Presiden Jokowi Saksikan Penandatanganan MoU Gubernur DKI dan Jateng dengan NTT

1
52

Ahok.Org – Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kunjungan kerja itu, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Pemprov DKI dan NTT.

Penandatanganan MoU antara Pemprov DKI dan NTT dilakukan di rumah jabatan gubernur NTT di Jalan Eltari, Kupang, Sabtu (20/12/2014). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Ahok dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Keduanya menyepakati kerjasama di bidang peternakan.

Selain dengan DKI Jakarta, penandatanganan kerjasama juga dilakukan antara Pemprov Jateng dengan Pemprov NTT. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Keduanya menyepakati kerjasama di bidang perikanan.

Penandatanganan kedua kerjasama itu dilakukan sebelum dilakukannya upacara HUT ke 56 NTT.

“Hadir juga Gubernur DKI Jakarta, dulu bapak punya wakil. Hadir pula Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar, kehadiran keduanya untuk pendatanganan kerjasama. Pertama adalah dengan DKI Jakarta di bidang ternak yang dulu dirintis bapak presiden. Sedangkan dengan Gubernur Jateng akan kerjasama di bidang perikanan. Mudah-mudahan kerjasama ini akan segera ditindaklanjuti,” ujar Frans dalam sambutannya.

Setelah mengikuti upacara HUT NTT dan menyaksikan penandatangan kedua kerjasama tersebut, Jokowi dijadwalkan akan menuju perbatasan NTT dan Timor Leste kemudian meresmikan Bendungan Ragnamo juga Rumah Sakit Siloam. [Detikcom]

Presiden: Daging Sapi untuk Jakarta Dipasok dari NTT

Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Jakarta yang mencapai 160 ton per hari akan didatangkan dari Nusa Tenggara Timur karena provinsi ini memiliki stok cukup banyak dan kualitas terjamin.

“Kita ‘impor’ saja dari Nusa Tenggara Timur ketimbang dari luar negeri karena selain ongkosnya lebih mahal, impor dari luar terkesan mengabaikan potensi yang dimiliki di dalam negeri dan kurang memberdayakan peternak yang ada,” kata Presiden di Kupang, Sabtu (20/12/2014) seusai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov NTT dan DKI di bidang peternakan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi  juga menyaksikan penandatanganan MoU pihak Pemprov NTT dengan Pemprov Jawa Tengah di bidang kelautan dan perikanan pada momentum HUT ke-56 NTT itu.

Untuk implementasi MoU itu, Presiden akan menugaskan secara khusus menteri yang memiliki tupoksi bidang peternakan dan mengawal serta mewujudkan kerja sama itu.

Presiden Jokowi menyebut hasil survei dan analisis tim teknis kedua provinsi dan laporan Gubernur Frans Lebu Raya potensi ternak sapi di NTT cukup potensial untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi di Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) misalnya, kata Presiden, menyebutkan laporan itu, hingga pertengahan September 2014 telah mengirim 8.225 ekor dari total kuota sekitar 11.600 ekor yang ada atau menjadi kabupaten yang terbanyak mengirim ternak ke Pulau Jawa.

“Hal itu nampak dari dokumen izin pengiriman yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) Provinsi NTT dan data pengantarpulauan ternak Dinas teknis setempat hingga tanggal 15 2014,” katanya.

Dengan demikian, katanya, masih tersisa 2.875 ekor yang belum terkirim. Mudah-mudahan hingga akhir tahun, bisa memenuhi total kuota yang ditetapkan,” katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa urutan kuota terbanyak kedua setelah Kabupaten TTS adalah Kabupaten Kupang sebanyak 10.500 ekor.

Sementara realisasi pengirimannya hanya terpaut dengan TTS dua ekor yakni 8.723. Disusul, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan total kuota 7.500 ekor. Realisasi pengiriman sapi oleh kabupaten ini sudah 100 persen.

Sementara kabupaten yang memiliki kuota pengiriman antara 3.000 ekor hingga 4.750 ekor, yakni Kabupaten Belu (4.750 ekor), Malaka (4.600 ekor), Sumba Timur (4.000 ekor), dan Rote Ndao (3.000 ekor). Realiasi ppengiriman untuk Belu sebanyak 3.300 ekor, Malaka 2.935 ekor, Sumba Timur 3.816 ekor, dan Rote Ndao 1.176 ekor.

Ia menambahkan, ada empat kabupaten yang tidak ada penetapan kuota pengiriman sapi yakni Lembata, Flores Timur, Alor, dan Sumba Barat. Hal ini karena ternak sapi di kabupaten ini jumlah terbatas, dan untuk memenuhi kebutuhan dalam kabupaten saja terpaksa didatangkan dari kabupaten tetangga.

Sedangkan kabupaten yang memiliki kuota namun sama sekali belum melakukan pengiriman, yakni Sikka (500 ekor), Ende (1.500 ekor), Manggarai (1.800 ekor), Manggarai Timur (500 ekor), Sumba Barat Daya (100 ekor), Sumba Tengah (400 ekor), dan Sabu Raijua (150 ekor).

“Khusus kabupaten di Flores, hanya dua kabupaten yang melakukan pengiriman, yakni Nagekoe sebanyak 1.114 ekor dari kuota 1.700 ekor dan Manggarai Barat 465 ekor dari kuota 600 ekor,” urai Jokowi.

Dia mengatakan untuk tahun 2014, NTT memiliki kuota pengiriman sapi sebanyak 55.000 ekor. Hingga pertengahan September, realisasi pengiriman sebanyak 38.054 ekor.

Usai menghadiri peringatan HUT NTT dan menyaksikan penandatanganan MoU oleh tiga gubernur itu, Presiden Jokowi didampingi istri, Hj Iriana Jokowi dan rombongan terbang menggunakan helikopter menuju perbatasan Indonesia – Timor Leste tepatnya gerbang utama Motaain untuk menemui warga perbatasan di Kabupaten Belu.

Setelah itu akan kembali ke Kabupaten Kupang untuk meresmikan dimulainya pembangunan Waduk Raknamo dan meresmikan RSU Siloam serta menemui para nelayan di TPI Kupang, sebelum kembali ke Jakarta. [Ant/Kompas.com]

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here