RAPBD Pemprov DKI dan DPRD

141
1031

Ahok.Org – Berikut Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah PEMPROV DKI JAKARTA 2015  dan DPRD DKI JAKARTA 2015

PEMPROV DKI JAKARTA 2015

  1. Link Pertama
  2. Link Kedua

DPRD DKI JAKARTA 2015

  1. Link Pertama
  2. Link Kedua

141 COMMENTS

    • @lovemata :
      yg 30MB – Versi Pemprov & Ahok; karena bentuk format PDF (sudah final, tidak bisa diubah, artinya siap cetak & untuk dibaca saja)
      yg 3MB – Versi DPRD; karena bentuk format EXCEL (belum final, bisa diubah2 & dibuat secara tergesa2, tidak akurat – semua angka “dibulatkan – akhiran 000 semua) Artinya cara ngisi “tebak2an” smua…. kemana “lebihnya” hmmm #mikirrrrr

  1. ayo siapa yg mau buat ringkasan perbandingannya…gw bingung cara cepat membandingkan angkanya….sebenernya siapa sih yg yg jadi siluman??? anak buah ahok atau angota dprd???

    • @Ziff…. lo provokator ya.
      comment lo dimana-mana negatif thinking sama kebijakan Gubernur, sentimen pribadi dan subyektif.
      Lo ada masalah ya sama Ahok…? sampe segitu gondoknya ke Ahok.

    • Klo gini udah jelas ziff ini orang busuk. Gak perlu diragukan lagi, sok bingung, padahal maksudnya jelek. Dasar idiot, bau busuk lo uda kecium dulu.

    • Ha…(3x). Silumannya iya eloe itu, pinter menyamar dan menyelinap. Gitu aja kok pura2 ditanyakan “siapa sih yg yg jadi siluman???” Pake gaya lulung, ha!…

    • utk dapat membaca cepat perbandingan angka2 tersebut– perlu menempuh pendidikan sekolah yang cukup, min SMA — itu kalo sekolah nya bener2 sekolah —

      kalo dibawah SMA pendidikannya — baca tabel angka2 yah kesulitan

    • hahaha..jangan2 ziff adalah siluman yang ada nagarannya tuh…eee…semprong (ziff) liat ajj nanti yang menang Singa (Ahok)dan kerabatnya (Masyarakat Betawi yang benar) atau Domba yang sering bergerombol (DPRD)…hahahaha

    • biar Pak Ahok yang membandingkan dan memberi garis besar mana yang nggak beres, kita cukup lihat aja hasilnya.

      Tadi liat di Youtube ada daftar UPS seharga 5.8milyar, trus ada video konfirmasi di lokasi yang disebut menerima UPS nya, malah nggak tau menahu sumbangan UPS nya.

      Selain UPS apalagi nih yang ganjil di situ ? cuma mau liat2 aja kenakalan DPRD kita kayak apa.

    • @Ziff : mudah saja gw contohin satu bait, sisanya lu telusurin sendiri… biar lu bisa saksiin kecurangan bikinan DPRD yg ngasall ketikkk….

      Buka Versi DPRD > Cari “dinas pertamanan plus sudin upt.xls” > buka di program Word Excel > perhatiin “Kode SKPD” paling atas 1.08.001 > Dinas pertamanan dan pemakaman > lihat bagian “Rekap” > lihat “Pagu – 1,303,092,194,000 (1 Trilliun lebih – 13 angka 000 sob!!)

      bandingkan :
      Buka Versi Pemprov Ahok > Cari “Lampiran 4 Perda.pdf” > buka di program Adobe Acrobat > Telusuri “Kode SKPD” yang sama “1 | 08 | 001 > Dinas pertamanan dan pemakaman > lihat “Pagunya – 34,580,631,525 (hanya 34 milliar lebih!! 11 angka 000 sob!!)

      tuh angka 000-nya yg di versi DPRD pada tumbuh suburrr sob!! Nambah 2 angka… bedanya ratusan milliar! Hanya untuk 1 contoh nioh….

      silahkan telusuri lanjut sendiri…. Ini bukti perbedaannya. Dan kalo diliat, yg DPRD buatnya ngasal semua dibulatin belakangnya 000 semua, artinya NEBAK2 punya angka & gak akurat! Kalo gitu nanti pasti ada “selisih” kelebihan2nya… hmmm, menurut lo selisihnya bakal dibalikin gitu???? #mikirrrrrrr kenapa??

      Semoga membantu. Jangan malas2 kalo mao bantu ungkap maling2 cerdik harus belajar pintar juga bung!!! Rakyat kita harus aktif, jangan malas nunggu orang! Kalo pada download game ato musik pasti jago kan? wkwkwk…. Hayoooo

      • Itu kan yang di file pemprov Perda4 ada 4 sub-kolom Belanja, 34m itu di bagian [Pegawai], sedangkan di bagian kolom ke-4 nya itu yang [Jumlah Belanja] nya malah 3.195.582.576.461. Keknya bukan gt liatnya kok jadi banyakan yg versi pemprov.

