Semua Laporan Termasuk Aduan Dibaca BTP

36
274
Asisten Wagub Sedang Merapikan Laporan Masyarakat

Ahok.Org – Usai dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama terus menerima banyak masukan dan banyak laporan dari warga Jakarta.

Laporan dan masukan termasuk aduan datang ke pria yang akrab dipanggil Ahok ini melalui semua ponsel yang dimilikinya, termasuk via facebook, twitter, email dan juga komentar di website/blog pribadinya ini.

Laporan yang jumlahnya ribuan tersebut memang tidak semua langsung bisa dibaca Pak Ahok saat itu juga, namun bisa dipastikan semua laporan, saran, masukan dan aduan akan dibaca oleh Pak Ahok.

Laporan-laporan itu sebelum dibaca oleh Pak Ahok terlebih dahulu dipilah berdasarkan kategorinya, para asisten pribadi Wakil Gubernur melakukan pemilahan berdasarkan ketegori jenis laporan, dirapikan untuk seterusnya dibaca oleh Pak Ahok.

Jadi untuk masyarakat Jakarta tidak peru khawatir kalau laporan, saran atau aduan tidak dibaca oleh Pak Ahok, setiap hari mantan Anggota DPR RI ini akan membaca semua laporan tersebut yang seterusnya akan bermuara dengan tindakan.[Sak]

36 COMMENTS

  1. Naaaaaah… ini kabar yang saya tunggu-tunggu !!! Terima kasih buat Mr. @sak yang udah pusing memilah-milah kategori komentar. Jangan khawatir… nanti rakyat Kota Jakarta kirim sekarung obat sakit kepala buat Mr. @sak. He…he…he… Mau tanya juga niiih… : kalau komentar asal ngejeblag laporannya ke mana tuuuh…? Buat Bro @ice paisal… Oom Momod itu siapa siiih…? Eeeeh, kalau Mr. @sak itu Asisten Wakil Gubernur DKI Jakarta ya, Bro…?

  2. mau usul Pak. Daripada bayar subcon bersihin kali 33M, toh hasilnya juga kalinya tetep aja penuh sampah, mending berdayakan saja
    rakyat/penduduknya. Daripada nganggur, mending mereka diupahin ngambilin sampah dari kali. Misalnya per truk dibayar berapa. Yakin, ga sampai sebulan habis tuh sampah-sampah dari kali. Layak tuh dicoba.

  3. Ha…ha…ha…!!! Saya baru denger di lingkungan Wagub ada “Deputy” khusus bidang “ehmm… ehmm…” (batuk-batuk kecil) — kalau di lingkungan birokrat korup “ehmm… ehmm…” itu adalah kode morse yang artinya : “ada yang mau uang denger,” atau bisa juga berarti “awas loe, kalau gue gak dibagi posisi loe terancam…” begitulah kira-kira kata “Juru Catat” sejarah birokrasi Kota Jakarta. He…he…he… Salam deh, buat Bro @Michael Sianipar, siapa tau ntar Bro-Bro yang rajin keluyuran di Ahok.Org punya sedikit inisiatif buat bawain sekarung obat sakit kepala. He…he…he…

  4. Mau usul Pak Wagub, tolong di web ahok.org, ada dilampirkan no tlp/hp Pengaduan, yg bisa dihubungi kalau kami mengalami hambatan dilapangan, khususnya untuk Program seperti Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar. jadi kita ngga cari2 dinews.Terimakasih

  5. For those who curious:
    masbrow Sak adalah admin/webmaster ahok.org

    pak Sak, itu yg sedang dilihat2/dipilah2 oleh pak Maikel adlh semua printout dari webpage2 yg diposting disini yah? ato cuma editan2/intisari2-nya yg penting2 aja?
    jangan lupa hemat2 kertas yahhh.. 😀
    utk hemat anggaran dan ramah pd lingkungan.

    USUL pak Sak, tolong diberi menu link di atas satu biji berjudul “Kontak Ahok” yg terhub ke sebuah page dan di page tsb nantinya tertera semua nomor2 kontak yg bisa dihubungi ke Pak Baz/Ahok, spt no. ponsel/SMS, pin BB, email, link2 ke website terkait dgn Ahok lainnya (facebook/twitter/etc), dst.
    Ini supaya tidak ada lagi pertanyaan2 umum/lazim meminta nomor kontak/email Ahok spt yg diungkapkan sdr Budhy diatas yg jumlahnya cukup banyak (dihitung dari tgl pilkada DKI aja lebih dari 5 orang yg nanya kayak gini). kalau ditaruh di page “Siapa Ahok?” mungkin terlewat oleh pembaca atau ada yg tidak tahu ada disana. Kalau link “Kontak Ahok” ini ditaruh di menu bar persis misalnya disebelah link “Tentang Ahok” kan lebih mudah diakses dan ditemukan setiap pemirsa/pembaca/pengunjung website Ahok.org ini, terutama yg ‘newbie/n00b’.

