Lelang Kepsek Dituding Penuh Kecurangan, Apa Kata Basuki?

19
172

Ahok.Org – Lelang kepala sekolah (kepsek) diindikasikan ada kecurangan. Apa tanggapan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas hal itu?

“Kita lagi selidiki. Kalau memang terbukti ya kita akan sanksi tegas. Memang kelihatan ada permainan kita lagi selidiki. Bagaimana bisa untuk ujian ini kepala-kepala sekolah, dinas yang bikin soal,” ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013).

Ahok belum mau menyebut lelang kepsek tidak ‘bersih’. Ahok akan mengecek pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

“Jadi kita cek dulu ini BKD kok mau-maunya dikibulin. Kepala sekolah emang pinter-pinter sih oknumnya kalau ada,” tutur ayah 3 anak ini.

Ahok bisa saja membatalkan lelang kepsek tersebut. Namun hal itu tergantung hasil penyelidikan.

“Lelang camat kemarin bagus, sudah betul. Guru ini yang masalah. Kok ‘soal’ mereka yang bikin, katanya. Kita akan selidiki, kalau perlu kita akan batalkan. Ya kalau ada sanksi ya kadis kita copot sajalah,” kata mantan anggota Komisi II DPR ini.

Ketiga organisasi guru yakni Federasi Serikat guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) melaporkan adanya kecurangan dalam ujian lelang Kepsek pada 13-14 Desember lalu. Kecurangan itu antara lain bocornya soal tes lelang jabatan kepsek, diskriminasi oleh Disdik dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) DKI, inkonsistensi kebijakan Kadisdik DKI Jakarta dan gratifikasi dalam pelatihan tes seleksi lelang jabatan. [Detikcom]

Wagub Ancam Copot Kadisdik DKI

19 COMMENTS

  1. Permainan kasar dan korupsi di bidang pendidikan anak2 memang sudah parah akut. sudah kasat mata permainannya. karna setiap orang tahu, betapa sangat penting pendidikan tsb bagi anak buat masa depan yang lebih baik. jadi ortu akan bayar berapa saja demi si anak dinyatakan lulus sekolah dan dapat ijazah.

    Selama kepsek-nya bobrok mental-nya, mutu pendidikan tunas bangsa akan hancur. hanya orang2 kaya yang mampu sekolahkan anaknya. sengaja pejabat2 dan politikus tidak ingin warga pintar supaya bisa tetap dikibulin untuk perolehan suara, tetap miskin supaya mengemis remah2 roti ke pejabat, dan sibuk dengan pertikaian dan kebencian agama supaya lupa untuk meningkatkan mutu aktualisasi diri.

    Nanti saat era globalisasi 2015 dibuka dan warga negara lain serbu Indonesia, barulah muslim2 Indo gigit jari karna agamanya tidak dapat menyelamatkan dan beri makan mereka layak sebagai manusia. tidak ada lagi pemerintah Indonesia ke depannya tapi pemerintah negara federasi seperti European Union, dsb.

    Pesantren2 dan sekolah2 agama mending ditutup atau diganti jadi sekolah umum. biar aktualisasi anak2 hasil didik bisa sejajar kualitasnya. Kepsek sekolah2 agama disuruh pensiun saja pak Wagub. bikin manusia jadi bodoh saja dan brutal.

  2. Lelang Kepsek ternyata Cuma akal-akalan. saya punya dua pengalaman pahit :
    1. Ketika tes Calon kepsek yang lalu teman sama sudah mendapatkan ucapan selama dari LPMP karena urutannya kecil ternyata setelah diumumkan resmi oleh Dinas Pendidikan nihil… lebih parah lagi teman saya dari SMKN 33 Bu Ezi …dia urutan tes no. 1 tapi tidak diambil oleh dinas ( untuk apa ada tes calon Kepsek ? )
    2. Tes lelang On Line … ……. kasihan Pak Gubernur dan Pak Wagub dikadali sama Dinas , karena kepsek yang lama beberapa kali pertemuan dibelaki bahkan dibocori …sampai-sampai dilatih di LPMP. takut ada kepsek yang baru yang jujur tidak bisa diatur dan ABS…..mau dibawa kemanba dunia pendidikan? batalin saja hasil lelang ganti dengan soal TPA yang umum biar ketahuan mana yang berkualitas mana yang nggak jelas ! dan ganti saja Kepala Dinasnmya…kelihatannya sih keren lelang dan On line tapi jika pelaksanaannya begini malu maluin ini Jakartaq Pak. Barometer lho….