        • maap mo nambahin, gak bisa edit postingan sebelumnya, itu kolom sama-sama ada 4 kolom tapi beda keterangannya bro.

          punya pemprov begini :
          [Pegawai|Barang Jasa|Modal|Jumlah Belanja]

          punya DPRD begini :
          [Pagu|Tambah|Kurang|Hasil Pembahasan]

  2. SAYA DUKUNG PAK AHOK. BONGKAR HABIS KORUPSI DI DPRD. PAK AHOK JANGAN GENTAR WALAUPUN TANPA DUKUNGAN PARTAI2, JUTAAN RAKYAT DKI & SELURUH INDONESIA MENDUKUNG PAK AHOK.

  3. ayoo ko ahokk, ane asli anak betawi, dan punya usah jualan UPS. UPS saya dari jepang asli…tapi harganya ngak segitu mahalnya
    babat aja ko…orang-orang(DPR) culas itu…

  4. Hasil Cek Sekilas:
    Anggaran code 1-01-037 Sudin Pendidikan II-JAKSEL milik pemprov 249.011.928.914 rupiah

    Anggaran code 1-01-037 Sudin Pendidikan II-JAKSEL milik APBD-DPRD 2.159.580.995.440

    Periksa semua anggaran DPRD dgn no 1-01-037 pak ahok. pasti banyak yg tersisir

    • @bunga nambahin :
      =================================
      Versi DPRD > Cari “dinas pertamanan plus sudin upt.xls” > perhatiin “Kode SKPD” paling atas 1.08.001 > Dinas pertamanan dan pemakaman > lihat “Pagu – 1,303,092,194,000 (1 Trilliun lebih – 13 digit angka 000)
      =================================
      ========
      bandingkan :
      =================================
      Versi Pemprov Ahok > Cari “Lampiran 4 Perda.pdf” > Telusuri “Kode SKPD” yang sama “1 | 08 | 001 > Dinas pertamanan dan pemakaman > lihat “Pagunya – 34,580,631,525 (hanya 34 milliar lebih – 11 digit angka 000)
      =================================

      tuh angka 000-nya yg di versi DPRD pada tumbuh suburrr!! Nambah 2 angka digit… bedanya ratusan milliar lohh!! Hanya untuk 1 contoh nioh…. silahkan telusuri lanjuttt

  5. Ini sih keliatan banget… satu pake excel, tinggal edit… 1 lagi udah bentuk PDF…
    yang 1 di buat baru dan edit2 yang 1 udah fix PDF…

    Ayo om Ahok, Basmi para koruptor. Saya mendukungmu…. ^^ dan masih banyak orang2 baik yang mendukungmu membasmi korupsi…

  6. SAYA BERASAL DARI FLORES NTT BAGIAN TIMUR,SAYA SANGAT-SANGAT MENDUKUNG PAK AHOK…BAGI RAKYAT INDONESIA BAGIAN TIMUR,SAYA MENGHIMBAU MARI KITA RAPATKAN BARISAN UNTUK MENDUKUNG DAN SETIA AGAR BAPAK AHOK MENJADI PRESIDEN PADA TAHUN 2019…..KAMI INDONESIA TIMUR SIAP SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN…

    • Versi DPRD >> Cari file “dinas pertamanan plus sudin upt.xls” > perhatiin “Kode SKPD” paling atas 1.08.001 > Dinas pertamanan dan pemakaman > lihat “PAGU – 1,303,092,194,000 (1 Trilliun lebih – 13 digit angka 000)
      =================================
      bandingkan :
      =================================
      Versi PEMPROV Ahok >> Cari File “Lampiran 4 Perda.pdf” > Telusuri “Kode SKPD” yang sama “1 | 08 | 001 > Dinas pertamanan dan pemakaman > lihat “PAGUnya – 34,580,631,525 (hanya 34 milliar lebih – 11 digit angka 000)
      =================================
      tuh angka 000-nya yg di versi DPRD pada tumbuh suburrr mas! Nambah 2 angka digit… bedanya ratusan milliar rupiah!! Hanya untuk 1 contoh noh….

  7. SKPD butuh dukungan DPRD, untuk menggolkan Anggaran, sehingga jika ditanya siapa yang bermain, ya SKPD, dan DPRD, sementara mereka tidak sadar Ahok mulai curiga, ya akhirnya lempar batu sembunyi tangan deh.. Saling cari Kambing Hitam… Saran Hok.. ayoo Staf kan saja seluruh SKPD bermasalah dengan anggaran, karena niatnya saja sudah salah, apalagi perjalanannya..

  8. hancurkan , saya pikir pakai logika, klu memang pak ahok yang main, mana mungkin dia buka persoalan ini di depan publik yang nantinya uang ga dia dapet karena segala anggaran terbuka jelas, mlah bisa jadi makan tuan, itu berarti pak ahok memang tulus dan jujur membantu rakyat, klu sampai pak ahok turun jabatan, masyarakat indonesia goblok

  9. di APBD Dinas Penanggulangan Kebakaran versi DPRD ada banyak pos double… “Alat Proteksi Kebakaran Otomatis Tingkat Awal Untuk Masyarakat”

    Lalu ada pengadaan meja pimpinan Rp200jt?? gk rela gw bayar pajak lagi.