    Btw, kalo nanti udah dikasih link khusus “Kontak Ahok” di menu bar, nih yg pada nanya soal nomor kontak kudu tengkyu2an bareng sama masbrow Sak nanti ya… 🙂
    biyar gak dipersulit nanti birokrasinya klo mo usul/minta yg laen lagi, misalnya: koq websitenya Ahok.org kurang bling2/mewah? koq ga ada page poto2 buwat kita2/mba2 yg suka liyat2 poto? online shop kale! hehehe… becanda masbrow.. 😀

    • ya semua masukkan dilaporkan apa adanya, kalau laporannya kepanjangan yaa kita ambil intinya saja yang penting pesannya bisa difahami pak Wagub, untuk usulan ‘kontak ahok’ segera disampaikan ke pak BTP soal nomor2 hp yang akan di publish, kalo untuk akun2 pak ahok dirana media sosial lainnya sudah ada di : http://ahok.org/tentang-ahok/btp-di-jejaring-sosial/

      Laporan, aduan, masukan tidak hanya dari ahok.org tapi juga via email, twitter juga dari facebook pak BTP

      tq
      SALAM BTP

      • wah sebaiknya sih dikumpulin aja semua (no ponsel/sms, email, akun facebook/twitter, dst) di page itu (yg linknya ke menu bar “Kontak Ahok”), jadi yg nyari ga pusing2 lagi nyari2 kemana2, semua ada disitu.
        Plus, kasih notice tambahan disitu juga biyar pada tau, ga nanya2 lagi wondering gitu: “Semua usul dan laporan akan disampaikan kpd/diterima/dibaca pak Ahok – Don’t Worry! Pak Ahok bukan mesin scanner+printer, jadi mohon maaf kalo ga bisa langsung balas (bisa gempor berat atuh), tapi pastinya dibaca/diterima.” (kira2 spt itu garis-besarnya, atau pak Sak dkk rancang sendiri kalimat2nya yg tepat/pas).

        Tengkyu juga pak Sak atas responnya yg super cepat! 🙂

  6. Ha…ha…ha…!!! Tumben ini Bro @TaZ “sodokannya” serius banget, biasanya malah banyak “ngocol”-nya… Usulan yang fresh tuh, Bro… mudah-mudahan cepat direspon sama Pak Wagub. Buat Oom @sak thanks berat deeeh… Malaikat pasti tau, jadi “tukang posting” di Ahok.Org juga bukan perkara enak. He…he…he… Lanjut deh, selamat bertugas sampe mata lengket.

    • Ah ga juga bro @DIC, ini mah masih kurang serius atuh, cuma saran yg seharusnya sudah dilakukan sejak dulu krn dah banyak yg minta soal ini… masih lebih serius (no jokes) saat ane nanggepin berita antrian warga yg mbludak bikin kartu sehat di puskesmas (yg kudu minta surat pengantar RT lagi ujung2nya utk surat domisili/KK = kesempatan pungli buwat oknum RT/Lurah) dan usulin sistem JAKARTA-SEHAT/PINTAR tanpa pakai kartua2an segala macem, cukup e-ktp aja sbg ID verificator di topik laen, pemirsa yg setuju sih udah ada, tinggal nunggu implementasi pak Jow/Baz aja nanti.

      Eh, ente masih tinggal deket kandang macan di ragunan kan? (ya abis dulu ente dikit2 komentar “kita lempar ke kandang macan”, jadi ane kira ente pastilah tinggal deket kandang macan, ampe ga lupa gitu :D)
      Siap2 terima korban2 sembelihan baru dari dinas Rumah Pejagalan Koruptor/Preman milik pak hakim Ahok nanti (namanya klo ga salah RPKP “Pedang Keadilan” ya?). Pastikan mereka lapar semua ya? Mo masuk yutub/tipi sekalian soalnya, biyar lahapannya keren dan manteb banget kunyahannya waktu syuting nanti.. 😀

  7. Ha…ha…ha…!!! Idiomatik dan peribahasa seperti itu cuma cocok buat kalangan yang susah disuruh tobat aja, Bro. Cuma kandangnya doaaang… Jauh lebih parah kalau Ali Sadikin yang ngomong : bisa berikut semua isinya. Kalau isi kebon binatang ada kadalnya, bisa keluar juga itu dari mulutnya : KADAL BURIK !!! Perkara kadal itu burik atau mulus, bukan persoalan buat Ali Sadikin. Ha…ha…ha…!!!

