Jokowi: Kami Dipagari Tinggi Sekali

21
165

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku kesulitan ketika menjabat sebagai kepala daerah, terutama mengenai persoalan birokrasi yang menurutnya menjadi penghambat program di Jakarta terlaksana dengan cepat.

“Tahu tidak, saya jadi Gubernur kami tuh dipagari tinggi sekali,” ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Ungkapan Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini menyikapi lamanya proses Perusahaan Pengangkutan Djakarta PPD dari BUMN menjadi BUMD yang sampai saat ini prosesnya belum selesai.

“Ya karena aturan-aturan kita ya itu. Oleh sebab itu jangan mendukung yang ke situ. Makin ruwet nanti. Aturan kita itu meruwetkan pekerjaan kami,” ujar Jokowi.

Jokowi yang sebelum menjabat sebagai kepala daerah berprofesi sebagai pengusaha ini mengaku tidak menyangka, bahwa sulitnya membuat suatu program ketika menjadi Walikota atau Gubernur ketimbang pihak swasta.

“Dari swasta, saya tuh kaget. Pengaturan kok seperti ini. Hal-hal yang sebetulnya simpel jadi sulit,” ucap Jokowi.[Tribunnews]

21 COMMENTS

  1. Kalau bisa dipersulit .. kenapa dipermudah
    Kalau bisa diperlambat .. kenapa dipercepat
    Kalau bisa selalu dibikin bodoh.. kenapa harus dibikin pintar
    Kalau bisa selalu kotor.. kenapa harus dibikin bersih

    Motto di atas sudah jadi mindset di jajaran pemerintahan saat ini

    Oleh sebab itu semoga Pak Jokowi mau jadi Presiden di Republik ini

  2. Betul pak jokowi birokrasi indonesia emg kebangetan,bayangin sekelas gubernur dki aja eneg ngadepin birokrasi yg berbelit gmn udh sekelas investor macam bill gate yg mau tanam modal,mungkin udh muntah kali

  3. Siapkan daftar caleg/parpol yang ada dan tidak menjunjang, jangan dipilih lagi untuk DPRD mendatang.
    Kadang-kadang heran, mau memajukan daerahnya koq malah dihambat??? Apa karena sekarang tidak dapat duit???

  4. Yah begitulah negara kita ini. DPR membuat banyak2 peraturan yg ruwet agar menghambat kemajuan bangsa. Semakin banyak membuat peraturan yg rumit, semakin berprestasi, sehingga ada peluang berkorupsi.

  5. Banyak hal yang janggal di Republik ini, meskipun ada niat baik dan ada yang membuat peraturan yang tujuannya baik, tapi birokrat pelaksananya pura-pura nggak tahu, seribu satu macam alasan, dari mulai belum disosialisasikan, belum ada juklaknya,bahkan meskipun sudah disosialisasikan, sudah ada juklaknya, jika aturan itu menutup peluangnya untuk mencuri uang negara, mereka lihat kiri-kanan, bila kiri-kanannya belum melaksanakan alias masih bekerja pakai aturan lama, maka mereka lebih memilih salah berjamaah dari pada benar sendirian

  6. negara kita bisa maju seperti negara amrik,china dan lain lain.yang perlu di basmi dalam negara kita orang-orang munafik yang mengatasnamakan agama untuk membela kelompoknya.karena pendidikan/SDM dari dulu sampai sekarang orang-orangnya masih banyak yang belum terdidik.orang-orang munafik ini yang menghalangi pak jokowi dan pak ahok.yang suka menghalangi kebanyakan dari kelompok kelompok anggota dewan, karena partainya kan beda beda.anggota dewan yang duduk di DPR RI dan DPRD DKI kebanyakan tidak manusiawi/biadap,mementingkan diri sendiri. orang-orang ini lebih parah dari binatang seperti anjing,karena anjing masih bisa menjaga tuannya.kalau anggota dewan kebanyakan tidak bisa dengar suara rakyat.