  10. YANG PADA KOMENT DI ATAS MEMBELA DPRD DKI JAKARTA, DI DOWNLOAD DULU BOS FILENYA JANGAN KOMENT YANG TIDAK BERMANFAAT. FILE DPRD FORMATNYA EXCEL TERUS VERSI PEMERINTAH PDF.

  11. Kalau gw jadi anggota DPRD DKI 2014 – 2019, pasti bisa kawin setiap tahun nih sama perawan ….
    aohhhhhhhhhhhhhhh

    Ahok sih kejammmmm, gak bisa lihat orang senang…. TERLALUUUUUUUU
    wiuuuuuuuhhh

  12. Akhirnya dikeluarin juga. Setelah tempo hari bingung kok ga ada di website resmi.
    Yg jelas, laporan penyerapan 2014 blm ada juga di website resmi.
    Yg 2013 adanya cuma laporan gelondongan juga.
    Ga sulit sebetulnya cari siapa yg main,
    Anggap total APBD 100T, antr masuk dan keluar kan hrs 100T juga kan?
    Anggap versi RAPBD eksekutif disetujui semua. Pasti ada juga potensi 12T yg dihebohin.
    Kalo semua cuma komentar dan tdk ikutan cek sekedar bela Ahok atau nyuruh Fitra dan ICW saja, saya juga sepakat kata2 Ahok. Pemahaman Nenek Loe….
    Ga ngecek ga periksa pada main dukung/tuduh saja

  13. Kacau nih, selain Sudin Pendidikan II Jaksel yang naik hampir Rp 2 Triliun, seluruh sudin pendidikan mengalami kenaikan 1,5 – 2 kali lipat.
    Selain pendidikan apalagi ya yang biasa dimainkan oleh anggota dewan yang ‘terhormat’ itu?

  14. saya udah download file dari kedua versi..1 kata deh WOW..

    WOW buat pak Ahok yang berani buat upload dokumen ky gt..
    WOW buat perbedaan anggaran yang ada di versi keduanya..

    Maju Terus pak Ahok..

  15. Dukung Pak Ahok.

    Untuk sesepuh mohon dijelaskan ane sebagai org awam :
    RAPBD versi pemprov kan dibengkakan oleh DPRD saat untuk mendapatkan persetujuan DPRD.
    Tapi pada akhirnya Uang tsb masuk ke Rekening Pemprov? Terus kapan DPRD ambil uang silumannya ya? Tolong ada yang kasih pencerahan. thanks

    • Ketika sudah masuk dalam mata anggaran artinya boleh dibelanjakan. Karena nilai anggaran digelembungkan maka Ketika anggaran digunakan misalnya anggaran ups 5 milyar, maka boleh belanja ups seharga 5 milyar Padahal harga sebenarnya cuman 150 juta. Ahok berusaha mengawasi dengan mengontrol mata anggaran dengan kombinasi e budgeting dan e catalog. Keduanya Adalah system yg bisa me monitor siapa yang masukkin anggarannya dan harganya juga harus masuk akal Karena ini modelnya password Ada audit trail

  16. Pak Ahok, jadilah seperti Daud yang selalu berserah kepada TUHAN dan selalu minta pertolongan TUHAN untuk menghadapi musuh-musuh nya. Kalau memang kebenaran yang diperjuangkan, TUHAN pasti menyertai. TUHAN memberkati.

  17. permainan kaya gini bukan hal baru,.. di kabupaten saya juga parah.., dan saya menduganya (merata di republik ini).. jika ini terbongkar,bisa menjadi awal yang baik untuk perubahan

  18. Pak Ahok,
    Whoever fights monsters should see to it that in the process he does not become a monster. And if you gaze long enough into an abyss, the abyss will gaze back into you. *TWT*

  19. KO AHOK..SAYA COBA MEMBACA DUA VERSI RAPBD , YG SAYA TANYAKAN KENAPA KOLOM YG ADA DI DUA VERSI TERSEBUT BERBEDA ,,YG FILE EXEL ADA PAGU ,,,PEMBAHASAN..KURANG DAN TAMBAH…TRUS TERAKHIR HASIL PEMBAHASAN..SEMENTARA YG VERSI PEMDA..BELANJA…PEGAWAI..BARANG JASA..MODAL …TRUS TERAKHIR JUMLAH BLANJA…,,INI KOK GAK NYAMBUNG…SATU SAMA LAIN…KARENA SUBTANSI KOLOM BERBEDA…YG VERSI EXEL PENGAJUAN ..PEMBAHASAN ..DAN HASIL PEMBAHASAN..YG VERSI PEMDA…ITU FINAL YG DI PAKAI UNTUK APA SAJA..MOHON PENCERAHAN

    • Pagu itu seperti nilai satuan awal. nah klo pembahasan kurang dan tambah itu adalah hasil diskusi dprd (yg katanya melibatkan SKPD juga). ada tambah berarti nilai pagunya itu kurang. contoh barang genset pagu 100juta, setelah dibahas ternyata genset butuh 150juta. jadi ada penambahan. begitu pula sebaliknya.

      versi pemda akan dipakai di mana? itu tertulis dilampiran ketiga perda.