  3. ini kan Dinas paling banyak anggarannya yg ga jelas…. harus diserahkan dan diselidiki secara transparan kasusnya, selain dicopot, setuju untuk dipidanakan….ini pasti tidak satu dua orang oknum, tentu sudah berjamaah…. 🙁

  4. lagi-lagi kepala dinas dicurigai bermasalah, selidiki terus pak ahok, biar cepet ketemu bukti-buktinya, saya cuma ga habis pikir nhe sama kepala dinas, pns, atau apalah, memang gaji dan tunjangan anda kurang ya??? smp2 melakukan kecurangan, klo itu terbukti berati anda termasuk pejabat ya maruk!!! semangat terus pak ahok rakyat selalu mendukungmu
    i love ahok

  5. Benar-benar tdk adil BIMBINGAN SOAL lelang kepsek dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh LPMP Jalan Nangka, Tanjung Barat, JakTim yg dilakukan hanya oleh KEPSEK yang sedang menjabat saja, itu dlm rangka upaya utk mempertahankan jabatan dgn jalan pintas ikut “bocoran soal”, sementara kami guru-guru yg ingin ikut lelang harus belajar mati-mati an agar lulus dlm menjawab soal pilihan ganda tsb, ini janggal BIMBINGAN SOAL LELANG KEPSEK infonya tertutup dan bayar hingga jutaan rupiah di LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan)wajar kami-kami guru-guru yg ingin jd KEPSEK ikut lelang dgn cara JUJUR DAN BERSIH mencurigai ada yang tdk beres, apalagi pd saat tes mereka yg telah ikut BIMBINGAN SOAL mengerjakan cepat banget seperti kilat,ingat ini JAKARTA BARU jamannya JOKOWI bukan jamannya FOKE yg bisa kongkalingkong/kibul-mengibul, sebaiknya Pak Ahok menindak tegas Kepala Dinas Pendidikan DKI dan Kepala LPMP DKI yg tidak mau mengikuti perubahan copot saja ini merusak rasa keadilan sosial kami guru-guru.

  6. Tampaknya masalah utama dengan negara kita adalah dalam bidang pendidikan. Bagaimana mau mendidik anak agar jujur tapi yang mendidiknya tidak jujur??? Korupsi dana BOS dll. Walaupun saya akui mungkin hanya oknum, tapi kalau oknum itu pimpinan ya parah. Tapi masih banyak yang jujur dan baik.
    Bersihkan!!! Hidup Jakarta Baru!

  7. Dinas Pendidikan DKI dan birokrasi tidak mau berubah Pak Ahok,padahal ini jamannya JOKOWI lho, uang yg turun dari Bank DKI itu uang BOP dan uang BOS sering di mintai oleh oknum Kepala Seksi Pendidikan Dasar tingkat Kecamatan (Kasie Dikdas Kecamatan)dengan modus hampir sama seluruh kecamatan yg ada di Jakarta ini yaitu dgn cara melalui pengurus K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah)memang Kepala Kasie Dikdas tdk turun langsung, tapi melalui organisasi ini lah duit-duit itu di kumpulkan, kami-kami kepala sekolah wajib setor per siswa Rp.5000 X jumlah siswa yg ada disekolah kami ke koordinator K3S (kelompok kerja kepala sekolah) dana yg terkumpul se wilayah kecamatan itu disetor ke Kepala Seksi Dikadas kecamatan. Sementara kami harus menanggung pembuatan SPJ nya uang yg telah disetorkan ke K3S, uang yg telah di bayarkan tdk boleh di cantumkan dalam SPJ, jadilah kami membuat SPJ BODONG/PALSU utk menutup pengeluaran pungli itu, belum lagi derita pengurus K3S kalau ada kegiatan di tingkas SUDIN DIKDAS JAKARTA BARAT sering kali para K3S kecamatan di mintain duit utk kegiatan di walikota Jakarta Barat ini berlaku utk semua kecamatan yg ada di Jakarta Barat. Jadi uang BOS dan Uang BOP memang turun langsung ke rekening sekolah di BANK DKI tapi setelah turun di pungli sana-sini. Mohon di Pak Ahok tindak kebiasaan buruk ini masih ada sampai sekarang. Mohon jika nanti ada pergantian Kepala Dinas Pendidikan DKI pilih orang yang bisa merubah ini semua, Kadis baru yg punya program HAPUS PUNGLI uang BOS dan uang BOP baru boleh pilih orangnya, kalo calon Kadisnya tdk bisa menjanjikan menghapus pungli uang BOS BOP yah jangan di pilih sbg Kepala Dinas Pendidikan DKI.