  7. Ini adalah ekses dari demokrasi, di USA pun terjadi. Kita lebih parah karena didomplengi motif korupsi para pelakunya. Obama saja boleh dibilang gagal melaksanakan keinginannya memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan di sana, dijegal terus. Adanya peran lobbyist adalah solusi praktisnya, tetapi itupun sering justru menjadi ajang bisnis yang tidak sehat pula. Rasanya pak Bas sudah punya “sense” menghadapinya, mungkin lebih tepat menselancarinya, sebagai (poltikus) minoritas yang sudah harus menghadapi hambatan sejak membuka pintu rumah.

  8. mesti ke RI-1 dulu, untuk membongkar mafia birokrat yg ngatur peraturan dan pelaksanaannya, terutama di Kementrian-Kementrian….

    Dorong hukuman mati untuk koruptor!!! Sudah tidak bisa ditawar lagi, koruptor sudah menggunakan simbol agama untuk memproteksi diri mereka!!!

  9. Pelayanan Pegawai Pemerintahan Cergas/Tangkas = Cepat/ Bekerja Rajin/ Jujur/ Iklas/ Tulus Hati / Sabar/ Baik Budi Pekerti, ‘Ber maksud Mulia melancarkan ‘Tugas’ yg jadi ‘Tugas’ utk Bebenah, urusan ke Masyarakyat An.’ Dengan Segenap Hati Nurani’ Mem Bela Ke Penting An Bangsa, Rakyat jelata, Layak nya Satu Kota Ber Wancana: “Citra Bangsa Indonesia”

    (Hambatan program) Belum Ter Selesai Kan> meng Ingat Kan’ Tugas> Lebih Tanggap Dan Tangkas”

    Oleh Sebab itu’ Peraturan Ruwet itu, tidak di dukung, di Ubah> Cara mem Perbaharuan masa kini”

    Men Dukung Pem Bangun an, Cepat Dan Baik: Proses nya Selesai.’ Wadah: “Adalah Untuk Semua Apparatur Negara Pegawai Pemerintahan yg di Beri Kan Andil Pekerja2 yg Baik bag Pelayan an Tugas ke Negara An pada Masyarakyat nya.”-

    Yang Akan Me Ngenang, Jasa Prakarsa pihak Pemerintahan yg Ber Satu Hati Ber Satu Padu Untuk Me Wujud Kan Ber Sama: “Indonesia (Keseluruh An Nya) “Yang Ber Wawasan Maju Pikir’ ‘Maju Bangsa, Maju Pada Seluruh Apparatur Pemerintahan nya !!!

  10. pak Wi coba pindah kerja aja ke negri komunis spt China, pasti lebih cepet kerjanya krn partainya cuma satu, dgn catatan selama partai ente setuju dan sepaham dgn semua proposal kebijakan ente…
    .
    Terbukti, begitu kran ekonomi kapitalis dibuka sedikit di China, langsung melejit cepat kreta ekonominya melesat naik spt didorong roket, shg tumpukan modalnya yg baru bisa dipakai utk mendanai proyek2 strategis dan ekspansif yg dulu sulit/tak bisa dilakukan krn kekurangan modal (maklum klo komunis murni biasanya sering kekurangan modal, krn sering/harus bagi2 modal ke rakyatnya dan ngongkosin proyek2nya tapi jarang/sulit nyari modal)
    .
    Oh maap, lupa, pak Wi masih mau ngurus Jakarta (dan Indonesia?) yg kapitalis-religius ke-Timur(Tengah)-an katanya… 😀

  11. Duit.. Duit.. Duit.. Pasti Licin urusannya… ( budaya keparat ). Nb: pak taz.se malu kita, negara ini kalah perkembangannya sama negara komunis yang dihina2 puluhan tahun.

    • dulu kan selama 32 tahun lebih paham kita berubah dari anti pemihakan(non-blok) berubah diam2 jadi supporting blok Amerika, makanya apa yg disahutkan kapitalis Amerika spt mengejek paham ekonomi komunis, negara kitapun ikut2 ‘ngejek’ (tepatnya bukan cuma ngejek, tapi pembantaian orang2 kita sendiri yg dituduh ‘komunis’, jadi lebih serius urusannya krn seharusnya $oeharto bisa diseret ke mahkamah internasional utk tanggungjawabkan perbuatannya dan para korban bisa menuntut kompensasi dari negara atas kebiadaban $oeharto ini yg dilakukan utk menyingkirkan musuh2 politiknya dan menyenangkan Amerika saat itu) spt yg dilakukan Amerika biar bisa terus dibantu ‘setoran dana hibahnya’ (yg sebagian dikapitalisasi/dikorup keluarga en antek2 rejim $oeharto scr ‘diam2’ [yg nilai kapitalisasinya bisa bikin 7 turunan 7 tanjakan gak bakal abis2 modal katanya] – dah pada tau kan?) sbg kompensasi atas SDA2 strategis kita yg ‘dirampok’ USA terang2an – tau sendiri kan kalo Amerika ‘ngambek’? 😉

