Pemukiman Liar di Bawah Tol Akan Kembali Ditertibkan

5
95

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku geram melihat pemukiman liar yang berdiri di Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara yang dihuni oleh para pemulung kembali marak. berdiri di kolong Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara. Basuki pun menyalahkan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tetap mengaliri listrik ke sejumlah bangunan liar tersebut.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, tidak ada hukuman atau sanksi yang jelas mengakibatkan para pemulung tidak kapok untuk kembali tinggal di bawah Jalan Tol Wiyoto Wiyono. Sebab, biaya sewa bangunan liar di bawah tol Wiyoto Wiyono lebih murah dibandingkan sewa kontrakan di Jakarta.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan terus menertibkan keberadaan bangunan liar yang marak di bawah jalan tol Wiyoto Wiyono.

“Kita masih mau terus beresin sama walikota Jakarta Utara. Bongkar, pasang lagi. Itu karena tidak ada hukuman yang jelas untuk mereka. Kalau ada makanya beres,” ujar Basuki di Balaikota, Selasa (22/4).

Menurut Basuki, para pemulung tersebut juga membayar sewa kepada sejumlah preman. Anehnya lagi, puluhan bangunan liar tersebut juga dialiri listrik oleh PLN.

“Jadi bukan orang yang menduduki itu yang aneh. Tapi PLN yang aneh. Kenapa kasih listrik ke orang di situ? Kalau itu pencurian ya pidanakan dong. Makanya saya bilangkan lebih gampang ngurus kalau DKI jadi presiden,” tuturnya.

Sekadar diketahui, para pemulung kembali menghuni gubuk liar di sepanjang kolong Tol Wiyoto Wiyono hingga area Sungai Bambu, Warakas dan Papango, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Padahal, Pemprov DKI telah berulang kali menggelar penertiban di kawasan tersebut.

Gubuk liar dibangun dari sejumlah barang bekas. Di dalam gubuk tersebut, penghuni melengkapi tempat tinggalnya dengan sejumlah barang elektronik, seperti televisi, radio, kipas angin, dispenser, hingga kompor gas. [Beritajakarta.com]

5 COMMENTS

  1. hanya di Indonesia ada nya tuh pak ahok, kolong jembatan, parit bisa terang ada lampunya 🙂 ternyata tempat hunian, skrg mo di usir malah bilang melanggar HAM… Hamburger wkwkkwkw

  2. Orang-orang kita itu efisien (sendiri) dan praktis (sendiri). 😀
    .
    Kolong jalan / jembatan bisa dihuni karena tidak perlu membangun genteng utk menutup hujan dan terik. Plus di atasnya sudah sebagai jalanan. Kokoh tidak bakalan dimakan rayap dan awet ratusan tahun juga ..
    .
    Daripada tidak memanfaatkan ruang di bawah jalan yang begitu luas dan adem, apa salahnya dimanfaatkan?
    .
    Memang praktis.
    .
    Saking praktisnya sampe-sampe mengganggu orang-orang lain.

  3. Itu Walikota qq Camat qq Lurah setempat apa kerjaannya, kan bisa dibikin posko satpol PP disitu, jangan kalo kebakaran baru BinaMarga baru teriak-teriak, kalo perlu bikin dah pos polisi ato masih kurang kuat, bikin Koramil…

  4. Dear pak Ahok

    Tolong bapak ganti aja kepala satpol PP dg yg lebih kompeten.

    Walikota, Camat, Lurah, RT, RW ga ada kontribusi yg signifikan buat DKI.

    Mungkin lebih baik jabatan Walikota, Camat, Lurah, RT, RW dihapus saja dan lakukan beauty contest secara live di TV Nasional untuk memilih pejabat yg lebih kompeten

  5. yth pak wagub…semua pihak mulai dari rt rw satpol pp lurah camat dinsos hingga pemerintah pusat mlakukan byk pembiaran di berbagai lini Boss. mrk sdh “mabok” sejak lama, hy makan gaji dan tunjangan buta sj, kinerja tak pernah mau tau lapangan dan knyataan yg tjd, media pun krg sigap mengekspos berita ttg pelaku pemerintah yg memiliki dosa pembiaran… yg shrsnya mjd tanggung jwb si jabatan publik tsb. baru era 2013 sj stelah muncul leadership seperti dahlan iskan jokowi ahok risma dst yg bernyali pada perubahan merombak kbobrokan di msg2 lininya..semoga pilpres juli nanti mrpkan HIJRAH bagi NKRI ini mjd tdk hy sbg bangsa yg “ktinggalan dilandasan pesawat” maka itu..pilihlah wakilmu yg bs mngemban amanah rakyat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here