  8. Buat Bro @TaZ dan Pak Wagub… Itu soal RT/RW memang harus direkonstruksi lagi kebijakan politiknya (SK. Gubernur DKI Jakarta No. 36/2001) biar paradigma RT/RW itu bisa sejalan dengan visi, misi dan orientasi Pemrov DKI Jakarta Periode 2012-2017. Ada benarnya juga apa yang dibilang Bro @TaZ itu… Memang kita tidak menggunakan model “District Area” tapi kan itu punya latar belakang sejarah sendiri (kenapa gak pake model sistem distrik?) — coba tengok lagi sejarah RT… itu produk fasisme Jepang yang dulunya bernama “Tonarigumi” dan hanya dijadikan alat untuk menyelamatkan aset-aset penjajah Jepang yang ada di Indonesia ketika mereka kalah perang pasca jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki — itu orientasi dibentuknya “Tonarigumi” (sekarang bernama RT) bagi kepentingan fasisme Jepang. Kemudian di era Soeharto “Tonarigumi” diadopsi menjadi Rukun Tetangga (RT) dan dikembangkan dengan dibentuknya Rukun Warga (RW). Jadi, kalau kita tanya sama orang-orang tua jaman dulu : siapa sih orang tolol yang ngusulin supaya ada RT/RW…? Gak ada yang bisa jawab, semua gak ada yang tau, kecuali dia paham sejarah. Dari situ kemudian kita bisa pahami bahwa dari sejak awal dibentuknya organisasi RT/RW itu memang sudah sarat dengan kepentingan politik pemerintah yang berkuasa. Persoalan pasti muncul ketika organisasi RT/RW mewujudkan dirinya menjadi semacam “organisasi asal ada” saja, dengan kualitas SDM yang juga “asal ada yang mau” saja, maka organisasi ini akan tergagap-gagap (kelimpungan dan jadi senewen) ketika harus menyesuaikan diri dengan visi, misi, dan orientasi Pemrov DKI Jakarta Periode 2012-2017 sekarang ini yang membutuhkan disiplin manajemen organisasi sampai ke level RT/RW. Sebab lainnya… jaman Sotiyoso RT/RW gak pernah dididik soal pentingnya visi, misi dan orientasi dalam sebuah organisasi. Bukan hal yang tidak mungkin apabila dalam kondisi yang masih seperti itu bakal ada RT bahkan RW yang bertanya-tanya kebingungan : visi, misi, dan orientasi itu binatang apaan siiiih…? Naaaah, loe… apa gak bikin sakit kepala tuh pimpinan organisasi masyarakat semacam itu…?

    • Ah pantesan lumayan mirip ama jepang ya sistem pemda nya, cuman beda nama aja, Emang soeharto-orba itu rajanya tukang copas sejati, apa aja dicopas-ganti-nama sama dia bersama anak2 buahnya, top bgt dah dia soal korupsi ide+nama! 😀

      bukan cuma yg GAK tau soal visi-misi kayak gitu, tapi yg SOK tau soal visi-misi RT/RW itu juga gak kalah banyak, bahkan terkesan sok indoktrinasi kita yg lebih tau (krn dikira kita bodo semua soal pemerintahan spt di jaman orde baru yg wajib melongo tiap kali dengerin kuliah ‘doktor2’ aparat pemda kali ye?).
      Contoh cerita dari temen ane sendiri, di RT-nya ada RT bergelar Drs. (Doktorandus) spt yg tertera di surat pengantar RT-nya. Tapi lucunya waktu ‘ngobrol’ (lebih tepatnya sih indoktrinasi otoriter gaya orba spt itu dari kesan ceritanya yg ane tangkep) soal HAK MEMILIH waktu pemilu/pilkada – Si RT ini terkesan ga bisa bedain antara HAK dan KEWAJIBAN, alias ga ngerti definisinya (padahal gelarnya doktor bo! :D), dia bilang “HAK Memilih adalah KEWAJIBAN utk memilih” alias ga ada bedanya antara “Hak utk memilih (boleh milih, boleh tidak/golput)” dan “kewajiban utk memilih (harus memilih, tak boleh golput)” – ketawa cekikikan dlm ati & senyum simpul temen ane langsung, udah galak2 ngocehnya eh salah definisi banget lagi, emangnye kita tinggal di ostrali bos? yg warganya kudu wajib memilih, ga boleh golput. Pasti lurahnye salah ngajarin si RT geblek itu (kudu tahan napsu dulu pengen buru2 indoktrinasi orang yg disangka bodo soal aturan2 pemerentah, kudu liat2 dulu targetnya bos!).
      Pasti ada/banyak yg udah pernah ngalemin situasi konyol kayak gini sama aparat2 pemda (termasuk RT/RW) yg lebay-bin-idiot like this – diindoktrinasi galak2 scr konyol dan bodoh ala orba di hare gini?!
      Mirip cara2 indoktrinasi ala rejim orba kan?
      mau pake kata laen yg lebih alus (spt ‘sebaiknya’/’disarankan’/seyogyanya’/dst) apapun ujung2nya tetep WAJIB, ga ada yg namanya HAK!