      Sekarang ketika keran keterbukaan informasi mulai terbuka dan Indonesia mulai belajar apresiatif thd segala ideologi kembali (termasuk ideologi ekstrimis-religius ala teroris yg diimpor langsung tanpa filter dari TimTeng – jadi waspadalah akan bahaya laten teroris-religius yg ingin mengganti dasar negara kita jadi antek negara religi lain spt yg pernah coba dilakukan kelompok DI/TII lalu dan masih terus dicoba sampai saat ini – pakar2 terorisme sudah kasih warning jelas akan hal ini) maka kita baru tahu ternyata komunisme itu cuma sebuah ideologi sistem ekonomi belaka yg bersanding bareng ideologi sistem ekonomi kapitalisme (oposisi setara dlm ideologi sistem ekonomi dunia) – jadi aneh sekali kalau kita itu masih spt ketakutan sekali dicap komunis spt era rejim orde baru/$oeharto , yg gak beda jauh spt kita mencap seseorang itu kikir atau royal scr ekonomi tanpa perlu ketakutan sekali bakal ‘diciduk’ intel2 orde baru.

      Tapi bakal sulit binti berat boz kalo kita adopsi sistem ekonomi komunis mentah2 tanpa adaptasi lokal scr nasional, apalagi kaum religius yg berpolitik pasti akan menentangnya dgn memobilisasi pengikut2nya krn mereka juga pada dasarnya kapitalis dgn modifikasi ajaran2 religius – bahkan ada pemuka agama Islam terkenal disini yg bilang Islam adalah agama orang kaya krn kalau tak ada kapital/modal bagaimana bisa menyumbang zakat utk orang miskin? Dan memang (keluarga) nabi mereka pun seorang pedagang juga – jadi ane gak keberatan sama sekali dgn statementnya yg agak ‘radikal/kontroversial’spt itu bagi penganut mazhab Islam yg konvensional/kuno. 🙂
      Para calon pemimpin bangsa kita masih belum punya integritas anti-korupsi (sudah terlalu banyak bukti2nya yg pelaku2nya diseret KPK kan?), ini kelemahan utama sistem ekonomi komunis – pimpinannya serta staf2nya harus punya integritas kuat untuk berikrar anti-korupsi krn pada dasarnya negaralah yg pegang keuangan dan ekonomi rakyatnya, bukan rakyatnya sendiri (yg dianut sistem kapitalisme). Contoh: semua tanah di China adalah tanah negara by default, rakyat cuma bisa nyewa tanah dari negara (analoginya disini: Hak Milik vs HGB/HGU/Hak Garap) – itu sebabnya pembangunan infrastruktur2 dasar mudah dan cepat sekali dilakukan di China (tentunya menurut penganut kapitalis murni spt Amerika ini adalah sebuah bentuk pelanggaran HAM, meski kadang mereka ‘sengaja’ melewatkan brita2 kehumanisan spt negara membiarkan beberapa lahan dan fasum2 utk tetap berdiri agar warga sekitar yg masih miskin masih bisa berjualan dan hidup disitu, dan mereka segera cari alternatif lainnya).
      Jadi sudah mengerti skrg kenapa ada negara2 komunis/sosialis yg masih bisa bertahan di era kapitalis saat ini – kalau paham integritas anti-korupsi tak bisa jalan/ditegakkan dan rakyat menentang negaranya dgn kuat (artinya sudah tak cinta lagi dgn negaranya sendiri) maka sudah hancurlah negri tsb (kapitalisme muncul krn ketidakpercayaan rakyat pada negara/pemerintah utk mengelola keuangan dan ekonomi mereka = takut dikorupsi, krn mereka mengenal dgn baik sifat2 koruptif mereka sendiri jika tak ada pengawas/pengendalinya).
      Saat ini lebih banyak negara yg melakukan penggabungan kedua ideologi sistem ekonomi ini utk mendapatkan manfaat baiknya semaksimal mungkin (dan menekan ekses2 negatifnya) dgn adaptasi lokal.
      FYI, sosialis dan komunis pada dasarnya sama saja (sama spt kasus klasik agama yg punya banyak variasi/derivatifnya krn kurang setuju dgn paham aslinya dan memodifikasinya ‘sedikit’ utk kepentingan kaum mereka sendiri), apalagi Amerika yg kapitalis pun mencap mereka berdua sama saja.
      Dan siapa bilang komunis/sosialis tak bisa menyandang label “Demokratik” di nama negaranya (bukti sudah banyak kan?) – krn gak ada hubungan langsungnya sistem demokrasi dgn ideologi sistem ekonomi – kalau negara mau mendengar segala keluhan2 rakyatnya dan menempatkan rakyat sbg subyek yg harus dilayani maka itu sudah termasuk demokrasi (terlepas sistem mono/multi-partai dan dari masalah pelanggaran HAM yg sering diributkan itu, krn di negara2 kapitalis yg mengaku demokratis pun pelanggaran dasar spt HAM ini pun masih terus terjadi – gak perlu jauh2, cukup lihat kasus2 HAM di Amrik dan Indo sendirilah).