      (semoga membantu)

  20. Gila duit semua itu, gak masuk akal, selama ini operasional milyar2an, triliunan, hasilnya mana pemprov dki ? jembatan penyebrangan saja gak ada yang terawat, sama sekali tidak terasa ke masyarakat, semoga pak Ahok bisa terus menjadi contoh pedoman, yg terdepan, membawa perubahan total untuk indonesia yang lebih baik

  21. how stupid and idiot DPRD…!!!no sense…
    irrasional….ini dprd yang tergoblok didunia..memang dasarnya goblok pake excel dan sudah ketauan masih aja bohong!!!!

  22. Kalau bisa, juga RAPBD tahun sebelumnya dengan data lengkap. Juga data mengenai tender fiktif UPS dengan PT, CV, PD dengan alamat lengkapnya. Biar publik juga bisa meneliti langsung benar tidaknya tender itu. Maju terus Pak. Dukungan selalu datang untuk orang benar.

  23. @Yukigitara.
    Caranya uang di ambil dari pemda oleh DPRD yaitu melalui pengadaan barang UPS. Jangan sok bloon deh.. org2 juga tahu cara kerja nya begitu.. kong kalikong perusahaan fiktif dan anggota dewan..
    sudah jelas banget.. di rekap kerja ga ada no 1.01.037 sudin jaksel.. di rekap pagu ada 2.1T…

  24. Sekedar membaca apa yang disampaikan Ahok di paripurna terkait APBD 2015. Kemudian membandingkan dgn data yg ada dari dua versi tsb. Serta mencermati kronologi APBD yg disampaikan Kemendagri.
    Juga membaca semua komentar yg banyak pakai nama samaran. Dan membaca statement di media mainstream semalam dmn Ahok juga mengakui dijajarannnya pun tdk sedikit ditemukan pengajuan yg tak masuk akal.
    intinya…semua itu sama saja.

  25. Sudah selesai summarynya.
    Jika semua item SKPD dan belanja Kecamatan dan Kelurahan dijumlahkan (dari file Excel), maka diperoleh nilai:

    1. Pagu Belanja = Rp. 40,021,551,329,050
    2. Pagu Belanja stlh pembahasan = Rp. 45,314,452,426,466 (ada kenaikan 5.29T)

    Pagu BELANJA LANGSUNG di e-BUDGETING = Rp. 41,211,824,590,827

    ARTINYA yg diajukan ke DPRD lebih rendah nilainya dari yg ada di e-Budgeting. (Masak Ahok curang sih?????)

    Terkait kenaikan dr pagu sebesar 5.29T, itu kan ada SILPA APBD 2014.

    Terus angka 12.1T atau 12.7T yg dianggap dana siluman itu dari mana?

    Atau masih ada file yang belum di publikasikan nih?????

    • Ada 3 macam sebetulnya. Pertama adalah yang diajukan, kedua adalah perubahan setelah pembahasan. Dan yang versi ketiga adalah versi yang ingin dikirimkan DPRD ke mendagri yang ga bisa diinput.

      Pagunya memang ngga berubah, tapi supaya tidak berubah, ada beberapa budget yang di crop (dipotong) 10-15%, terus dipindahkan ke bagian lain di versi DPRD.

      • Naaaah….
        Ternyata masih ada dokumen yg tdk/belum dipublish.

        Emang ga bisa di scan PDF kah?
        Kapasitasnya juga ga bakalan besar kok.
        Pasti ada scanner yg canggih lah…

        Ditunggu publish versi ke tiga nya. Supaya bisa menilai dgn obyektif by data, krn jika itu jadi Perda atau Pergub jelas ada implikasi hukumnya juga.

    • betul bro klo di lihat dari pagu belanja dan pagu belanja langsung ada kenaikan 5.29T.

      Angka 12.7 ato 12.1T total keseluruhanya. selain pagu yg anda sebut diatas, masih ada lagi penambahan dan perubahan pagu dari RAPBD pemprov dan DPRD. contoh:
      Anggaran code 1-01-037 Sudin Pendidikan II-JAKSEL milik pemprov 249.011.928.914 rupiah

      Anggaran code 1-01-037 Sudin Pendidikan II-JAKSEL milik APBD-DPRD 2.159.580.995.440

      itu ada selisih 2T. kalo hitung dari pagu itu gk akan masuk. karena nominal dari total keseluruhan anggaran dinas pendidikan itu sama. yg beda adalah alokasi dananya antara pemprov dan dprd.

      total total perbedaan itu yang menghasilkan 12.7t (yah itu loh dana yg di bela pak ahok krn dianggap tidak prioritas, masa alat scanner 3d lebih penting dari pada pompa untuk mencegah banjir serta pembangunan rusun rawa)

      oh y semua file sudah di publikasikan sih. cuman banyak banget loh hahahaha kalau mau menelaah perbedaan 12T tersebut.

      (semoga membantu)

        • Tahun 2014???
          APBD yg terserap dari 72.9T hanya 40% nya lho …. tambahan laporannya juga belum ada.
          Anggap yg terserap itu separohnya atau sktr 36T. Buat belanja rutin pegawai dll sdh kemakan 20T an.