      Terakhir kali ane ketemu die lagi minggu lalu, ane tanya die: “RT lu yg dokotorandes skizoklenik palsu itu dah sembuh blon skrg?” 😀 trus dijawab: “Gak tau persisnye sih, tapi ude ade warga nyang perne denger die teriak2 kayak orgil gitu waktu sesi indoktrinasi ane trus nyindir die lusanye, bikin die merah padam menahan malu, kate gosipnye sih gitu – ga tau mo bikin sesi heboh lagi ato kagak nanti ama ane klo ketemuan lagi ntar kapan tau – yg jelas gak enak diskusi ame die klo model preman gaya orba gitu nyang dipake, monya menang sendiri terus, alias malah sibuk teriak2 nguliahin ane, lupa otak bodo-nya malah dikasi liat sekampung pake ngoceh dodol-dagelan kek gitu! Itu gelar dokterandessh-nya ambil dimane sih? di kios2 kumuh sekitar Pasar ye? malu2in aje! wkwkwk”.
      ketawa LOL dah kite bedue…

  9. Batalkan saja MRT biaya tinggi,belum tentu bisa atasi kemacetan,solusinya bangun jalan layang untuk komuter line dan jalan 4 lajur (2 jalur utk KA/komuter line dan 2 jalur utk kendaraan) diatas jalan yg sdh ada dipembatas(layang casablanka)sekaligus REL KA yg ada di satukan dengan melinkari DKI seperti spiral bisa menjangkau seluruh wilayah DKI-Botabek,tinggal kerjasama dengan Dahlan Iskan/BUMN-KAI-waskita karya.jadilah jakarta bebas macet dan satu2nya didunia menggunakan angkutan massal KA.

  10. Buat Bro @TaZ… kalau caranya udah main indoktrinasi seperti itu, padahal dia belum mampu memilah definisinya, itu sih bukan “doktor” aparat Pemda lagi — tapi DOKTOR KEPARAT PEMDA. Kalau mau mengajak diskusi dengan produk almamater Perguruan Tinggi (alumni) yang seperti itu, sebaiknya tema diskusinya didorong langsung ke substansi hak-hak warga negara Indonesia, jadi jangan berkutat di tataran yang bersifat instrumen dan teoritis semata. Substansi tentang HAK-HAK WARGA NEGARA INDONESIA itu lebih banyak diatur di dalam Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM — dimana Pemerintah/Negara juga DIWAJIBKAN untuk melindunginya. Jadi, kalau ada RT/RW yang sok tau tapi sebenarnya dia gak tau apa-apa soal HAK dan KEWAJIBAN setiap warga negara, maka pegangan yuridis kita jelas — bukan asal ngejeblag aja. Kalau dia masih ngotot dan gak puas kemudian ngajak bertengkar di ruang pengadilan sambil banting-banting kursi pengadilan pun kita tetap bisa enjoy dengan pegangan yuridis itu. Kalau bekal yuridis RT/RW itu kan cuma SK. Gubernur DKI Jakarta No. 36/2001 — jadi posisinya sangat jauh dibawah Undang-Undang. OK, Bro… selamat berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa dan jangan lupa untuk menelan sekarung obat sakit kepala. Ha…ha…ha… !!!

    • OK bos!
      Ah ane cukup ikut ketawa LOL aje deh..
      kalo beli obat sakit kepala (contains dextro/phenyl-base) sekarung ntar takut ditangkep BNN dikira mo bikin pil BK jenis baru lagi.