      • Maaf bwt interuption nya’ P Dosen, Mr. Tazs’ Sy, mw komen: “Sebenar, bukan apa2 nya donk,’ ‘yg bisa bikin Suatu Negara me rocket maju.” Tapi, Tekad, Tekad utk hari esok yg lebih Baik”
        = di sederhanakan saja’ Pemerintah + masyarakat yg berSatu/berPadu> ada semangat membangun bisa, me rocket maju.”

        Jadi, itu mah’ konsep Pak Jokohok udah mendasar B3 (baik bagus betul) ada KJS/KJP Bangun Rusun dlsbgi nya.’ Fasilitas2 bwt rakyat jelata- Itu normal aja’, Corak Pikir utk Maju sama2′ mem perbaik i standard hidup?’- Standard nya: ” kata kan: “Tidak> (Dilarang Keras) pada Korupsi!!! Yg Ada: “Keadilan Sosial, Ke Majuan yg manusiawi’ walah’ klo, mampu di wujud kan, dgn B3 (Baik bagus betul) me Lejit Nama Bangsa ini’ ‘Bangsa yg jadi Idola Negara lain…

  12. Persulit saja biar tidak kelihatan kinerjanya duet DKI. kalau tidak kelihatan kinerjanya pasti tidah dipilih lagi periode berikutnya. Jadi kita bisa happy2 lagi:)).

    Happy happy lagi jadi tambah hancur negara kita. Tidak apa apa hancur, yang penting kita happy, begitulah kebanyakan penguasa di planet bumi tidak memikirkan nasib rakyat.

    Di pikir pikir kita tidak boleh terlalu ego terhadap suatu kepentingan yang mengkudeta apa yang menjadi keinginan Pak Jokowi. Dengan adanya kesulitan ini semoga bukan mempertakut Pak Ahok, juga bukan mempersuram statusisasi kemakmuran Ibu kota Jakarta.

  13. Saran saya buatkan saja MONUMEN KORUPTOR. jadi setiap koruptur yang dinyatakan oleh pengadilan, berapapun jumlahnya, maka namanya akan tercatat di MONUMEN KORUPTOR. jadi walau koruptor itu tidak merasa malu tetapi keluarga dan keturunannya yang harus menanggung aib alias malu tersebut

      • nah mulai ada yg bisa kasih hiburan berupa banyolan yg lucu… 😀 dgn begini motor gak bsa dihapuskan krn ada monumen peringatannya meski gak ada hubungannya sama sekali dgn speda motor yg masih suka korupsi badan trotoar dan halte bis dgn alasan ngawur dan kampungan..
        “be civilized, man! you gave law-abiding bikers like us a bad name! shame on you!”

        bagus bro!
        lanjutken sering2 kek gini biar kita2 gak strezz teruz2an salah minum obat lagi!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here