamnya..dan semua baru “manggut-manggut” setuju dan memuji mereka..

    Sekali lagi, lambat atau cepat selama pemimpinnya sudah jujur (takut akan TUHAN)..di jamin satu persatu masalah akan beres…bahkan (saya sangat percaya) DIA sendiri akan turun tangan membantu menyelesaikannya.

  18. Ahok, no worries man. Masi banyak orang Indonesia yg open minded & meliat point positif dari kepemimpinan bpk. Pak Ahok itulah orang yg sangat dibutuhkan negeri ini, bukan hanya rakyat Jakarta. Pak Jokowi & Pak Ahok ini seperti seonggok emas di tengah lumpur. Seperti bpk pernah bilang, masi lebih banyak manusia di Indonesia yg support bpk & stand by dgn Pak Ahok.

  19. gimana indonesia mo maju
    Kampus sebesar UI namanya dah sampai dunia bahkan di negeri kayangan… eh rektornya kyk gini… besok pasti outputnya pada ga jelas donk…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here