"Kenapa Harus Pakai Jatah-jatah, Itu Menghina Perempuan"

2
59

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak memihak gender dalam pemilihan pejabat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Semua pegawai negeri sipil (PNS) DKI memiliki hak yang sama untuk menjadi pejabat di Pemprov DKI. 

“Kami enggak membedakan perempuan dan laki-laki. Semua (PNS) kesempatannya sama, kalau hasil tesnya bagus, silakan (jadi pejabat),” kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (21/4/2015).

Di lingkungan Pemprov DKI pun, Basuki tidak memberi jatah kursi bagi PNS laki-laki maupun perempuan. Dia mengaku bukan pendukung aturan pemberian jatah kursi bagi perempuan.

Sebab, kata dia, perempuan juga mampu bersaing dengan laki-laki untuk mendapat kekuasaan maupun jabatan. Bahkan, pemberian jatah kursi kepada perempuan disebut Basuki sebagai sebuah diskriminasi.

“Kenapa mesti pakai jatah-jatah perempuan harus sekian persen (di pemerintahan)? Berarti kamu menghina perempuan. Di (Pemprov) DKI kalau terbukti 90 persen (pegawai perempuan) lebih hebat, ya silakan,” kata Basuki.

Pria yang biasa disapa Ahok itu menuturkan banyak pejabat DKI yang merupakan seorang perempuan.

Di DKI saat ini terdapat beberapa Satuan/Unit Kerja Perangkat Daerah (SKPD/UKPD) yang dipimpin oleh perempuan, di antaranya adalah Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan oleh Sylviana Murni, Bappeda oleh Tuty Kusumawati.

Dinas Kebersihan oleh Saptastri Ediningtyas, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda oleh Ika Lestari Aji, Kepala Biro Hukum oleh Sri Rahayu, Biro Tata Ruang oleh Vera Revina Sari, Kepala UPT Monas Rini Haryani, dan beberapa unit lainnya. [Kompas.com]

2 COMMENTS

  1. Setuju. Perempuan itu mampu, dan tidak kalah dari pria.

    Penjatahan itu secara langsung menganggap perempuan itu lebih bodoh dari laki-laki dan tidak mampu berkaya.

  2. Sangat betul qoute of the day … jatah2 itu justru menghina perempuan yang katanya berjuang utk kesetaraan gender, aaah perempuan. Anehnya juga perempuan Indonesia itu sering tidak/belum selesai dengan mitosnya sendiri,bahwa perempuan itu lemah,imut2, tidak bisa, tidak berani, kurang pandai, buktikan mana kepiawaianmu! Terbukti memang juga di perbankan banyak perempuan ind yang bisa piawai dan handal dan tetap perempuan. Penjatahan mengingatkan semua kepada jaman rejim orba dimana utk minoritas tertentu hanya diberikan sekian persen jatah utk bisa menjadi mahasiswa fak kedokteran. Jadi sangat tepat memberikan jatah memang penghinaan terbesar. Moga semua sadar dan mencatat sudah mau dihina dan membiarkan diri dihina sepanjang waktu!! Ayuh perempuan Indonesia, be the champion of the day!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here