Pendapat BTP Usai Melihat Giant Sea Wall-nya Korsel

3
50

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pesimistis waduk bisa menjadi tempat reservoir air dalam konsep Giant Sea Wall (GSW), di proyek raksasa National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Sebab, dalam rencana pembangunan NCICD, beberapa lahan reklamasi akan dijadikan lahan pertanian dan waduknya akan dijadikan tempat reservoir air.

Hal tersebut disampaikan Basuki setelah melihat hasil kunjungannya ke Korea Selatan selama tiga hari, dalam rangka pembukaan Asian Games 2014 di Incheon, mulai 19-21 September.

Saat di Korea Selatan, Basuki menyempatkan diri mengunjungi tanggul laut raksasa di sana, yakni tanggul Saemangeum. Hal itu untuk membandingkan konsep yang dibangun di Korea Selatan dan yang akan dibangun di Jakarta.

“Saya kira beda sekali konsepnya. Konsep Jakarta Great Sea Wall, mau buat waduk jadi reservoir air itu saya kira tidak masuk akal setelah lihat di situ (Saemangeum),” kata Basuki di Balai Kota, Senin (22/9) pagi.

Dari hasil tinjauan Basuki ke Saemangeum, pada tanggul sepanjang 33,9 kilometer itu memang hanya dibangun untuk menahan ombak yang tinggi.

Menurutnya, Korea mempunyai persoalan dengan pencemaran di waduk yang mereka buat sendiri sehingga tidak bisa digunakan untuk reservoir air pertanian. Namun, katanya, mereka masih diuntungkan bisa menahan ombak ketika pasang, yang secara teori masih bisa dipakai dengan membuka pintu untuk menguras lumpur yang ada di waduk.

“Itu saja gagal, apalagi kita. Kita kan tidak ada ombak yang besar di utara. Kita kan (yang ditahan) bukan laut yang ganas. Artinya cuma berusaha menahan supaya Jakarta tidak tenggelam,” katanya.

Basuki mengatakan, untuk studi banding soal tanggul laut ini, pihaknya lebih cocok melihat kota Rotterdam, Belanda. Namun teknik kerja di Korea Selatan juga sudah benar dan bagus, mengingat mereka sudah berpengalaman dalam hal itu.

Korea Selatan juga diuntungkan dengan gunung-gunung berbatuan pasir yang tidak terlalu jauh dari tanggul. Dengan demikian, kata Basuki, reklamasi juga bisa dibuat dengan memanfaatkan pasir dari gunung sekitar.

Hal tersebut berbeda dengan kondisi Jakarta yang gunung-gunungnya justru jauh. “Makanya mereka ambil pasirnya dekat, langsung dikeruk di laut. Kalau kita keruk di laut, habis Pulau Seribu,” ujarnya.

Basuki menuturkan, dalam proyek NCICD yang terdiri dari tiga tahap itu, yang paling terpenting adalah tahap tipe A. Tipe tersebut merupakan tipe paling terluar sebelum tipe B dan C yang merupakan tipe utama atau GSW itu sendiri.

Tipe A akan diterapkan terlebih dahulu untuk menahan wilayah utara seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit, dan Muara Karang supaya bisa menahan banjir.

“Konsep itu yang akan diterapkan pertama. Kalau konsep yang kedua (tipe B), mesti ditutup laut begitu besar, saya kira harus dipertimbangkan dengan matang itu. Karena faktornya juga harus memindahkan nelayan yang begitu banyak,” ujarnya.

Namun, kata Basuki, konsep reklamasi pantai ini penting, mengingat untuk antisipasi beberapa tahun ke depan. Seperti di Saemangeum dibangun untuk mengamankan pertanian meskipun sebenarnya gagal.

Pada awalnya, komposisi yang diterapkan di lahan reklamasi tanggul tersebut adalah 70 persen untuk pertanian dan 30 pesen untuk properti industri. Namun kemudian perkembangan dunia membuat komposisinya dibalik menjadi 70 persen properti dan 30 persen pertanian.

“Artinya, reklamasi harus dilakukan untuk membentuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Semua lakukan kok, New York lakukan itu juga,” ujarnya. [Beritasatu.com]

3 COMMENTS

  1. Menurut pendapat Seluruh Rakyat Indonesia, giant sea wall tidak diperlukan di Indonesia.

    Yang diperlukan adalah pemprov DKI wajib membersihkan semua pantai, semua sungai, semua kali, semua selokan, semua got sehingga sedap dipandang mata, bersih dari sampah, bening dan jernih airnya dan tidak bau busuk menusuk hidung.

    Selain itu semua got dan semua selokan di DKI wajib diisi ikan sehingga warga dapat beternak ikan di got dan di selokan sehingga bisa dibuat daerah wisata dan dapat meningkatkan perekomian warga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here