Sayang Aja Karangan Bunga Dibakar, Itu Rejekinya Pasukan Oranye

2
65

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyayangkan aksi pembakaran karangan bunga untuk dirinya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat oleh para buruh pada Senin (1/5/2017) kemarin. karangan bunga tersebut, kata Ahok, bisa dijual kembali oleh Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU) atau pasukan oranye.

“Ya sayang aja ( karangan bunga) dibakar ya, padahal itu kan rejekinya pasukan oranye,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa sore.

Ahok mengatakan, karangan bunga- karangan bunga tersebut akan laku jika dijual kembali. Satu karangan bunga kemungkinan bisa dihargai Rp 50.000. Semakin banyak karangan bunga yang dijual, semakin banyak pula uang yang bisa didapatkan pasukan oranye.

“Kan dia baru datang dari Monas, udah ditumpuk, udah satu gunung, ‘Itu mau diapain, Pak?’, ‘Kalian jual aja, Rp 50.000 kok.’ Dijual, ada yang beli Rp 50.000,” kata Ahok.

Pembakaran karangan bunga untuk Ahok- Djarot dilakukan sejumlah buruh yang mengikuti aksi unjuk rasa pada Hari Buruh atau “May Day” di depan Gedung Balai Kota, Senin kemarin.  Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI Jakarta berada di area Balai Kota ketika aksi pembakaran itu berlangsung. karangan bunga itu ditumpuk di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan lalu dibakar.

Warga merespons pembakaran karangan bunga tersebut dengan kembali mengirim karangan bunga ke Balai Kota pada Selasa ini dan menyalakan lilin pada Senin malam kemarin. [Kompas.com]

2 COMMENTS

  1. remind me about biomass burning…’waste to energy’, how is the project going sir? there is an upcoming summit in Jakarta about it. —> 4thWaste to Energy & Biogas Biomass Energy Asia Summit 2017 Indonesia Focus Co-located with Waste Management Asia Summit 2017 (June 7- June 9, 2017 in Jakarta Indonesia)

  2. “Face Recognition” that you told people about, is still possible to be fullfilled in your period. why? Jakarta already have Smartcity Control Room,cctvs, computers (servers). first step, you can apply it on City Hall (install the software). you can ask vendors to make a working demo (real time), you don’t have to spend money for that. At least you have running prototypes in Jakarta SmartCity, testing few systems before decide which one for the ‘Safe City’ program.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here