Kinerja 2014 Dapat Raport Merah, Ini Tanggapan Basuki

2
77

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai atas rapor merah yang diberikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terhadap kinerjanya pada tahun anggaran 2014.

Hal tersebut disampaikan usai DPRD menggelar Rapat Paripurna Istimewa tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2014, Kamis (23/4).

“Ya, kayak kita sekolah saja kan. Kalau kepala sekolah sama gurunya melihat anaknya bodoh, nakal, tidak nurut, ya rapornya merah,” ujar Basuki seusai paripurna.

Namun untuk perubahan yang akan dilakukan ke depan, Basuki mengatakan, itu semua tergantung daripada guru. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengibaratkan DPRD sebagai guru dan Pemprov DKI sebagai murid.

“Ke depan ya tergantung guru, selama ini muridnya dianggap sudah pintar, nurut atau belum?” ujarnya.

Basuki pun pesimistis pihaknya akan mengubah supaya mendapat rapor biru terhadap kinerjanya ke depan. Ia membeberkan, kemungkinan rapor merah tersebut didapatkan karena untuk anggaran tahun 2015 pihaknya tidak mau memasukkan pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD yang tidak sesuai.

Padahal sejak 2011 hingga 2014, katanya pokir di DKI meningkat dan baru berani dipotong setelah dirinya menjabat sebagai gubernur dan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.

“Akibatnya, 2014 dari pokir yang ada kami potong dan tidak dicairkan. Pokir mulai menurun 70 persen sampai tinggal 40 persen. Karena nilainya besar dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2014 sebesar Rp 9 triliun, itu Rp 7,1 triliun pokir. Ini yang kita tutup tapi masih ada bocor. Mungkin gara gara ini rapor saya tidak lulus, tidak apa-apa,” terangnya. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]

2 COMMENTS

  1. diwarnai apapun rapornya, ini sari-intinya :
    1. belanja yg tidak pro kepentingan bangsa n negara, dipotong/dinihilkan.
    2. para garong, pencoleng, begal harta negara diberangus/ditelikung, kirim ke ruang perenungan, lihat, mbok bisa berubah menjadi baik/tidak merugikan bangsa/negara. kalau ternyata tidak mau sembuh, maka harus di . . . .
    3. tanpa terhalang oleh warna rapor, lanjutkan upaya pensejahteraan bangsa n negara secara real n real time. dng dukungan penuh rakyat.
    4. untuk itu, aparat menjadi penting posisinya, agar arahan presiden, sebagai eksekutor tertinggi negara ini (yg notabene sudah teruji di dati II kota solo/beltim n dati I dki, dapat terlaksana dengan semestinya.
    5. bangsa n negara ini harus siap mental, karena akan banyak “daun kering”, “daun menguning” yang akan rontok/dirontokkan, agar daun baru mudah bersemi, n agar nutrisi “pohon” ri, dapat sebanyak mungkin dipakai men-tenaga-i pensejahteraan bangsa n negara.
    6. bangsa ini siapkah ??? negara ini juga siapkah ???
    7. hati-2 atas perangkap : agar lebih “sopan”, “santun”, “religius”, demi “damai”, “stabilitas negeri” dan lain-2 umbul-umbul palsu, maka pilihan fatamorgana nya menjadi alon alon neng kelakon, padahal yang menunggu kita di ujung lorong adalah : ora bakal kelakon, n bangsa n negara tetap menjadi sapi perah.
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here