          Di e-Budgeting sendiri pun harusnya di entri di Lampiran 11 ttg program tahun sebelumnya yg belum dieksekusi.

          Saya ga bisa komen krn info terkait silpa APBD 2014 belum ada datanya.

      • Thx bro…
        Cuma pertanyaan saya di komentar terakhir kok sptnya ga di approved admin nih.
        Ada tidak file dr SPKD yang masih native dan dikirim ke DPRD utk dibahas. Mau file pdf atau jpeg atau hasil scan gpp.
        Yg jelas kalau dr format e-Budgeting dan versi DPRD saya nemuin utk item Belanja Langsung beda sktr 5T.
        Catatan lagi…ada banyak item yg ada di e-Budgeting namun tdk dimasukkan dlm pagu yg dibahas dg DPRD.
        Come on bosss…lampiran terbanyak di e-Budgeting di no. 3 and saya udah quick review juga.

        • Yang saya reply tadi juga ga di approve kayaknya. Atau kelewat?
          BTW, kalau file native dari e-budgeting ga bisa karena itu dari database. File mentah dalam bentuk code seperti misalnya “SELECT * FROM budget01 WHERE DocDate BETWEEN ‘1 jan 2015’ AND ’31 Jan 2015′” dan diolah oleh looping program sehingga membentuk tabel.

          Kemudian, untuk mengerti lebih jelas perbedaan disini, kalau hanya dari sum saja tidak ditemukan. Ketahuannya sewaktu dibuka di detil di bagian kegiatan. Semua kegiatan awal dari SKPD dipotong budgetnya, dan selisihnya dipakai untuk budget budget baru yang tidak ada di system seperti UPS gapura dan lain lainnya itu yang tidak pernah diminta oleh SKPD itu. Tambahan tambahan itulah yang disebut siluman oleh ahok. Ngga ada asalnya, ngga ada di e-budgeting, ga ada yang minta, tapi nongol. Bahasa jawanya di “sesel seseli” di antara program program lainnya.

          • Yup. Memang seperti itu… yg ingin saya ketahui bukan native e-Budgeting. Tetapi file draft APBD yg dikirim ke DPRD utk dibahas.
            Beberapa yg jadi sorotan media saya cross check (ketik ulang).
            Dan bbrp scr nilai Pagu sdh dilebihkan dari yg ada di e-Budgeting (SKPD Otda misalnya) ada nomenklatur di e-Budgeting namun di file pembahasan DPRD tdk ada atau tdk dibahas.
            Prinsip kehati2an itu penting.

        • File dari SKPD awal yang dikirim ke DPRD untuk dibahas itu (mungkin) adalah file RAPBD pemprov. karena uda pake e-budgeting yah klo ada SKPD yg ubah lgsg ketahuan siapa yang ubah. (skpd pasti gak mau ,baru dilantik sama ahok januari 2015 lgsg distaff)

          ‘Banyak item yg ada di e-budgeting namun tdk masuk dalam pagu dprd’ . itu loh konsekuensi kalau tidak mau memasukkan anggaran dprd. contoh kronologi. pemprov mo bli pompa. anggaran bli pompa harus di bahas sama dprd setelah paripurna baru dananya bisa sah.
          dprd bilang ‘eh masukin ups ya’, ‘klo gk pompanya tar tak gua bahas’. nah makanya item e-budget itu bisa hilang begitu saja

          (semoga membantu)

          hahaha salut bro uda telaah e-budget(RAPBD pemprov) di no3 semuanya. gua gk sempat bahas semua, jadi cuman ke-cek dinas pendidikan (paling atas), kesehatan, pembangunan dkk masi jauh di halaman terbawah hahaha

          • Thx Sist/Bro…

            Jadi jika asumsi Belanja Langsung yg dipakai dan diajukan ke DPRD adlh nilai e-Budgeting digunakan sbg nilai Pagu anggaran, maka rata2 nilai Pagu sdh dibulatkan ke atas oleh SKPD sebesar 1-4%.
            Meskipun demikian ada bbrp SKPD yg memasukkan nilai pagu dibawah nilai e-Budgeting. (Mungkin jajaran SKPD masih ada yg bingung utk entry ke format sesuai Administrasi Pemerintahan cq. Kemendagri)

            Pekerjaan masih banyak, skrg sdh Maret. Jika yg digunakan nantinya itu adlh Perda atau Pergub, bisa2 Agustus 2015 baru tender yg akibatnya penyerapan anggaran juga akan sulit tercapai optimal.
            Kasus UPS di 2014 kan sebetulnya dr APBD-P utk percepatan penyerapan anggaran.
            Jadi selama selama periode 5 tahun daya serap anggaran selalu kecil.

            Efeknya, jika tender telat maka proyek infrastruktur juga terhambat atau molor dari jadwal. Ntar ribut lagi dibilang banyak mark up. Sebetulnya root cause nya mungkin tdk sinkronnya timeline schedule proyek dgn spek dan vol pekerjaan yg besar.

