Jokowi: Kalau World Bank Rumit, Ya Enggak Usah

4
65

Ahok,Org – Tawaran pinjaman dana dari World Bank untuk proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) sebesar Rp 1,2 triliun menurut Joko Widodo tergolong rumit, dan menekan. Khususnya mengenai waktu pengembalian selama lima tahun dengan bunga yang tinggi.

Dengan sangat percaya diri, Jokowi mengungkapkan pinjaman itu tergolong tidak seimbang. Terlebih, DKI Jakarta memiliki nilai Silpa yang jauh lebih besar, yakni sekitar Rp 10 triliun.

“Pinjam segitu saja kok rumit-rumit, saya sampaikan mending enggak usah. Kalau saya jadi orang kaya, saya harus pede (percaya diri) dong. Kecuali kalau dipinjami Rp 100 triliun, baru kita ngikut,” kata Jokowi di depan peserta Musrenbang di Balaikota Jakarta, Selasa (2/4/2013).

 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mengajarkan bawahannya agar berani menolak, berani mengatakan tidak untuk tawaran bantuan yang rumit, dan menekan.

“Saya ingin agar hal-hal yang menyulitkan kita, harus berani kita katakan tidak,” kata mantan Wali Kota Surakarta ini.

Sekadar informasi, untuk menanggulangi banjir Ibu Kota, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menggagas proyek JEDI sejak 2008. Realisasi proyek ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh paket pengerjaan. Dari tujuh paket itu, tiga paket dikerjakan Pemprov DKI, dua oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan dua lainnya oleh Cipta Karya melalui bantuan dana World Bank.

Pengajuan pinjaman ke World Bank sebenarnya sudah sejak tahun 2008, namun karena hambatan birokrasi, realisasinya baru terjadi tahun 2012 lalu. Tender proyek JEDI pun telah berjalan dengan melibatkan 14 perusahaan termasuk dari Korea, China, India, dan Taiwan. Jika proyek ini selesai, diprediksi dapat mengurangi banjir sekitar 30 persen titik banjir Jakarta.

Secara keseluruhan proyek JEDI meliputi 57 kelurahan di 4 wilayah DKI Jakarta. Yakni di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur. Proyek JEDI ini diharapkan mampu membebaskan permukiman warga dari banjir.[Kompas.com]

Terkait:

4 COMMENTS

  1. mantap jokowi,Betul tolak aja klo bikin rumit dan menekan,Pemerintah RI juga sebaiknya menolak pinjaman2 dana asing ,klo rumit dan menekan,seperti BBM masak harus berdasarkan Dollar/pasar Dunia yg digunakan tuk dalam Negri sementara cost produksinya dengan harga BBM saat ini pemerintah masih untung besar(Kwik kian gie).jadilah jati diri sendiri/Mandiri.Bravo JB

  2. penanggulangan rutin DKI Jakarta banjir jangan cuma dijadikan wacana, bayangin gagasan JEDI dari 2008 ga jalan-jalan…

    Tugas pak Jokowi dan BTP, untuk segera melaksanakan…ga usah teriket pakem lawas kalo merugikan pemprov DKI Jakarta!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here