Laporan Reses ke Belitung (7 Agustus)

2
83

Ahok.Org – Minggu, 7-8, 2011 Jam 9 kebaktian di gereja Gepekris Gantung, kebaktian baru dimulai, melihat jemaat (mantan pegawai PT Timah asal Sumut, yang mutuskan menghabiskan masa tua di Belitung Timur), sebelah mulutnya miring, langsung saya tanyakan apakah sakit, tidak bisa jawab, minta ikut ucapkan kata “aku”, juga tidak bisa, langsung saya bawa dan minta om saya antar ke rumah sakit (kebetulan ada dokter puskesmas juga kebaktian dan ikut mendamping).

Di Beltim, ada jaminan kesehatan bekerjasama dengan PT Askes, beliau bisa tidak gunakan dana penggantian dari PT Timah?

Jam 11.00 sudah ada tamu yang datang ke rumah, mulai dari Kades , tukang pandai gigi dan pekerja pemotong kayu serta perawat kayu.

Situasi tenaga kerja saat ini kekurangan, pak Kades bercerita mebgenai upah kerja sehari hrs Rp.60 ribu, itupun tidak mau jadi pegawai harian, karena harga timah yang baik, bisa capai Rp.120.000/kg, banyak masyarakat memilih mencari timah dengan merimbang.

Pekerja pekerja chainsaw kayu dan papan banyak yang menganggur karena kesulitan mendapatkan kayu yang boleh / berijin untuk dipotong.

Keadaan ini menjadi dilema, ketika mendatangkan pekerja dan Jawa dan Lombok. Kalau sampai harga timah jatuh, langsung banyak yang mengeluh tidak ada kerjaan.

Kehidupan di Belitung banyak masyarakat bekerja informal, saya kira hampir mirip di seluruh indonesia.

Jam 14.00, kami menerima anggota Polisi yang mengalami kecelakaan patah tangan, ini juga dilematis, anggota Polri bisa gratis selama berobat di rumah sakit Polri seperti di Kramatjati Jakarta, karena tidak ada rumah sakit polri di Belitung, anggota Polres ini harus berangkat sendiri ke Jakarta, dengan istrinya, tiketnya harus ditanggung sendiri, yabg gratis hanya waktu di RS Polri tersebut, penginapan juga di mess Polri harus bayar ,hanya lebih murah Rp.10 ribu dari masyarAkat biasa sewa per malamnya.

Ini juga dilenmatis bagi anggota Polri yang pendapatannya pas-pasan, kalau pemerintah tidak memiliki sistem jaminan sosial nasional untuk seuruh masyarakat termasuk TNI/Polri dan pegawai negeri, maka situasi seperti ini terus akan terjadi, kita seperti hidup dalam situasi tanpa jaminan dan bisa “sadiki” sakit jadi miskin.

15:14:37
Kami berangkat menuju Lapas Cerucuk, kecamatan Badau kabupaten belitung untuk buka bersama, kami membawa sabun mandi, odol gigi dan sikat gigi untuk kebutuhan para napi yang berjumlah sekitar 200 orang.

15:58:15 baru tiba di selamat pagi Badau,
16:10:27 kami tiba di Lapas, acara jam 16.30
16:13:32 kami diminta untuk meninggalkan handphone didalam locker.
16:42:12 kami berbincang dengan kepala lapas Bapak Sri, beliau ceritakan jumlah warga binaan lapas ada 162 org (15 perempuan), jumlah penghuni menurun, banyak pembebasan bersyarat, kejahatan meningkat terutama narkoba dan KDRT.

Acara diawali dgn pembacaan ayat suci dan terjemahannya.
Kata sambutan dari Kalapas, dan saya, selanjutnya penyampaian aspirasi, saya juga bagikan kartu nama saya setelah minta ijin sama kalapas.

1.Bpk sutrisno, asal Tasikmalaya Jabar, kasus penambangan mangan akibat ijin belum ada karena belum ada Perda maupun PP turunan UU Minerba no 4 thnĀ  2009 .
2.Anggota panwaslu Beltim (wanita), mereka masuk sebanyak 4 anggota karena tindak pidana korupsi, yang mereka bingung bagaimana pertanggung jawaban belum dibuat, sudah dianggap korupsi, laporan belum ada, walau mereka akui adalah uang kecil yang mereka pakai?
3.Mulyadi (anggota panwaslu Beltim), bagaimana cara atasi agar oknum aparat hukum bisa adil dalam bertindak,hukum agar bisa tegakan keadilan, karena hukum sudah jalan tetapi masih tidak adil.
4.Hamzah, kasus penipuan dan penggelapan, padahal sudah damai antara yang bermasalah, oknum Jaksa tetap teruskan, malahan minta siapkan dana Rp.30 jt jika mau bebas dari tuntutan, dari saksi bisa jadi tersangka jika dalam 2 hari uangnya tidak ada, karena tidak bisa siapkan, akhirnya jadi tersangka dan masuk penjara 1 thn 4 bulan.

Jam 17:50:04 tausiah oleh anggota Bawaslu Beltim yabg masuk kena kasus tipikor, beliau sarjana agama.

18:05:08 mulai buka puasa, Makanan buka puasa sangat lengkap, dari es cincau, kurma, kue kue dan nasi kotak, isi sayur, rendang sapi dan ayam goreng juga bakso ikan goreng.

Dana Rp.5jt dari kami sungguh dimanfaatkan dengan baik oleh Lapas menyelenggarakan buka bersama ini, lengkap spanduk dan sound system. Habis sholat magrib berjamaah, kami makan malam bersama, setelah itu kami berfoto bersama dgn para petugas. Dan sebelum sholat isya kami permisi pulang.

18:52:48, kami ninggalkan lapas pulang ke Gantng, di rumah ibu saya yang sedang menjamu sdr sdr sepupu dari China. Saya mau manfaatkan menanyakan sistem jaminan sosial nasional di china.

20:15:30 tiba di rumah, menurut saudara yang berasal dari China, sistem jaminan sosial nasionalnya yang membayar premi terbesar adalah pemerintah, perusahaan tempat ybs bekerja dan yang bersangkutan (paling kecil), untuk pensiunan kalau menderita sakit tetap bayar 10% dari biaya resmi, pertanyaannya kalau sakitnya memerlukan biaya besar? Mereka jawab, tetap 10%, kalau tidak cukup? Mereka tidak bisa jawab, hanya katakan uang kesehatan mereka dari uang pensiun mereka umumnya cukup untuk menutupi biaya kesehatan, tidak pernah dengar orang sakit tidak mampu berobat? Mereka tidak bisa jawab.

21:18:19,tamu meninggalkan rumah kami.

Gantung, laskar pelangi

BTP

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here