            Itu catatan dr saya, dan kalau mau dibedah satu per satu. Ada juga kesalahan dari SKPD (bbrp dan mungkin tdk semua) demikian juga sebaliknya dr 106 anggota DPRD tdklah semua nya maaf pinjem istilah Ahok “Bajingan/Bangsat”

            Melihat kisruh ini, perhitungan saya jika akhirnya selesai pun silahkan di catat. Penyerapan APBD 2015 jika bisa di atas 55% sdh dikatakan lumayan.
            Masyarakat memang senang melihat saling tengkar ant Gub dan DPRD tetapi mostly mereka juga tdk pantau implementasinya.
            Setiap leader punya gaya msg2, dan Ahok sbg gubernur tentunya juga perlu evaluasi anak buahnya.
            Jangan smp juga jika semuanya lgs dirubah jadi suci putih bersih malah banyak yg akhirnya ABS atau tdk ada yg berani eksekusi program.

      • Catatan mohon klarifikasi:

        Dari data e-Budgeting utk belanja Pendidikan adlh Rp. 8.330.826.450.905

        Nilai Pagu yg dibahas/diajukan ke DPRD cuma Rp. 3.196.815.946.904 ????? Alias hanya sekitar 8% dr APBD???? >>>JELAS INI MELANGGAR KONSTITUSI (lepas dari yg ada di e-Budgeting sdh hmpr sama dg total setelah pembahasan sktr 20%)

        Hasil Pembahasan jadi: Rp. 8.140.938.898.508

        Maka dari itu utk ketiga kalinya saya ingin menanyakan ada tdk file native yg diajukan SPKD utk dibahas di DPRD.

        • Dari e-Budgeting utk SPKD Pendidikan terdapat nilai: Rp. 2.562.399.143.814 (yang saya telusuri dr mana angka tersebut tdk ketemu) Total belanja langsung adalah 8.3T dan diatasnya ada angka total 10.7T

      • Sdh ketemu dr mana itungan 12Tnya? Saya cuma baru nemuin ada beda sktr 5T utk pos belanja langsung (krn itu yg bisa dibandingkan apple to apple antara file e-Budgeting dgn excel versi DPRD.

        Secara nilai total APBD memang tdk ada perbedaan yakni sktr 73T.

        Saya sepakat dan sangat tdk setuju dg program UPS.

        Tetapi jajaran SKPD juga belum tentu 100% suci. Itu saja

        • Secara nilai total APBD memang tdk ada perbedaan yakni sktr 73T.-> Kalau boleh tahu beda 5T itu pergeseran dari anggaran mana ya, diambil dari belanja langsung atau dari pembiayaan.

  26. keliatan banget perbedaan Anggarannya, kalo yg versi DPR itu pke MS Excel dan masih bisa di edit. nah kalo versi pa ahok udh fix bentuk Pdf. Gempur terus pa ahok

  27. Kompas Online, 5 Maret 2015
    Lurah Susan: Antara “E-budgeting” dengan Versi DPRD Ada Perbedaan 950 Juta

    Jika membaca e-Budgeting, anggaran yg diusulkan utk Kel. GONDANGDIA adlh: Rp. 4.925.290.911
    Nilai pagu yg diajukan utk dibahas dgn DPRD adl: Rp. 4.951.200.000
    Catatan, ada 2 post anggaran yg tdk dimasukkan dlm Nilai Pagu.
    Setelah dibahas, ada pengurangan Rp. 511.905.000
    Hasil Pembahasan: Rp. 4.439.294.400

    Wartawan Kompas salah kutip tuh kaleeee…selisih 950jt itu total utk Kec. Menteng.

    Jika sesuai konstitusi dmn selalu pak Gubernur sampaikan, flow pembahasan adl.
    1. SPKD mengirimkan draft RAPBD ke DPRD
    2. SPKD dan Komisi terkait di DPRD melakukan pembahasan

    Kok bisa ya…ada post anggaran ada di e-budgeting ttp tdk disampaikan ke DPRD?

    Ada bbrp kemungkinan:
    1. Jajaran SPKD lupa tdk memasukkan (kl lupa tetapi knp nilai pagu bisa lbh besar dr e-budgeting ya?)

    2. Ada kongkalikong ant SPKD dan Komisi terkait di DPRD

    3. Semoga semua itu silap aritmetik manusia saja (berbaik sangka dikitlah)

    Masalah format mau PDF atau Excel itu hanyalah alat saja. Toh file e-Budgeting dlm bentuk PDF juga bisa kita ubah dlm bentuk format excel dan dmkn sebaliknya.

    • 1. Itu bukan lupa ga masukin. Tapi memang udah dikunci supaya ga bisa dimasukkan. Kalau bisa dimasukkan berarti hasil di e-budgeting sama dengan angka DPRD.
      2. Yang itu biar diurus hukum. G ga mau pusing
      3. PDF itu hasil “print to pdf”. Jadi data aslinya di program e-budgeting yang masing masing user punya priviledge. Sedangkan excel semuanya bisa rubah seenaknya.

      Yang menjadi masalah utama disini adalah angka angka dari masing masing daerah dipotong potong. Ada yang 100 juta, 200 juta, dst. Angka yang dipotong itu, kemudian dimasukkan ke tambahan tambahan yang dari DPRD. Perhatikan pada excel, ada penambahan Rehab Ringan pada “Walikota dan bupati.xlsx” yang awalnya 0 alias tidak diajukan. Kemudian ada list panjang untuk pengadaan UPS Cengkareng, Grogol, dsb dengan jumlah 4.220 yang awalnya nol.

