Jokowi Tak Ingin Bus Wisata Seperti Bus TJ

8
106

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menunda pengoperasian lima unit bus tingkat wisata yang beberapa waktu lalu dibeli Pemprov DKI. Penundaan dilakukan untuk memastikan bus dalam kondisi baik dan tak ingin peristiwa kerusakan pada bus Transjakarta baru terulang kembali.  

“Sekarang semua barang-barang yang masuk harus lewat pengujian, jangan sampai kecolongan. Paling sebentar lagi kita luncurkan,” ujar Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (18/2).

Dikatakan Jokowi, saat ini pihaknya masih melengkapi dokumen yang diperlukan terkait operasional bus tingkat wisata tersebut. Selain itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta juga tengah menyeleksi calon pengemudi bus tingkat tersebut.

“Kan semua perlu persiapan. Nomornya, apa tidak pakai nomor kalau mau jalan. Apa tidak pakai sopir? Kemarin kan sopirnya pinjam. Semuanya disiapkan. Kalau sudah siap, pokoknya target Februari sudah harus jalan,” katanya.

Jokowi juga memastikan kelima bus tingkat parisiwata yang baru dibeli itu tidak ada kerusakan mesin. Bus yang tiba pada 13 Januari lalu itu juga telah diujicoba dengan rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Jl MH Thamrin-Jl Medan Merdekan Barat- Harmoni-Pasar Baru-Veteran-Balaikota.

Bus tingkat pariwisata ini bisa dinikmati oleh warga Jakarta secara gratis. Tiket bus tingkat wisata gratis ini dapat diperoleh di pusat perbelanjaan, hotel dan juga Bandara Soekarno-Hatta.

Sedangkan rute yang akan dilewati bus tingkat ini akan menyusuri daerah wisata seperti, Blok M, Bundaran HI, Museum Tekstil, Monas dan Kota Tua. Sedangkan waktu operasionalnya, yakni setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 21.00. [Beritajakarta]

8 COMMENTS

  1. la ila…. kl gak salah kan kata wagub kan uda gak perlu pke tiket. kl begini ya sama juga boong.
    msa mau naik nya hrs cari tiket nya dulu. kl mau cr tiket nya misal ke hotel2 ato tmpt lain, yg ada malah tambah biaya n makan waktu. cap cus de ni dinas

    • Ya betul, kenapa harus pakai tiket dan ambil nya di-tempat2 tertentu (hotel dsb) kalau memang untuk warga Jakarta secara gratis??. Apa warga harus jalan dulu ke tempat2 itu unt ambil tiket,terus jln lagi ke halte,baru naik bis. Ini namanya nggak effeisien dan tidak praktis. Mestinya langsung naik bis, namun harus dibatasi jumlah maksimum penumpang sesuai dg kapasitas bis tsb. Sopir harus disiplin, kalau bis sdh penuh, tidak memasukan penumpang lagi,demi kenyamanan penumpang juga.

      • Saya sendiri mendukung pak Jokowi dipakai tiket, coba di telaah, gunanya bus pariwisata ini untuk memudahkan wisatawan2, bukan digunakan semata gratis untuk warga jakarta, karena tujuan utamanya untuk wisatawan, ya tempat2 yang banyak wisatawannya yang cocok untuk pembagian tiket tersebut, coba dipikirkan kembali.. apakah bagus kalau bus wisata gratis, tetapi wisatawan tidak bisa naik bus tersebut dikarenakan penuh oleh warga…

  2. Jokowi Tak Ingin Bus Tingkat Seperti Bus TJ
    Maksudnya bannya jangan sampai copot, AC nya jangan sampai mati, bis nya jangan sampai kebakar. Gitu ya pak . . ??

  3. bus tingkat wisata khusus para pelanggan pusat perbelanjaan, hotel dan juga Bandara Soekarno-Hatta. bukan buat semua warga karena naik mesti pakai tiket walau tiketnya gratis tapi ngambil tiket nya mesti make ongkos

  4. Pak Gubernur, kalau tiket gratis, hanya membuat warga menjadikan bus wisata itu sebagai bus umum untuk capai tujuan. tetap saja tiketnya dikasih harga tapi untuk dipakai seharian naik turun di halte2 wisata yang telah ditetapkan. kenapa ragunan tidak masuk daftar wisata ya pak ? itu penting sekali loh. karna taman ragunan kan segalanya ada disitu. TMII juga sangat penting untuk dikunjungi.

    Jangan ditunda2 pak Gubernur. adanya bus wisata itu sangat bagus sekali. tapi bila tiketnya gratis, maka bus wisata hanya akan penuh dengan warga yang pakai untuk transportasi umum tok. tidak worthy pak. trima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here