      (Singkat cerita, TaZ digiring oleh agen BNN ke ruangan interogasi milik BNN)
      BNN: mo ngapain beli dextro sekarung hah??
      TaZ: umm.. buat nyembuhin sakit kepala? [muka sok melaz]
      BNN: Boong! Lu mo bikin obat fly kan??!
      TaZ: Nggak… nggak… brani sumpe ane!
      BNN: Sini, ane kasi liat cara lebih murah nge-fly tanpa perlu berurusan ama ane lagi… tuh liat sono!
      (diajaklah TaZ oleh agen BNN ke luar gedung BNN sambil menunjuk ke sebuah tempat kumuh di sebrang jalan – disitu ada 10 lebih anak2 jalanan yg lagi asik nge-lem/ng-aibon/ng-uhu/dst sambil ketawa2 lepas dgn tingkah spt orang lagi ‘high/fly’)
      TaZ: Oooh, ternyata ada kegunaan laen dari lem pasaran selain buat nempelin barang, ya bos? pantesan apotik kalah rame ama toko bangunan/buku ye? 😀
      BNN: Dah paham ente? Lebih murah and gak bakal masuk penjara. Dah pigi sono!
      Jangan coba2 beli dextro sekarung lagi ya?!
      Nge-lem aja dah cukup bikin lu fly (dan bikin lupa bahwa Oma-SARA-AkaDO[Akademi-DO] pernah ngelawak di tipi mo jadi presiden RI :D, yg negrinya dah multi-etnis dari awalnya – mendingan naek tower BTS/SUTET aja bos, bilang aja mo bunuh diri, dijamin pasti eksis diliput tipi teyus :D), tauk?!

      (Pesan KPI via Google translator: “Never do this at home w/o adult supervision, kids! The unpaid actors are trained professionals doing stupid TaZ’s script.”)

  11. Siang Pak Wagub.
    Dilingkungan saya sedang ada pekerjaan perawatan jalan MHT oleh Sudin Perumahan Jakarta Timur, khususnya Jl. H. Sarbini I A RT 10/05 Kel. Makasar Kec. Makasar Jaktim,
    Kondisi saat sosialisasi dan pekerjaan sekarang belum kelihatan, antara perencanaan dan realisasi belum sama,
    mohon kebijakan bapak agar pembangunan di DKI dapat kami rasakan bersama.

  12. pak, di Jakarta Selatan Kec. Jagakarsa Kel.Tanjung Barat Rt04/05 Tempat Sampah Sementara yang ada dibongkar atas perintah kelurahan. Tapi dipindahkan ditengah2 lingkungan perumahan warga, selain bau juga mengganggu kesehatan lingkungan sekitar.
    Mohon bantuan tindakannya, karena sudah diadukan ke pengurus RT dan RW tapi tidak ada tindaklanjutnya. Terima kasih

  13. bang ahok, tolong jadi jembatan buat kami, karyawan rumah sakit satyanegara di sunter yang kerja tanpa ada SKB, jadi banyak penyimpangan aturan depnaker yg tidak jelas penerapannya..depnaker jakarta utara ga ada tajinya,terima kasih bang sebelumnya

  14. selamat siang, pak saya sebagai warga pondok labu, merasa terganggu dengan kemacetan parah di depan pasar pondok labu, polisi tidak bertindak tegas, membiarkan angkot berhenti seenaknya, walaupun sudah jelas jelas ada rambu dilarang berhenti, memang sering ada razia dari satpol pp, tapi tidak ada efeknya, harusnya ada solusi dari pada sekedar razia
    terimakasih, mohon di tunggu aksiny

  15. Dear pak Joko Widodo and ahok
    saya sampaikan aduan tentang buang sampah dikali, khususnya di daerah aliran kali ciliwung tepatnya di kampung jawa Ps Minggu,jembatan gantung antar Ps minggu – Condet, disitu sering terlihat sampah2 berceceran ke aliran kali, dikarenakan di kampung jawa ada tempat penampungan sampah dan sampah tersebut kalau sudah numpuk langsung di buang kekali ciliwung, mohon agar dapat ditertibkan masalh pembuangan sampah, agar kali ciliwung bersih dan nyaman.
    terima kasih