      Total memang tidak berubah, karena angka angka tersebut diambil dari pemotongan pemotongan anggaran anggaran yang lain, untuk menutupi angka 1 item yang diselipkan oleh DPRD. Kalau seperti agan cuman ditotal ya ngga keliatan. Tapi hal seperti ini kelihatan oleh komputer.

      • Mas…
        Yg saya maksud itu, ada nomenklatur di e-Budgeting tetapi di versi Excel tdk ada.
        Sedangkan nilai pagu sdh lebih tinggi dari yg ada di e-Budgeting.

        Nilai pagu, setahu saya itu yg diajukan oleh eksekutif (SKPD)

    • #AHOK adalah KITA#
      .
      Ahok (Basuki Tjahya Purnama). adalah kita,,,yang kebetulan berpangkat Gubernur DKI Jakarta..

      Ahok sebenarnya adalah diri kita sendiri,,rakyat dan masyarakat yang rindu serta berharap negara yang tercinta ini bebas dari Korupsi dan koruptor..

      Ahok adalah kita,,,,karena sikapnya yang Jujur dan Berani adalah sikap kita sendiri,,sikap rakyat Indonesia..

      Ahok adalah Kita,,,,karena keberaniannya melawan penjajah kekayaan negara,,,,adalah keberanian rakyat Indonesia..

      Ahok adalah kita,,,Kemarahan Ahok,,,adalah kemarahan Rakyat Indonesia,,,Kemarahan akan tindakan pura-pura bijak,,,pura-pura bersih,,pura-pura agamis,,,Kepuraan-puraan yang dibungkus dengan kesantunan semu,,,,,Tapi,,sebetulnya adalah penghisap kekayaan rakyat…

      Ahok adalah Kita,,,,Perjuangan Ahok adalah kita,,perjuangan rakyat Indonesia,,,,,Perjuangan melawan penjajahan kekuasaan yang korup..

      Ahok adalah Kita,,,,Kekalahan Ahok adalah Kekalahan Rakyat Indonesia,,,kekalahan melawan korupsi,,,kekalahan unutk menegakkan kesejahteraan rakyat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Tapi..
      KEMENANGAN AHOK ADALAH KEMENANGAN RAKYAT INDONESIA…

      Ayo Rakyat Indonesia dukung Perjuangan Ahok,,,karena AHOK ADALAH KITA…

  28. anggota DPRD yang gk patut di contoh ituh… dord merekayasa tuh, tkut gk kebagian jatah kali jadi marah marah tuh… sikat aja pak ahok…. tumpas aja tuh DPRD

  29. inilah pemimpin yg dinantikan rakyat,kalau begini tipe pemimpin kita di seluruh provinsi dan kabupaten/kota,Insya Allah rakyat pasti makmur,ya Allah,berikan kekuatan pada Ahok untuk memberantas korupsi,meskipun beliau non muslim tapi tindakannya banyak yg sesuai dengan syariat islam.aminnn

  30. dari bentuk filenya aja udah keliatan mana yang plan and prepare kalau liat isinya misalnya perbaikan dan pemeliharaan monas dibawahnya ada lagi penyikatan pemeliharaan tugu monas emang beda? kenapa gak dibuat sub bab aja keliatan mau dipindah diulak alik ates bawah juga tetep aja intinya sama “perawatan”, kalau maling pinter dikit lah malu sama saya ahha

  31. AHOK dan “SKENARIO FILM” Pengawasan SKPD oleh DPRD

    Sedikit masukan saja, scr konstitusi fungsi pengawasan proyek smp detail istilahnya smp baut bukan kewenangan dari DPRD.
    Fungsi tersebut kan ada di BPKP. Bagaimana DPRD bisa mengawasi smp detail jika yg dibahaspun tdk bisa smp ke level 3 penyusunan anggaran.
    Sebagai rakyat kebanyakan dan bukan dr LSM serta anggota partai, saya sdkt memberikan catatan:
    1. E-Budgeting disusun sejak tahun 2014 dmn dlm perencanaan seharusnya pasti sdh memperhitungkan resiko ekonomi dll.
    Apakah harga tsb masih masuk dgn volume pekerjaan dan spek teknis utk kondisi 1 tahun ke depan???
    Jika masih masuk, bagus. Jika tdk masuk ujungnya nanti pasti akan ada pengurangan vol dan atau spek.
    Jika hal tsb terjadi, apakah lantas dianggap sbg tindak pidana korupsi???
    Ya, itu adlh KORUPSI krn menyimpang dari spek dan vol jika kelupaan tdk dilakukan addendum.