    • Guru jujur bersatu, gantikan semua yg oknum tidak jujur, bedol desa skalian.
      Kasie kecamatan memeang ada oknum bermain.
      Cara online Pak Ahok biar cepet beres dan dapat diawasi Mayarakat pengunaannya.

  8. Wajar banget lah kejadian kayak gini. Kadis pendidikannya kan si Taufik yang mengintimidasi guru-guru supaya milih Kumis waktu pilkada kemaren.
    Mendingan si Taufik pindahin ke dinas Pemakaman atau Perpustakaan aja.

    • Suruh Sumpah Pocong aj klo berani si Taufik.
      Waktu jaman kumis, jelek2in Mobil SMK yg di gendong segala, semua Kepsek juga denger.
      Ayo bicara yg jujur jangan takut lagi.
      BOP dan anggaran lainnya mending di online aj biar ngga berkutik lagi. BTW, absen BKD juga denger-denger bisa di akali softwarenya dari oknum penyedia pemindai absen. ngeri banyak curangnya 🙁

  9. lelang, gaya Jokowi
    amrih sami Basuki
    uga mitayani
    bilih wonten kang ngutawiri
    menika wudal wewadi
    wingi uni lan suwi
    napa perlu lestari?
    jare sing digugu lan ditiru
    nyatane klenthu lan nepsu
    pinter ngali ora bisa mbagi
    paring ilmu pinter ngadali
    sawab’e Jokowi
    jeneh mbabar mbaka siji
    mugiya Basuki mring nagari
    nDe-Ka-Ii pancen dipetani
    kalih gacoan loro iki
    hi3x….

  10. Apa yang dibilang @abdulmuthoyib @SuaraGuru, @Pendidik dll bahwa banyak korupsi, kecurangan dan ketidak beresan di ranah pendidikan nasional sangat kental nuansanya…. Mulai dari atas-nya (Kemendiknas), Disdik Prov dan Kota…adalah sarang penyamun masalah korupsi yg sudah menahun….
    Saya tidak heran kalau ada kongkalikong antara Kepsek, LPMP dan Disdik untuk menyelamatkan periuk nasi yg tidak halal itu dengan cara korupsi berjamaah dengan orang-2 dalam lingkaran yg mereka sdh ciptakan. No way buat calon Kepsek yg baru…patahkan semangat membangun mereka dengan cara-2 aturan birokrasi yg mereka buat sendiri.
    Satu hal lagi….. istri sy guru swasta. Ada hak imbalan uang sertifikasi dan hak lainnya….Yg jadi masalah, kl ini dianggap gaji dari Pemerintah harusnya dibayar 1 bulan sekali seperti gaji lainnya, tetapi kenyataannya…diterima setiap 4 bulan bahkan bisa 6 bulan sekali (dirapel)…belum termasuk potongan yg tidak jelas dari dinas pendidikannya… QUO VADIS pendidikan Nasional? Berantas habis koruptor2 itu (Tangkap KaDisDik, dan KaLPMP) dan usut tuntas permainan ini… Ulang kembali Lelang Jabatan Kep Sek dan jangan libatkan penjahat-2 (kalo belum jd tersangka korupsi)….

  11. saya dukung pak ahok.
    sangat disayangkan, kalo emang benar ada kecurangan. saya sebagai mahasiswa PGSD/ calon guru SD berharap kedepannya mjd guru profesional. syukur bisa berkarier. lah kalo pake duit, jujur saya tdk mampu. terus bagaimana dengan karier saya nanti, kalo pake duit?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here