Kembali Soal Lokalisasi…

10
102

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku hanya melempar wacana untuk melegalisasi area lokalisasi prostitusi dengan pembangunan apartemen khusus pekerja seks komersial (PSK) maupun pemberian sertifikasi kepada PSK. Menurut dia, masyarakat Ibu Kota harus menyadari bahwa kegiatan prostitusi ada di mana-mana, termasuk di lingkungan perumahan warga. 

“Sebetulnya, lokalisasi enggak mungkin bisa kami lakukan karena secara UU KUHAP kan dilarang. Kalau kamu menyediakan lokalisasi, kamu dipidana. Saya cuma melempar wacana lokalisasi supaya orang sadar, enggak usah munafiklah di bangsa ini,” kata Basuki di Balai Kota, Kamis (30/4/2015).

Di Jakarta ini, lanjut Basuki, sudah banyak kawasan yang dipandang atau dikenal warga sebagai lokasi prostitusi, seperti kawasan Mangga Besar, Ancol, dan Kota.

Basuki mengaku tidak memiliki solusi untuk menyelesaikan permasalahan lokasi prostitusi. Sebab, selama masih ada manusia, pasti masih ada kegiatan prostitusi yang dilaksanakan.

Kendati tidak bisa menghilangkan prostitusi, lanjut Basuki, Pemprov DKI mengupayakan untuk meminimalisasi kegiatan tersebut di lingkungan masyarakat.

“Kalau ada prostitusi di kos-kosan, akan kami sikat. Saya sudah perintahkan lurah dan camat untuk turun dari wali kota untuk mendata dan memeriksa semua kos. Kami juga lagi mendorong memaksa rusunami atau rusunawa. Warga yang tinggal di sana harus punya KTP domisili di sana supaya gampang mengontrolnya,” kata Basuki.

“Tapi, kalau kejadian (prostitusi) di hotel, kami enggak ada buktinya. Di kantor juga bisa kejadian seperti itu, banyak orang selingkuh, ya susah saya kalau mau paksakan seperti itu,” ujar Basuki. [Kompas.com]

10 COMMENTS

  1. Tidak usah komen lah pak…. kalau ditanya wartawan, usulkan saja nanti akan di pelajari dan dibuatkan kesepakatan dengan wakil rakyat (DPRD), para pakar, dst…dst…. minta pak Wagub yang In Charge dan berikan kesepakatan ke Gubernur apa langkah yang diambil…dst…dst… Mudahkan….dari pada jadi polemik tidak berkesudahan, mending…Kerja…Kerja…Kerja…Salam…Go…JB

  2. gubernur yg kebanyakan komen di media massa yg asal ceplos doang tanpa berpikir panjang….Coba aja kalo dia berani nekat bikin lokalisasi…

    • Ziff kamu bodoh atau uzur! PakGub hanya memberikan wacana utk melihat sejauh mana committment rakyat JKT kpd tema ini dan PakGub hanya mau rakyat sadar akan tema ini sekaligus PakGub tahu lokalisasi TIDAK MUNGKIN terjadi, catat Ziff. Jadi Ziff komenmu seperti selalu ngaco, kamu tdk baca berita2 dgn saksama. Ini orang pikun, lemot, jadul pisan pastinya!

  3. PakGub itu di tribun ada orang paling guuuooobloook di republik ini tomi suharto namanya yg berkicau sehubungan dengan tema ini. Ini koruptor terbesar, seluruh hutan di MalUt ditebang abis untuk timber groupnya sudah lupa Jakarta? Sudah kayaraya pula skr tampaknya cari tempat bersinar dan komen sana komen sini. Orde Baru, Tomi go to hell with you. Tomi lihat mukamu aja mau muntah, bicaramu pas dengan kedunguanmu. Koplak plak plak!! Ada ya di republik ini bentukan ini, koplak!

  4. Lokalisasi sepengetahuan saya, sudah dijalankan Zaman Bpk Gubernur Ali Sadikin di kramat tunggak daerah Tanjung Priuk, cuma enggak jelas pengurusan & nasibnya.
    Wacana Bpk Gubernur Ahok harus kita dukung. Dimana dipindahkan satu tempat/kompleks rusun aset pemda yang tidak berdekatan dengan rumah penduduk, sekolahan, rumah ibadah umum, dan bersifat tertutup.
    Dimana dalam tempat tersebut ada prostitusi, sex shop, toko farmasi sex, beer shop, sex therapy, tempat praktek dokter sexiologie, dll.
    Mereka tidak boleh keluar dari area tersebut biar Pemda DKI mudah mengontrol segala macam ekses & dampaknya. Dimana PSK nya harus diperiksa kesehatannaya dari penyakit menular seperti AIDS, raja singa dsbnya & konsumennya pun harus terkontrol/ terseleksi.
    Kita jangan munafik, Prostitusi tidak selamanya berkonotasi negatif.
    Mungkin kita harus banyak belajar dari Singapore dengan daerah Gylang nya , Australia dengan daerah King Cross nya (sydney) dll. Dimana mereka bisa melokalisir/ lokalisai daerah tsb dengan baik, nyaman, sehat, aman dll bahkan menjadikan daerah turis yang mendatangkan devisa.
    SALAM “JAKARTA BARU”
    Mari kita dukung Bpk Gubernur AHOK membenahi Kota JAKARTA yang kita cintai.

  5. Yang melakukan praktek prostitusi di kos-kosan itu hanya segelintir oknum masyarakat. Pemkot pasti tidak tahu karena lemahnya pengawasan. Nanti kalo sudah kejadian seperti Tata itu baru semua kagetan. Hehe…

    • Bro or Sis ruweti. Coba anda lihat daerah kos kosan esek esek sepanjang jalan mangga besar raya:
      – Jakarta Barat : seputaran lokasari, mangga besar 12, mangga besar 9, gang losufan, mangga besar 11, mangga besar dalam, mangga besar 8, taman sari 11, taman sari raya dsbnya.
      – Jakarta Pusat : Kebon Sayur, kebon sayur, mangga besar 13/ 13 A, pabrik kulit, karang anyar, dwi warna 1 s/d 5, kartini, discotik Exsotik dan sekitarnya.
      Pasti anda puas cuci mata lihat psk berpakaian seronok keluar masuk tempat kost.
      Kalau sdh demikan apa masih disebut segelintir ??? ini sudah kawasan namanya. he…he..he…
      Lurah, Camat dsbnya tidak tahu ???
      APA KATA DUNIA ???
      SALAM ‘JAKARTA BARU’

      • Bro/Sis Gurkha, oo… ente pernah kesana juga ya? sebagai pengguna atau sekedar pengamat? hehe,…. kalo demikian itu memang sudah kawasan dan kegiatan itu sudah akut atau semacam kawasan red light, harusnya daerah itu dirubah menjadi kawasan hutan kota saja atau taman kota atau green park,hehe… Lurah dan Camat di ganti juga gak akan sanggup merubah kawasan tsb…hehe…. Salam Jakarta Baru !

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here