    2. Hari ini FITRA merilis ada beda 5T dlm belanja langsung (sama dgn hasil cross check yg saya ungkapkan kmrn kan?)
    Item2 lain dan dmn saja SKPD melakukan mark up pagu utk dibahas dgn DPRD jika e-Budgeting dijadikan acuan, scr pribadi juga saya punya catatan.
    Urusan PENDIDIKAN memang seksi, tapi…coba dech dicek anggaran belanja tak langsungnya juga.
    Saya tdk rela misalnya pengadaan UPS smp 4-6M. Namun saya juga tak rela jika utk mencegah korupsi ada Tunjangan bagi PNS DKI yg sgt fantastis. Kenapaaaaa….? Percuma jg dong ada tunjangan besar tp fisik pembangunan realisasinya kecil.

    3. Ada bbrp hal yg juga perlu di cek ulang. Misal infrastruktur perawatan, perbaikan fasum dan jalan. Pastikan bahwa itu memang mrpk area tanggung-jawab Pemda, jgn smp misalnya fasum/jalan tersebut ada didlm kawasan developer kawasan yg kudunya itu adlh bukan tanggung-jawab PEMDA. Bisa jadi sasaran amunisi yg digunakan oleh para lawan politik Ahok kl itu smp terjadi. Krn itu juga bentuk KORUPSI.

  32. Salut sama pak Gub yang 1 ini, berani dan mampu memnbongkar kebobrokan di JKT yang ‘mungkin’ sudah berlangsung sekian tahun, atau bahkan sekian puluh tahun atauuuu lebih parah lagi ‘mungkin’ sudah sekian ratus tahun…

    Love Jakarta

  33. Indonesia Timur siap dukung ahok jadi Presiden……
    Kita perlua orang seperti ahok utk memimpin negeri yg pejabatnya dan anggota dewan yang akhlaknya kaga ada baiknya…

  34. Sedikit berimbang, pemberitaan Kompas kmrn terdapat bbrp rencana kerja dlm RAPBD versi e-Budgeting yg juga tdk jelas lokasinya perbaikan dmn jika ditotal, yg ada diberita tsb sekitar 200M lebih.
    ASUMSI:
    Yang akan digunakan adl RAPBD e-budgeting sbg PERGUB. Maka, kita scr fair juga hrs ingatkan Ahok, bahwa ada bbrp post anggaran yg masuk e-Budgeting pun ada juga yg tdk jelas.
    Jika itu nantinya juga dihabiskan/dikeluarkan, mk Ahok artinya sdh tahu dan membiarkan adanya korupsi.
    Jadi…kita tunggu saja spt apa penyelesaiaannya.

  35. kalau menurut ket mentri dalam negri,pengajuan APBD masih di koreksi dan yg kurang penting,tdk pro raknyat,merk up akan di coret,berarti anggaran APBD DKI 2014 UPS YG HARGANYA DI MERK UP MAKA MENTERI TERDAHULU JUGA IKUT BERMAIN JADI HARUS IKUT JUGA DI LAPORKAN KE KPK

  36. KALAU UDAH GINI PADA KEMANA YA ORANG YANG BIASA TERIAK TERIAK BERSIHKAN INDONESIA DARI KORUPSI DAN KORUPTOR? PAK KPK, AYO DONK BERTINDAK, DATA SUDAH JELAS, TUNGGU APA LAGI………

  37. Kenapa perkiraan pendapatan tahun 2015 malah turun ya dari 2014? Bukannya pajak-pajak malah naik? Atau uangnya bakal kemana?
    Gimana hok penjelasannya?

  38. Ahok. Just about time to have braves leadership from the people to the people’s a like you
    Let Clean out the ignorance arrogant and greedines of public servants.
    Ahok we need you. To rebuild DKI to be prosperous for all
    Good luck
    GM

  39. yah dari keterbukaan informasi seperti ini msyrakat bisa menilai siapa yg jdi siluman disini. sudah cukup KITA di bodo-bodohi selama ini. kalau memang mereka bilang kenapa dana APBD baru bermasalah waktu Gubernur nya Ahok, ya jelas lah, memang dari dlu kita pernah lihat ada perubahan signifikan di Jakarta. Skrg Jkt sudah bukan Jakarta yang dulu lagi. Saya dan keluarga berterimakasih dengan Ahok untuk hal ini. Maju terus Ahok, KITA siap pasang badang untuk anda, bung!

  40. Saya kira setiap pembahasan apbd lalu disahkan menjadi rakl untuk masing masing skpd melalui dprd lalu dikoreksi kembali di dirjen anggaran lalu disahkan. Dan tiap mata anggaran belanja harus sesuai dengan pedoman standar biaya umum dari kementerian keuangan dan apabila tdk ada dlm sbu maka muncul standar biaya khusus yg dikuatkan oleh SK pejabat terkait. Sebelum muncul keranah publik sebaiknya file yg diupload harus klop antara drprd dan pemerintah. Ketika ada ketidaksesuaian maka jadi multi tafsir mana yg benar atau siapa yg salah.

    pemerintah mungkin tahu betul prosedural yg harus dilalui mulai dari penyusunan, pembahasan pengesahan sampai pencairan, wong setiap tahun itu itu aja, yg lucunya di indonesia ini anggota dpr/ dprd yg mungkin pengalaman serta pemahaman akan RKA-KL msh rendah, langsung mengutak atik anggaran, koreksi sana sini mulai dari perjalanan dinas sampai beli ATKnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here