Ahok – Sepanjang berjalannya kampanye Pilkada DKI 2017, calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat berbagai nasihat soal cara berkomunikasi. Ketika dia mengubah gaya bicara, ternyata sang istri yang justru keheranan.
Ahok mengaku kini lebih diam dan kalem. Sang istri, Veronica Tan juga menyadari perubahan suaminya itu.
“Istri saya nonton TV, istri saya bilang ‘tidak seperti Ahok lagi’, yang penting rasa Ahok masih terasa,” kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Ahok memang mendapat banyak nasihat, mulai dari Wapres Jusuf Kalla hingga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia lalu mengaku kini lebih hati-hati bicara.
Setelah kasus pidato kontroversial di Kepulauan Seribu, Ahok juga sudah minta maaf. Kasus itu sendiri sudah menyeretnya jadi tersangka dan kini berkasnya sudah diserahkan ke kejaksaan.
Kembali ke soal ucapan, Ahok terus menjalankan nasihat yang dia terima. Nada keheranan juga sempat diungkapkan oleh pendukungnnya.
“Kenapa berubah diam? Saya jadi nggak ada bahan tulisan, karena karakter pak Ahok yang kuat bisa jadi tulisan,” ucap seorang pengarang buku bernama Denny Siregar. [Detik.com]
Mencontek kata bung Denny Siregar, sdh cukup pesan dan bekal untuk pak Ahok berjuang..
….Sudah waktunya pak Ahok menyadari itu. Ia sudah harus berfikir lebih besar dari hanya sekedar wilayah Jakarta. Ia seharusnya sudah menyadari bahwa dirinya sekarang adalah Duta kebhinekaan. Ia seharusnya sudah mengamati bahwa banyak orang menggantungkan harapan padanya bukan hanya karena apa yang sekarang ia kerjakan, tapi seberapa bisa ia menjadi wakil yang mereka harapkan….
Dan ingat…
Mereka yg bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan…
Terima kasih buat pemikiranmu bung Denny
perihal topik diatas, ada dua jenis :
.
1. sebagai administrator; didepan umum, semakin kalm, diam, standard, tenang, akan semakin baik . . . . iya, betul. .
karena kebingungan akan jadi minim, n keteraturan jadi prima.
.
2. sebagai teladan dan agen pendorong perubahan sekaligus pemimpin yg diteladani, yang berjalan dalam kebenaran, dng menghilangkan segala pemahaman tidak layak, mencerdaskan masyarakat luaas, maka ke-diam-an apakah berguna n baik ???
.
1 n 2 tidak dalam kondisi diadu siapa menang siapa kalah; melainkan pelengkap mutlak bagi fungsi yang dipilih.
.
salam,