“Kalau Kementerian PU Tak Bisa Perbaiki Jalan, Serahkan ke DKI”

5
93

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk menyerahkan wewenang perbaikan jalan rusak di Ibu Kota kepada Pemprov DKI Jakarta.

Menurut dia, banyak warga yang mengeluh karena banyaknya jalan rusak yang belum diperbaiki. Padahal, lanjut dia, jalan rusak yang belum diperbaiki merupakan jalan nasional atau kewenangan Kementerian PU.

Untuk itu, ia berencana bertemu Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto. “Jadi, mesti jelas, kalau duit dia (Kementerian PU) enggak cukup, lebih baik dia pakai uangnya untuk perbaikan jalan di provinsi lain saja. Kalau (Kementerian PU) tidak bisa memperbaiki jalan, biar kami yang kerjain saja,” kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (28/1/2015).

“Jangan sampai (jalan rusak) tidak diperbaiki sampai tiga bulan karena jalan di Jakarta itu orang-orang berpikirnya itu semua jalan punya kami, kayak di Jalan Daan Mogot. Jalan itu bukan jalan kami, tapi orang-orang marahnya ke sini (Jakarta),” lanjut Basuki.

Lebih lanjut, menurut dia, selama dua tahun kemarin, Dinas PU tidak mengerjakan perbaikan jalan rusak. Selain itu, pengadaan alat berat untuk memperbaiki jalan-jalan itu dipersulit sehingga program unggulan zero hole atau jalan bebas lubang tidak terwujud pada 2013.

Yang terpenting, lanjut Basuki, tahun ini Dinas PU menganggarkan banyak perlengkapan hotmix dalam e-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah).

“Permainan pasti ada di Dinas PU dari dulu, makanya orang-orangnya sudah saya copot. Ada yang sampai kasus, dia laporin dikerjain proyeknya, padahal enggak dikerjain,” kata Basuki. [Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. Dipinggir Kali Sunter,mulai perempatan lampu merah kearah Taman BMW, sudah mangkrak berbulan-bulan, jadi kubangan, sebaiknya setiap jalan tergenang langsung tinggikan bikin got kiri kanan yg cukup!

  2. Pak Ahok,proyek pelebaran jalan diseberang mal kasablanka sudah sekitar 4bulan mangkrak,tidak dikerjakan,kemacetan di jam2 sibuk sangat luar biasa,mohon ditinjau pak.
    Terima kasih

  3. papan nama jalan dibedakan per warna saja supaya warga mengetahui terutama pihak yg berwenang spy sadar dgn tanggung jawabnya. mis: hitam utk kota, biru utk propinsi dan hijau utk nasional.

  4. Saya terkadang ketawa sendiri lihat perbaikan jalan,yang di perbaiki yang tidak parah dan yang parah di biarkan,aspal item lebih rendah dari yang baru dan yang anehnya di perbaiki tidak sampai total lebar jalan jadinya ada sisa yang dalam hingga mudah terjadi kecelakaan, jln raya hankam sampai ujung aspal,mal pondok gede sampai lubang buaya,kramat jati ke pgc,arah ke kampung melayu deket sekolah di bawah jembatan penyebragan, tahun 2014 di tambel sekarang dah rusak lagi tambalannya( tender proyek),sebelum mall ambasador sisa pembetulan saluran masih tersisa tanah blm di kerjakan dan gorong2 penuh dengan tanah dll(kapan mau lancar)dilihat dari sistem perbaikannya sepertinya tidak akan pernah di berisihkan gorong2 tsb krn tertutup permanaen dan kalau mau di bersihkan harus bongkar ubin buat pejalan kaki…kalau saya perhatikan semua model gorong2 dan buat pejalan kaki sama modelnya sepertinya cuma satu pt saja dan tenaga kerjanya saya rasa sistem oper sana oper sini artinya 100 tukang gali kerjain daerah mal ambasador 3 bulan belum kelar mereka pindah lagi ke daerah lain dst jadinya 100 pekerja bisa 5 daerah jalan(tender lagi…duit lagi..gaji kecil ajukan gede sisa banyak…kaya lagi).pak ahok saya kasihan dengan anda…beli barang cangih buat pantau a dan b tapi penggangguran masih banyak….sudah saatnya pak dengar ide dan saran dan cara kerja warga dari masyarakat yang peduli jakarta dst, saya punya ide, saran dan sistem di lapagan tapi yah harus ketemu dan butuh modal besar dan akhirnya membuka kesempatan kerja yang pengganguran dan yang kerja cuma di gaji 500rb/bulan seperti saya tapi ide mahal…..bgaimana pak…saya bisa bantu dari tilang elektrik, satu pitu dll…..kalau berkenan dan berminat…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here