  16. kepada pak Gubernur dan pak wakil Gubernur pak Jokowi dan pak Ahok, saya menyampaikan aduan tentang masalah perdagangan kaki lima< yang di sebut dengan pasar malam atau Bazaar yang di adakan , setiap senin malam yang berlokasi tepat di jalan, alternatif persis di bawah jembatan rel kereta api di arah tikungan jalan samanhudi menuju ke pintu air raya dan menuju ke arah stasiun juanda kami kami sebugai warga ibukota yang menggunakan fasilitas umum tersebut sangatlah merasa sangat terganggu dan sangatlah rugi dengan di , adakanya penutupuan jalan tersebut karena dengan adanya event event seperti inilah yang juga membuat kemacetan jadi permohonan saya kepada bapak, Jokowi Dan Pak Ahok untuk segera menindak lanjuti atau segera memberhentikan semua aktifitas perdagangan kaki lima yang sangat merugikan kepentingan umum di jalan tersebut atas perhatianya saya mengucapkan banyak terima kasih

  17. mohon maaf sbelum nya, saya mau bertanya apakah KARTU PINTAR itu masih ada?, atau msh berjalan? sekolah saya sampai sekarang belum ada realisasi nya,,,dan saya mau tanya dana BOS itu sampai setingkat apa? saya masih duduk disekolah SMK

  18. Bapak Ahok dan Jajarannya.
    Anak kami bersekolah di SMAN 68 Salemba Jakarta Pusat, sudah beberapa minuggu ini komite sekolah mencoba menarik uang sumbangan dengan dalih bermacam-macam, mulai dari kegiatan ekstra sampai dengan biaya tunjangan untuk guru dan kepala sekolah.

    Semua disampaikan tanpa adanya berkas/tulisan secara jelas.
    Dan semuanya mengatasnamakan Komite Sekolah.

    Uang yang diminta cukup besar bagi kami yang berpenghasilan pas-pasan.

    Apakah itu diperbolehkan ?

    Terima kasih.

    Salam
    Mudiono Permadi

    • Halo pak Mudiono, bisa membuat pengaduan terkait hal ini dan langsung dilaporkan via sekretariat gubernur di ktr Gubernur untuk ditindak lanjuti

  19. Bapak Ahok dan Jajarannya.
    Anak kami bersekolah di SMAN 68 Salemba Jakarta Pusat, sudah beberapa minggu ini komite sekolah mencoba menarik uang sumbangan dengan dalih bermacam-macam, mulai dari kegiatan ekstra sampai dengan biaya tunjangan untuk guru dan kepala sekolah.

    Semua disampaikan tanpa adanya berkas/tulisan secara jelas.
    Dan semuanya mengatasnamakan Komite Sekolah.
    Uang yang diminta cukup besar bagi kami yang berpenghasilan pas-pasan, Yaitu sebesar Rp 3.415.000,- dimana perinciannya Rp 400.000 untuk Kunjungan Ke Musium dan Ke Kampus UI, sedangkan Rp. 3.015.000,- tidak pernah diberikan secara tertulis, dengan alasan untuk program-program sekolah yg tidak didanai BOP dan BOS.

    Apakah itu diperbolehkan ?

    Mohon tanggapan secepatnya karena permasalahan ini membuat resah Orangtua murid.
    Apalagi katanya di Jakarta Digalakkan Sekolah Gratis hingga SMA, apakah ini benar ?

    Terima kasih.

    Salam
    Mudiono Permadi

  20. Dear,
    Pak Ahok.

    Saya sebenernya tidak tahu kepada siapa harus mengadu pada kasus yg menimpa sy.

    PAK AHOK APAKAH KEWENANGAN PEMPROV UNTUK MENERTIBKAN POLISI NAKAL DI JL. TB. Angke dekat ex. Pabrik sabun atau flayover angke. DISANA SERING SEKALI POLISI BERTINDAK SEWENANG WENANG DAN SAYA SUDAH DUA KALI KE TILANG DI SANA TAPI KETIKA SAYA MINTA SURAT TILANG DI PENGADILAN POLISI ITU MALAH MENYITA MOTOR SAYA PADAHAL SAYA SUDAH MENUNJUKAN STNK DAN SIM SAYA. KESALAHAN SAYA HANYA PAJAK HANYA TIDAK PAKAI HELM. KETIKA ITU POLISI MINTA TEBUSAN 150RB JIKA MOTORNYA MAU DI KELUARKAN. hal ini terjadi bukan ke pribadi saya saja melainkan ke warga yg lainya juga, terutama pengendara motor yg usianya Masih remaja. Bagaimana jika perhari ada 100mtr yg di tilang di sana penghasilanya per hari bisa jutaan rupaiah itu pak ahok.

    Mohon Kiranya bapak bisa menyikapi pada kasus pemerasan terhadap warga jakarta ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here